"BANGTAN BANGTAN BANG BANGTAN" Bts menyerukan yel yel andalannya sebelum naik ke atas panggung. Para member Blackpink hanya mengulas senyum kala bangtan menyerukan yel yel mereka
"Lalisa? Kau sakit?" Tanya Hoseok. Ia melihat wajah Lisa sedikit pucat
"Aku? Aku tidak sakit oppa" Lisa berusaha tersenyum. Jennie segara mengalihkannya.
"Lisa lebih banyak menjaga dirinya belakangan ini. Jadi begitulah" Kata Jennie berusaha menutupi.
"Jinja? Tapi kau terlihat sakit lisa-ya" Kali ini Namjoon juga melihat sedikit perbedaan di wajah lisa.
"Ani.. Aku baik baik saja. Hanya perasaannmu oppa"
"Kalian harus tampil kan. Bekerja keraslah" Para member bangtan mengangguk. Sejenak mereka melupakan masalah wajah Lisa yang terlihat pucat.
"KIM NAMJOON!! "
"KIM SEOKJIN!! "
"MIN YOONGI!! "
"JUNG HOSEOK!!"
"PARK JIMIN!! "
"KIM TAEHYUNG!! "
"JEON JUNGKOOK!! "
"BLACKBANGTAN!! "
"OPPA.. SARANGHAE!! "
"BANGTAN!! FIGHTING!! "
"JEON JUNGKOOK, KAU BISA MELAKUKANNYA!!"
Member Blackpink berteriak kala Bts hendak berjalan keluar dari ruangan Backstage. Sedangkan para member mengulas senyum ketika diteriaki seperti itu. Blackpink dan army menjadi bagian terpenting dalam kehidupan Bangtan.
---
"Lalisa, kau tidurlah" Jennie membawa lisa ke sebuah sofa. Di sana juga terdapat sebuah televisi yang nantinya akan memperlihatkan seluruh member bts yang sedang konser di atas sana.
"Eonni, aku pusing" Lirih lisa. Ia segera tidur di sofa dan membiarkan matanya terpejam.
"Eonni, bagaimana ini? Demamnya tinggi" Jennie berbicara kepada Jisoo. Perempuan berkelahiran 1995 itu melihat lisa yang sedang memejamkan matanya.
"Ambil obat penurun demam lagi" Kata Jisoo. Pandangan matanya tak lepas dari lisa
"Yang rasa apa eonni, stroberi?"
"Serah lu jen. Pokoknya ambil dulu" Jennie mengambilnya dan menyerahkan ke Jisoo.
"Eonni.. Jangan!!" Seru Rose dari belakang. Sontak, Jisoo yang sedang menuangkan obat untuk Lisa di sendok harus berakhir tragis dengan obatnya yang jatuh mengenai kemeja putihnya.
"Messi!!!!" Jisoo memberikan tatapan mematikannya ke Rose.
"Eonni, kau bisa membunuhnya" Kata Rose. Ia berjalan menghampiri Jisoo dan Jennie.
"Wae?"
"Ini Eonni goblok ato rada gak bener sih. Lisa udah minum obat itu tadi, Masa mau ngasih lagi. Pengen lisa cepet mati?" Cerocos Rose. Ia menatap tajam Jisoo dan Jennie.
"Iya juga ya. lo sih" Jisoo mulai menyalahkan jennie.
"Kampret ni eonni. Kok gue sih"
"Kan elu yang ambil"
"Yang nyuruh sape"
"Yang ambil sapa"
"Eonni yang nyuruh kan"
"Tapi lu yang ambil"
"Mintak tampol ni eonni. Kan eonni yang nyuruh gue buat ngambil"
"Kalo lo gak ngambil, gue gak bakalan ngasih untuk lisa juga kan"
"Yaelah ini dua orang eonni, ribut amat. Lisa lagi sakit" Lerai Rose. Ia bingung melihat kedua eonninya ini.
"Gara gara lu kan eonni" Jennie menyalahkan Jisoo
"Eh ini anak kurang asupan, gara gara lo ngajak ribut" Jisoo mulai membela
"Bacot amat, jaga nih lisa. Jan berantem mulu" Rose duduk di kursi lain dan menonton penampilan Bangtan. Jisoo pun akhirnya mengalah dan kembali menjaga lisa.
"Eonni, mereka keren ya" Kata Rose ketika melihat Jennie duduk di sampingnya.
"Ne, aku juga berfikir begitu" balas Jennie
"Akh... Lihatlah Jimin, dia begitu mengagumkan" Rose memukul mukul pundak jennie sambil melihat Jimin
"Messi, appo. Lihat terus penampilan lelakimu itu"
"Memang akan kulihat"
---
Bts menyelesaikan penampilannya. Mereka kembali ke Backstage. Lisa juga sudah dibangunkan dan dia pun telah mencuci wajahnya agar tidak kelihatan sakit
"Woah... Uri bangtan" Sambut Blackpink ketika bangtan telah sampai di Backstage
"Kalian sungguh hebat" Kata Lisa. Ia melupakan sakitnya ketika melihat Jungkook tersenyum padanya.
"Akhh.. Aku belum menunjukkan yang terbaik" Kata Jungkook. Mata lelaki itu tampak baru menangis.
"Kau sudah berusaha yang terbaik Jungkook-ah. Kalian semua keren" Jawab Jisoo. Ia juga sempat menangis ketika melihat jungkook menangis saat konser berlangsung.
"Bajumu kenapa jis?" Tanya jin. Ia melihat kemeja jisoo sedikit berwarna merah di bagian bawah
"Gara gara ni anak" Jisoo menunjuk Rose. Sedangkan perempuan Australia itu hanya memasang ekspresi tak bersalah
"Bukan salahku" Bela Rose
"Mengakulah Rose"
"Army pasti kecewa padaku" Celutuk Jungkook tiba tiba. Ia tampak sangat kecewa dengan tampilannya malam ini.
"Jangan katakan seperti itu Jungkook-ah. Kau terbaik" Lisa mengancungkan kedua tangannya untuk Jungkook. Sedangkan lelaki busan itu hanya tersenyum kecil
"Kami akan pulang ke Apartemen. Kalian mau ikut?" Tanya Jin. Ia sungguh berharap Blackpink juga bisa ikut
"Kami akan kembali ke Apartemen kami sendiri. Kalian istirahatlah dan jaga kesehatan" Ujar Jennie. Ia tampak tersenyum manis ke member Bts.
"Kalian akan pulang? Kapan?" Tanya Jimin. Sebenarnya pertanyaannya lebih tertuju ke Rose, karena beberapa hari lagi Jimin akan berulang tahun dan dia ingin merayakannya bersama Rose.
"Entahlah. Kami akan pulang secepatnya" Jawab Rose. Ia juga merasa bahwa jimin menanyakan pertanyaan itu untuknya.
"Tidakkah bisa lebih lama?"
"Kami tidak tau. Kami akan dicincang jika ketahuan yang sajangnim"
Member Bangtan hanya mengangguk. Mereka juga mengerti jika Blackpink datang menemui mereka tanpa diketahuai Yang sajangnim dan itu sangat berbahaya. Apalagi mereka membuat kebohongan dengan menyatakan pergi ke orang tua jennie, tapi kenyataannya mereka tak melakukan itu.
"Kami akan pergi. Jaga diri kalian" Kata Jisoo.
"Sebentar eonni, aku ada yang menelphon" Jennie menahan lengan jisoo yang hendak pergi. Jisoo pun menurutinya dan kembali duduk.
Mata kucing jennie membulat ketika melihat siapa yang menelphonnya.
"Wae jen?" Tanya Jimin
"Siapa yang menelphonemu?" Kini Namjoon yang bertanya
"Apa ada masalah?" Taehyung juga ikut bertanya setelah melihat ekspresi wajah jennie yang terkihat sedikit takut.
"Yang sajangnim menelponeku"
---
.
.
.
.
.
.VOTE♈️
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL(BlackBangtan)✔️
Fanfiction2 Idol group yang terlihat tidak saling kenal satu sama lain di suatu acara ternyata berubah menjadi seperti adik kakak di luar acara. apa saja keseruan kedua idol tersebut? #Shipper bertebaran #Kehidupan Real Blackpink dan Bts #Jangan lupa di Vot...