"m-mwo? Apa katamu?" Tidak bisa dibohongi, raut wajah Irene sungguh panik. Apa yang baru saja dia lakukan pada seulgi? Kenapa dia baru tau semua ini?
"sudah berapa lama kau mengetahuinya?" Tanya Irene intens."S-sebenarnya.. ahh.. Molla yo unnie.. aku mencoba ingin mengobatinya tapi dia selalu menolak ku"
Jawab wendy putus asa.Kriieet!
Pintu ruang rawat terbuka, mengalihkan perhatian irene, wendy, dan Joy. Paman Taemin datang dengan membawa bingkisan bersama istrinya.
"Joohyun ah.. bagaimana kabarmu?" Tanya yoona berjalan mendekati irene dan memeluk keponakannya juga.Irene nampak membuang napas, dia harus menahan rasa penasarannya atas apa yang Wendy bilang soal luka seulgi itu. Tapi dia akan bertanya banyak setelah ini.
"Baik-baik saja bi, hanya memerlukan sedikit pemulihan. Hehe"
"Baik-baik apanya, joohyun.. lihatlah tangan mu dan kepalamu, astaga.." Irene hanya tersenyum malu, Wendy membungkuk pada mereka begitu juga Joy.
"Kalian, jagalah unnie kalian dengan baik."
"Ne.. aigesemida!" Jawab Joy semangat.
"Hanya kalian berempat.. dimana seulgi?" Tanya yoona sambil duduk di sambil Irene dan merangkulnya.
"Ah.. apakah dia tidak ada diluar?" Wendy keluar dari sana dan melihat keadaan sekitar yang sudah sepi. Kemana perginya seulgi? Terakhir kali dia melihatnya disini.
"Paman Taemin, apakah kalian tadi tidak melihatnya diluar?"
"Anyea.. jika kami melihatnya kami akan langsung bilang pada kalian."
"Ah.. baiklah"
"Ngomong-ngomong, apa perlu paman menyuruh Appa Eomma kalian pulang?"
"Tidak.. jangan lakukan itu, kami tidak mau menganggu liburan mereka.." kata Irene dengan tegas.
"Appa Eomma kalian itu selalu saja pergi kemanapun yang mereka mau. Ck"
"Tidak masalah paman, lagi pula kami sudah terbiasa dengan ini.." wendy tersenyum.
"Baiklah, jika ada apa-apa katakan saja pada paman dan bibi, selama Appa Eomma kalian pergi kami yang akan menjadi pengganti mereka."
"Khansamnida..." Ucap Wendy, Irene dan Joy bersamaan.
✨✨✨
Seulgi berjalan memasuki rumah dengan berbagai peralatan lukis, dari cat, kuas hingga canvas berukuran besar di genggamnya kemudian dia bawa ke kamarnya. Rumah terasa sangat sepi. Tentu saja, semua personilnya sedang ada di rumah sakit. Dia memilih untuk tidak kesana, benar karena irene, keadaan sedang tidak memungkinkan.Seulgi akan mencoba melukis saat ini, dia sudah mengkonfirmasi ingin mengisi sebagian dari galeri milik tante sunny, seulgi sudah menyetujui nya. Namun, masalahnya dia harus bisa melukis dengan berpikir keras. Apa yang harus dia lukis. Seulgi sedang tidak ingin berpergian jauh, dia harus menjaga irene, walau memang benar ada Joy dan Wendy. Namun dia tidak bisa meninggalkan Irene dengan kondisinya saat ini
Gadis itu mulai menekan kuas pada canvasnya dan membawa kuas tersebut menari indah di atas canvas.
"Semangat seulgi bodoh" bisiknya pada diri sendiri. Setidaknya harus ada 1 lukisan yang selesai hari ini.17.00 pm
telepon seluler yang di letakkan di kasurnya berdering dan tertera nama saudaranya disana. Seulgi meletakkan alat catnya dan melepaskan sarung tangan, kemudian mengangkat telepon dari wendy.