"hai Lia"
"Dokter Hwang! Ayo kemari, aku dan nona Kim sudah menantimu."
"Hei aku ini laki-laki nona kecil"
Seungmin yg terkejut langsung menjawil hidung Lia.
"Hehe aku suka sekali menggoda perawat Kim"
Hyunjin berjalan perlahan mendekat kearah kedua orang itu.
"Dan aku tidak suka digoda Lia"
"Aku setuju, sepertinya menggoda perawat Kim menyenangkan"
Lia tertawa karena ia dibela oleh dokter Hwang dan juga melihat ekspresi perawat Kim yg pipinya memerah dan matanya yg membulat lucu.
"Ya ampun dokter Hwang lihat! Pipi perawat Kim seperti tomat"
Hyunjin dan Lia tertawa bersama melihat wajah si manis yg semakin memerah.
"S-sepertinya ki-kita harus makan"
Dengan cepat Seungmin melahap makanan yg ada didepannya. Hyunjin gemas melihat si manis ketika salah tingkah.
"Pelan-pelan saja perawat Kim"
Hyunjin tersenyum, matanya berbentuk seperti bulan sabit sama persis dengan senyuman Lia yg kini tengah bahagia melihat perawat Kim yg lahap memakan masakan ibunya dan juga bisa mengajak makan perawat kesayangan nya untuk makan bersama.
Lia lalu menatap dokter Hwang. Tunggu, Lia memergoki dokter Hwang yg tidak mengalihkan sedikitpun pandangan matanya dari perawat Kim.
Apa dokter Hwang mencintai perawat Kim?
"Hmm dokter Hwang?"
"Iya?"
"Apa? Apa dokter Hwang mencintai perawat Kim?"
Seungmin yg dari tadi menunduk tidak ingin menatap mata dokter Hwang berpura-pura fokus pada makanannya malah tersedak mendengar perkataan anak sekecil Lia.
"Ya ampun perawat Kim minum dulu"
Lia langsung memberikan botol minum kearah Seungmin. Seungmin meneguk beberapa kali air didalam botol.
"Nona choi, dari mana kamu tau hal seperti itu?"
Seungmin menatap serius kearah Lia menunggu jawaban yg keluar dari mulut si kecil.
"Aku sering melihat ayah menatap ibu. Saat memasak,mencuci piring ataupun membacakan ku dongeng sebelum tidur ketika ayah masih ada. Dia bilang ayah sering melihat ibu karena ibu cantik, berharga dan mencintainya. Aku melihat dokter Hwang memandangi perawat Kim seperti ayah memandangi ibuku"
Dengan santainya Lia menyuapkan sesendok kedalam mulutnya.
Lia tidak sadar bahwa kedua orang dewasa didepannya tengah merasa canggung dan merasakan debaran aneh dari dalam rongga dadanya.
Setelah selesai makan yg diisi keheningan. Lia mulai berceloteh dengan riang. Menceritakan kepada dokter Hwang tentang kehidupannya selama dirumah sakit.
Seungmin diam-diam memperhatikan sang dokter tampan. Mole yg ada dibawah matanya membuat wajah sang dokter semakin indah, hidungnya, bibirnya yg seksi. Seungmin langsung menggelengkan kepalanya ribut.
"Ya ampun Kim seungmin apa yg kau fikirkan?"
Seungmin memukul kepalanya merasa bodoh karena sudah memikirkan hal yg tidak-tidak.
"Memangnya, apa yg kau fikirkan perawat Kim?"
Seungmin membuka matanya dan mendapati wajah sang dokter begitu dekat dengan wajahnya refleks si manis langsung menangkup wajah sang dokter lalu memiringkannya.