Bab 1

2.5K 67 0
                                    

Langit kelihatan agak mendung. Mungkin hujan akan turun lagi seperti kelmarin. Zemia berlari anak menuju keretanya yang diparkirkan di tempat parkir tidak jauh dari Z & Z Florist yang dibukanya setahun yang lalu.

Hujan rintik-rintik sudah mula turun. Zemia menggunakan fail nipis yang ada di tangannya untuk melindungi kepalanya daripada titisan gerimis tersebut. Langkahnya dipercepatkan.

Ketika sedang berlari, tanpa disedarinya dia telah terlanggar seseorang hingga menyebabkannya hampir terjatuh. Syukurlah orang yang dilanggarnya sempat menahan tubuhnya.

" Maaf.., " katanya seraya mendongak. Matanya terpaku memandang orang di hadapannya. Tangan kekar yang sebentar tadi menahannya kini masih erat memegang tubuhnya.

" Zachery Ready?" jantungnya berdegup kencang. Sama kencangnya dengan degup jantungnya lima tahun yang lalu, ketika mereka masih kuliah.

"Zemia Natasha? " balas Zackery pura-pura tidak kalah terkejutnya. Padahal sudah hampir seminggu dia menyusun strategi untuk mendekati Zemia. Sudah hampir seminggu dia tahu keberadaan Zemia di bandar ini. Zackery hanya menunggu waktu yang tepat untuk mendekati Zemia, menjadikan pertemuan mereka seolah-olah satu takdir dan kebetulan.

*****

"Aku hampir tidak percaya akan bertemu kamu di sini, " Zackery memulakan bicara setelah mereka berada di sebuah kafe berhampiran. Di luar hujan turun mencurah - curah.

Matanya menatap Zemia. Diam - diam dia mengagumi betapa cantiknya gadis yang berada di hadapannya ini. Tetapi sayang, ada sesuatu yang dilakukan gadis itu bertahun yang lalu. Sesuatu yang hampir menyebabkannya hilang keyakinan diri.

"Aku mencuba nasib di sini. Aku baru membuka sebuah florist di sana, " Zemia menundingkan jari ke arah sebuah kedai bunga yang tidak jauh dari kafe tempat mereka minum.

" Masih baru dan kedainya agak kecil, tapi aku bangga memilikinya, " terpancar bahagia dan kepuasan di mata Zemia tatkala bercerita tentang kedai menjual bunga yang menjadi kebangaannya.

"Apa khabarmu, Zemia?" bicara Zackery setelah agak lama keduanya hilang bicara, hanya mata mereka yang berbicara.

"Seperti yang kau lihat. Masih single pada usia 26 tahun. Ternyata aku gadis yang tidak laku, " katanya tersipu.

"You still look so beautiful, Mia".

" Dan aku juga masih single pada usia 28 tahun. Ternyata aku teruna yang tidak laku, " dia senyum memandang Zemia. Zemia semakin tersipu.

" Dua orang manusia, gadis dan teruna yang tidak laku, dipertemukan ketika gerimis hujan, apa kau percaya itu jodoh?" Zackery sengaja menggoda gadis di hadapannya.

Zemia hanya membalas dengan senyuman yang begitu manis. Hatinya berbunga, si buah hati yang dulu dipuja kini berada di depan mata. Jodoh? Semoga mereka memang berjodoh, doanya secara diam-diam.

Ketika hujan mula teduh, keduanya berlari meninggalkan cafe dengan jemari kecil Zemia berada kukuh dalam genggaman jemari Zackery.

Pertemuan petang itu sungguh bermakna buat seorang gadis bernama Zemia Natasha. Setelah pertemuannya dengan seorang lelaki bernama Zachery Ready, Zemia tidak mungkin lagi akan berminat untuk memandang lelaki lain. Baginya Zachery ialah teruna idamannya. Dan teruna idamannya itu kini sudah kembali.
******

"Tinggallah denganku, Mia. Aku risau memikirkan kau tinggal sendiri, " pinta Zackery suatu hari. Seketika Zemia terkedu. Jauh di sudut hati, dia memang ingin sekali tinggal dengan lelaki itu. Berdekatan dengan Zackery mungkin perkara terindah yang akan berlaku dalam hidupnya.

Tetapi tetap ada kerisauan yang menghambat hatinya. Bolehkah mereka tinggal bersama sedangkan tiada ikatan yang sah antara mereka. Bagaimana jika terjadi sesuatu?

Kerisauan Zemia dapat dibaca oleh Zackery. Walau dengan apa cara sekalipun, dia akan meyakinkan Zemia agar mahu berpindah ke apartmentnya.

"Aku akan menjagamu. Aku tidak akan menyentuhmu selagi kau tidak rela, " kata Zackery.

"Benar?"
Zackery menganggukkan kepalanya. Tangannya menarik Zemia ke dalam pelukannya.

Katakan Jika Kamu Cinta Aku ✔️Where stories live. Discover now