THIRTY-VEN

446 27 0
                                    

Maaf jika ada typo bertebaran.

♥♥♥♥♥

"Waahh! Ji, kantor papa loe besar banget," ucap kagum Jennie.

"Lah iyalah, papa gua gitu loh wkwkwkwk..." jawab Jisoo sambil tertawa renyah.

"Daripada loe ngagumi mulu, bagus kita masuk cepet!"

Mereka berdua melangkah masuk kedalam gedung kantor yang menjulang tinggi itu.

"Good morning!" sapa salah satu karyawan yang bertemu dengan mereka berdua.

"morning"

"Sepertinya kalian berdua orang Indonesia? Benar begitu?"

"Ah iya, kami berdua emang dari Indonesia. Oh iya perkenalkan saya Jennie dan yang ini Jisoo,"

Jisoo tersenyum hangat ke wanita yang lebih tua darinya itu.

"Astaga! Kalian berdua yang di bicarakan dalam kantor akhir-akhir ini!" ucap karyawan itu terkejut.

Jennie dan Jisoo lihat-lihatan tanda tidak ngerti.

"Sorry, Maksudnya bagaimana ya?" tanya Jisoo.

"Ah begini, kenalkan nama saya Icha dan saya adalah pemimpin di bagian keuangan manajemen kantor besar ini! Dan kalian berdua adalah orang yang di kirimkan oleh CEO disini bukan?" tanya Icha si karyawan tersebut.

"Iya betul. Dan saya sendiri adalah anak dari CEO disini!"

Icha terkejut bukan main. Didepannya ini adalah anak dari Bos Besarnya.

"Astaga! I'm sorry. Aku tidak tahu kalau kamu anak pak Levano,"

"No problem!"

"Berarti, kalian berdua Ceo dan Sekertaris disini dong ya?"

Mereka berdua menganggukkan kepalanya.

"Ya tuhan. Yasudah mari aku antarkan ke ruangan kalian berdua!" ajak Icha berjalan merngarah ke lift.

Setelah sampai ke ruangan yang cukup luas sekali, membuat Jisoo dan Jennie terheran-heran lagi.

"Kalian bertempat disini, jika ada yang mau di tanyakan lagi katakan saja pada ku!"

"Hmm... Ini bagus ruangannya. Apa papa aku sendiri yang membuat ide desain sebagus ini?" tanya Jisoo.

"Iyap betul sekali! Papa kamu sangat pintar dalam memilih warna dan desain yang menarik,"

"Apa ruangan ku juga gabung di sini?"  tanya Jennie.

"Iya, kalian berdua gabung satu ruangan biar mudah bekerjanya!"

"Yasudah kami sudah faham. Kalau kami butuh bantuan kamu bisa bantu kami?" tanya Jennie lagi.

"Tentu bisa Jennie! Datang saja ke ruangan ku di lantai 3. Kalau begitu saja, aku permisi dulu!"

Icha keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan mereka berdua yang kini asik memandang dekorasi ruangannya.

"Kalau begini mah, gua betah disini terus Jis!" ucap Jennie yang kini duduk di kursi kerjanya.

Jisoo tak menjawab, malahan dirinya fokus melihat ke bingkai foto yang lumayan cukup besar di dinding sebelah kanan ruangan. Terukir senyum manis Jisoo, yang dia lihat disitu adalah dirinya, ayahnya, dan ibu kandungnya yang sudah keduluan pergi jauh sekarang.

"Mama loe cantik juga!" kata Jennie yang sudah berdiri di samping Jisoo.

Jisoo noleh ke samping kirinya, "jelas saja mama gua cantik. Anaknya juga cantik!"

Love Cousin SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang