T O D

2.9K 137 0
                                    

Happy reading!
Di harapkan, kalau membaca jangan menscroll terlalu cepat. Hargain sedikit saja karya aku readrs :(

08:00 WIB

Jisoo baru saja selesai mandi di malam harinya.
Alasannya dia mandi, karena dia tidak mau tidur nanti seprainya jadi bau keringat nya.
Jisoo sangat benci dengan bau-bau yang aneh, makanya dia selalu bersih dalam hal apapun.

Jisoo sedang bersisir dan sedikit mengoleskan bedak tabur putih biasa. Dan dirinya mengenakan piyama berwarna galaxy.

Ttttrrrriiinnggggggg

Anggap saja ponsel jisoo bunyi- author.

Suara ponsel jisoo berdering nyaring. Jisoo jalan ngambil ponselnya itu di atas nakas sebelah ranjangnya.

Di situ tertera nama orang yang sangat ia rindukan sekarang.
Jisoo duduk di pinggir ranjang!

Pip

Hallo!

Hallo! PAPA!

Hey sayang papa!

Papa, jisoo rindu sama
Papa! Kapan papa
Bisa pulang cepat!

Seketika itu mata indah jisoo meneteskan kristal beningnya terus menerus.

Sayang! Baru saja hampir seminggu
Sudah rindu sama papa. Papa pun
Rindu sama kamu nak, tapi ini
Kan buat kamu juga, dan ini
Cuman satu-satunya papa
Nafkahin kamu sayang!

Hiksss.... Iya papa!
Aku ngerti kok pa.

Sayang, kamu nangis nak?

Aahh nggak kok pa!
Jisoo nggak nangis. Ini karna
Jisoo sedikit pilek pa!
Tapi papa jangan kahwatir kok.
Jisoo nggak apa.

Kamu jangan terlalu capek. Papa
Nggak mau kalau kamu capek terus
Sakit!

Iya papa aku yang ganteng!

Ok. Papa tutup ya sayang.
Kamu baik-baik di sana!

Ok papa! Iya jisoo
Bakalan baik-baik saja kok!
See you pa!

See you sayang!

Jisoo memutuskan telfonnya.
Dirinya masih merindukan papanya itu. Menurut jisoo, walupun ibunya jisoo tidak ada yang penting papanya sudah cukup buat jadi ibu nya juga.

Jisoo masih menangis senggukkan di dalam kamarnya.
Tanpa dia sadarin hyuka sedang mengintai dari balik pintu yang terbuka sedikit.

"hiikkss....gua maunya papa hadir di acara wisudah jisoo nanti! Tapi papa selalu sibuk sama urusan kerjaan. Kapan papa melihat jisoo akan berhasil di pendidikan nanti!" ucap jisoo sambil terus terisak tangisnya.

Hidung dan matanya sembab dan merah.

"kasihan kak jisoo! Harus menahan rindunya ke paman levano," kata hyuka dari balik pintu.

Hyuka masuk tanpa mengetuk pintu, membuat jisoo terkejut dan langsung menyeka air matanya kasar. Jisoo berusaha tersenyum supaya hyuka tidak menyadarin kalau dia hanis nangis.

Hyuka duduk di samping jisoo.

"jangan tersenyum, kalau nyatanya kaka sedang sedih!" ucap hyuka.

Love Cousin SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang