8. ARDIAN MAHESA

379 52 11
                                    

#HAPPY READING#

-

DUAKK!

Badan Adel terjatuh seketika. Mobil yang menabrak langsung mengerem mendadak, untung rem, kalau tidak, mungkin Adel sudah terlindas.

Dengan sigap Gita dan Citra menghampiri Adel, dan membantunya berdiri. Sang empunya mobil juga keluar, dia adalah Arta.

"Gak becus banget sih lo bawa mobil!" bentak Gita.

"Ck, iya iya, gue minta maaf," pasrah Arta.

Kaki Adel terasa sakit, dan sepertinya jika nanti ia berjalan akan pincang.

"Mana mobil gak muat lagi," gumam Arta. Ia berpikir keras untuk bertanggung jawab atas perbuatannya yang sudah menabrak Adel.

Sedangkan di dalam, Aretha terus menonton abangnya yang sedang mengurus Adel. Karena penasaran ia pun keluar dari mobil, mendatangi Arta, Adel dkk.

"Kenapa bang?" tanya Aretha.

"Kenapa kenapa, lo gak lihat kaki Adel?" Bukannya Arta yang menjawab, Gita justru menimbrung.

"Tanggung jawab lo!" Gita semakin tersulut emosi.

"Yaudah bang, Adel masukin aja ke mobil. Kasian dia," usul Aretha.

"Lha terus lo?" tanya Arta khawatir.

"Gue nanti ikutin aja lo dari belakang," ucap Aretha dengan entengngnya.

"Tapi..."

"Bacot banget sih lu bang, udah gak usah pake acara khawatir-khawatir gitu, gue mah udah pro player," sela Aretha cepat.

Arta menghela napasnya. Ia ingin bertanggung jawab, tapi disisi lain ia juga khawatir jika Aretha kenapa-napa nantinya. Mau tak mau, yah harus mau.

"Yaudah, ayok masuk," ajak Arta. Ia membopong Adel memasuki mobilnya menggantikan Aretha.

"Lha gue?" tanya Citra.

Kening Aretha mengerut. Matanya menatap sinis pada Citra. "Kaki lo masih baek-baek aja, kan? Ooh, atau lo mau gue patahin kaki lo?"

Mata Citra melirik sinis pada Aretha, tetapi setelahnya membeliak kala netranya tertuju pada segerombolan zombie yang berada tak jauh dari belakang mobil lamborghini itu.

"Eh bab* ada zombie lagi!"

Sontak saja Aretha, dan Arta yang hendak memasuki mobil menoleh ke belakang. Lagi-lagi kumpulan zombie itu muncul.

Cepat-cepat Arta memasuki mobilnya dan menyembulkan kepalanya dari kaca mobil. Ia hendak berteriak pada sang adik, sayangnya Aretha sudah lebih dahulu berteriak padanya.

"Bang Arta cepet ke rumah sakit! Pasti di sana masih ada obat. Ntar gue nyusul!"

"Sip! Gue percaya sama lo, Reth!" balas Arta.

Selanjutnya mobil lamborghini itu melaju dengan cepat meninggalkan Aretha, Gita dan Citra. Lantas ketiga gadis itu ikut melaju dengan mengandalkan keahliannya seperti biasa.

Attack of Zombies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang