"Yang sajangnim menelphoneku"
Deg!
"Bagaimana ini" Jisoo terlihat panik
"Apa yang harus kita lakukan?" Rose juga terlihat sangat panik
"Haruskah kita terbang ke New Zealand sekakarang juga?" Tanya lisa. Sakitnya juga mulai kambuh lagi.
"Itu tidak mungkin. Ini sudah malam" Sahut Hoseok. Ia juga tampak khawatir
"Haruskah kuangkat?" Tangan Jennie bergetar memegang ponselnya.
"Angkat saja Jen" Sahut suga. Suga adalah tipe orang yang rileks dalam hal seperti ini.
"Aku tak berani" Jennie hampir menangis.
"Tarik nafas lalu angkatlah Jen. Kau bisa" Kata Taehyung. Ia juga sedikit terkejut karena Yang sajangnim menelphone Jennie.
"Oh... Ayolah, aku benar benar tak berani" Jennie meletakkan poselnya di meja. Ia benar benar tak ingin melihat orang yang menelphonenya adalah Yang sajangnim.
"Biat kuangkat" Jisoo mengusulkan diri. Ia tak tega melihat Jennie seperti itu.
"Eonni, apa yang harus kita lakukan?" Cara berbicara Jennie tampak seperti orang yang sangat gugup.
"Kau tenanglah. Biar kuangkat" Jisoo mengambil ponsel Jennie dan menarik nafas dalam dalam. Sejujurnya ia juga takut untuk mengangkatnya.
"Kau bisa Jisoo-shi" Jin sedikit memberi semangat. Jin juga tampak sangat khawatir dengan member Blackpink. Jika dia berada dalam hal yang sama dengan Blackpink, ia juga pastinya akan sangat takut.
"Halo?" Jisoo akhirnya mengangkatnya.
"Jis, besarin suaranya" Bisik Jimin. Ia takut suaranya terdengar oleh Yang sajangnim di seberang sana. Jisoo mengangguk
"Kalian dimana?"
"Kami sedang keluar sebentar, sajangnim" Jawab Jisoo. Sedikit gugup. Member Blackpink dan Bts juga tampak sangat gugup.
"Dimana Jennie?"
Deg!
Semua mata menoleh ke Jennie. Sedangkan jantung perempuan New Zealand itu sudah berdetak tak karuan.
"Dia bersamaku sajangnim" Jisoo pun ikut menoleh ke arah Jennie.
"Aku ingin berbicara dengannya"
Deg!
Jennie menggigit bibir bawahnya keras. Apa yang harus dikatakannya? Mengapa sajangnim hanya ingin berbicara dengannya. Kegugupannya semakin besar kala Jisoo mengulukan ponselnya ke arahnya. Jennie menerimanya.
"Ne sajangnim" Suara jennie tampak bergetar.
"Kau dimana?"
"Aku sedang keluar bersama member Blackpink yang lain" Jennie berusaha menahan suaranya agar tidak kelihatan gugup.
"Masih di New Zealand?"
"Ne" Satu kata singkat dari Jennie.
"Besok terbanglah ke London"
Perlahan ketakutan Jennie memudar dan diganti tanda tanya yang besar. Untuk apa sajangnimnya menyuruhnya pergi ke London?
"Ada hal apa sajangnim?" Kini suara Jennie tampak sedikit lebih normal.
"Kita akan syuting Mv Solomu. Kau hanya perlu pergi ke london bersama para member Blackpink yang lain. Baju sudah disiapkan oleh staff" Jennie menghela nafas. Tapi jantungnya masih belum bisa distabilkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL(BlackBangtan)✔️
Fanfiction2 Idol group yang terlihat tidak saling kenal satu sama lain di suatu acara ternyata berubah menjadi seperti adik kakak di luar acara. apa saja keseruan kedua idol tersebut? #Shipper bertebaran #Kehidupan Real Blackpink dan Bts #Jangan lupa di Vot...