Pagi ini, hari ke 12 mereka duduk di meja makan bersama. Irene bahagia, karena saat ini adik-adiknya berkumpul dengan jumlah yang lengkap. Jadi dia agak memaksakan kondisinya untuk ikut makan di meja makan bersama mereka.
Seulgi dan Wendy hanya diam, Joy pun ikut merasakan kecanggungan di sekitarnya, karena dia tahu semalam pertengkaran kecil Wendy dan seulgi yang membangunkan Irene.
Sedangkan Yeri yang tak tahu menahu, sebab dia tidur sangat nyenyak dan tidak tahu kondisi apapun. Yeri hanya sibuk menonton YouTube lewat hp Irene,dan suara animasi kartun bare bears yang mengisi kediaman di ruang makan itu.
"Biar aku saja unnie.." Wendy mendekat pada Yeri dan mengambil piring yang tadi digunakan Irene hendak menyuapi Yerim. Wendy tahu, bahwa Irene masih demam, bahkan pada saat ini. Jadi, dia hanya tidak mau menambah berat kondisi kakaknya.
Irene mengangguk dan melanjutkan makan bubur miliknya. Seulgi memperhatikan Irene, yang sedari tadi dilakukannya hanya mengaduk buburnya dan menelannya hanya sesekali. Semua orang tahu, jika sudah sakit seperti ini, Irene akan kehilangan selara makannya.
"Unnie, mianhaeyo" seulgi angkat suara tiba-tiba. Irene menatap seulgi dengan tatapan heran, pucat pada wajahnya masih terpampang jelas.
"Eung?"
"Mianhae.." seulgi menyendokkan Jajangmyeon dan membuang muka. "Soal semalam, aku malah marah padamu." Irene bangkit dari duduknya dengan perlahan. Dia memutari meja dan menghampiri seulgi yang duduk di hadapannya.
"Gwenchanayo, " Irene melebarkan senyumnya, tapi kepalanya masih pusing. Jadi seulgi ber-inisiatif untuk berdiri dari tempat duduknya dan menuntun Irene duduk di tempat duduknya.
"Geundae, unnie ingin kau jujur. Kau pergi kemana semalam?""Eum..." Seulgi kebingungan ingin menjawab apa. Jika dia menjawab dari bar dan habis minum Vodka habis saja riwayatnya. Memang Irene tidak akan memukulnya, tapi berdiam-diaman dalam keadaan marahan pada irene, seulgi paling tak bisa!
Seulgi menatap Wendy dan meminta bantuan, apa yang akan dijawabnya ini.."Semalam..semalam, dia habis dari minimarket membeli obat sakit perut!"
Jawab Wendy lantang."Apa?" Tanya Irene bingung
"Ke minimarket membeli obat sakit perut!"
"Mana obatnya? Boleh eonnie lihat?"
"Obatnya sudah masuk kedalam perutku ini.." seulgi mengelus perutnya yang rata.
"Kalian mau berbohong? Sejak kapan kau ada tanda sakit perut semalam?"
"Unnie! Kenapa ini jaringannya lelet sekali!" Yeri menggerutu kesal. Video yang dia tonton tiba-tiba terhenti dan membuat mood nya jadi buruk.
"Yerim.. sstt!" Perintah Joy meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya. Tapi namanya anak kecil, mana mau tahu. Jadi Joy menggendong dan membawanya jauh dari para eonnie-nya.
Seulgi membuang napasnya, " semalam aku sakit kepala, jadi aku pergi sebentar untuk jalan-jalan" Irene menyatukan alisnya. Seulgi tersenyum ringan, dia memang tak sepenuhnya berbohong, kan?
"Kau tidak berbohong kan?"
Seulgi menggeleng dan menyakinkan irene dengan senyum manisnya. Wendy pun akhirnya dapat mengusap dada nya lega.
✨✨✨
Irene terbangun saat merasakan sesuatu yang dingin mengenai dahinya. Ah, benar juga. Irene tertidur di sofa siang bolong pada hari Minggu seperti ini. "Mianhae Yo, apa aku membangunkan mu unnie?" Irene pun berusaha untuk duduk dan menetralkan rasa pusingnya.