Irene memasukkan beberapa keperluan di dalam tas punggung beruang milik Yeri. Dia memasukkan kotak makan dan minum selama perjalanan jika haus dan lapar. Sedangkan seulgi sudah memanaskan mobil di pekarangan. Joy sudah siap, dia telah menunggu di depan pintu agak lama.
"Yerim, ayo kita pergi. Kau sudah siap kan?" Yeri mengangguk dan mematikan tv. Dia meraih tangan Irene yang menuntunnya keluar rumah.
"Sebentar.. Seungwan!! Cepat!"
"Nee!!" Mereka tinggal menunggu Wendy yang baru siap mandi. Saat berjalan keluar, Irene sudah menemukan seulgi dan Joy yang menunggu dengan wajah betenya
"Uh.. lama sekali" keluh seulgi sambil memasukkan hp nya kembali ke tas kecil miliknya."Mianhae, unnie menyiapkan makan untuk kalian jika perlu dalam perjalanan nanti."
Wendy keluar dari dalam rumah dan mengunci pintu. Joy langsung masuk ke dalam mobil. Sedangkan Irene menggendong Yeri dan mendudukkan di sebelah Joy, Wendy menyusul duduk menjepit Yeri di tengah. Irene dan seulgi di depan.
Perjalan di tempuh dalam kurun waktu 1-2 jam. Tidak memakan begitu banyak waktu, sebab kawasan tempat tinggal mereka dekat dengan ibu kota. Jadi seulgi berkendara saja dengan santai. Dia membuang napas capek. Joy, Wendy bahkan Yeri tertidur.
"Apa kamu capek? Ingin bergantian?"
Seulgi menggeleng menjawab pertanyaan Irene, "tidak perlu, ini sudah mau sampai."
"Eung? Kenapa kamu tidak memakai syal? Ini kan sedang turun salju." Irene seperti sedang mengotak-atik sesuatu dari dalam tas punggung kecil miliknya. "Chaa.. pakailah ini," Irene mengeluarkan syal berwarna cream dan mengalungkan di leher seulgi selagi menyetir, dia dapat mencium wangi tubuh Irene yang sangat harum.
"Unnie, ini tidak perlu, bagaimana dengan Sooyoung?" Seulgi menoleh ke belakang, seingatnya, Joy tadi juga tak memakai syal dan hanya memakai mantel panjang miliknya. Tapi sekarang, Joy sama sepertinya, sudah memaki syal.
"Kau hanya memakai jaket kulit favoritmu, tapi tidak membawa mantel. Bagaimana nanti kau kedinginan.."
"Ahh, aku tidak akan kedinginan.." sebenarnya seulgi agak gengsi. Setelah memakai syal, dia merasa lebih hangat.
Dan juga saat sudah sampai dan turun dari mobil, dia lumayan merasa kedinginan. Terlihat dari telinga dan hidungnya yang sudah merah. Tapi yang bisa seulgi lakukan hanyalah menahannya sampai pulang, 'kurasa tidak masalah' batinnya.Irene berjalan masuk menuju ke loket dan akan membeli karcis dengan Yeri dalam gendongannya.
"Unnie, palli palli aku sudah tidak sabar ingin naik kereta api itu!" Irene tertawa mendengar Yeri yang ingin mengatakan Roller Coaster tapi tidak bisa."Hahaha, sabar sayang, ini kan antriannya masih panjang, sana pergi dengan Wendy unnie saja.." Yeri berlari menuju para unnienya yang sedang menunggu di pintu masuk. Terlihat seulgi sedang sibuk memotret Joy dengan hp nya.