TWEN-FIVE

757 41 2
                                    

Readrs jangan hilang semuanya! :(

Happy Reading...



Pagi yang cerah untuk ibu kota negara INGGRIS (LONDON).
Panas mentari sekitar suhu 17 F°.

Terbilang cukup panas, bagi manusia yang sedang berada di cafe sedang menunggu pesanannya dari tadi.

"sorry!" ucap pelayan yang tiba datang membawa minuman ke meja jeno.

"ah ya, thank you!" ucap jeno kemudian pelayan tadi pergi kembali bekerja.

Jeno menyeruput ice bland coffe mocanya yang ia pesan tadi. Dirinya terasa kepanasan makanya mampir sebentar di cafe pinggir kota ini.

"what! Itu bukannya papanya jisoo?" gumam jeno yang melihat levano bersama rivi membeli makanan.

"sama siapa dia?"

"ahh, gua buru cepet kasih tau papa!"

Jeno ngambil ponselnya di saku celananya.
Kemudian mencari kontak papanya sendiri.
Ponsel jeno di lengketkan di telinga kanan.

"Hallo pa! Pa jeno punya kabar bagus!"

(...)

"iya pa, jadi begini sekarang jeno di cafe terdekat apartement kita. Jeno lihat papanya jisoo bersama laki-laki lain tapi jeno tidak tau siapa dia!"

(...)

"papa nyuruh jeno ikutin?"

(...)

"i-iya mau aja jeno! Yasudah jeno ikutin sekarang. Mereka sudah keluar pa! Ok bye,"

Jeno mematikan secara sepihak telfonnya. Jeno ngikutin levano dan rivi yang keluar dari cafe tersebut.

Jeno pelan-pelan ngikutin mereka berdua, tak lupa masker abu-abu dan topinya guna menyamar agar tidak di ketahuin.

Levano sama rivi masuk ke dalam mobil hitam dan melaju cepat ke depan.

"ah sial! Mana mobil gua di belakang lagi!" jeno mengutuk dirinya meninggalkan mobil putihnya di belakang.

Jeni cepat lari dan langsung laju cepat mengejar mobil hitam milik levano tadi.

.....

Mobil hitam levano berhenti di gedung bertingkat yang besar.
Levano dan rivi keluar lagi dari dalam dan terus masuk ke dalam gedung tersebut.

Jeno bersmirk senang.

"jadi di sini loe bersembunyi om!" kata jeno masih bersmirk jahat.

Jeno menutup kembali kaca mobilnya dan laju lagi kembali ke apartementnya.

🌹🌹🌹🌹🌹

"iya papa! Jeno lihat mereka masuk ke gedung dekat bundaran kota!" ucap jelas jeno ngadu ke papanya.

"kamu beneran tidak salah lihat ha?"

"tidak pa! Jeno tidak mungkin salah lihat! Om levano emang masuk ke dalam dan bersama dengan pria itu yang jeno tidak kenal!"

"baiklah! Papa punya rencana jelih gimana supaya perusahaan levano bangkrut di cabang landon ini!" ujar rico bersmirk jahat juga.

"apa rencana papa?"

Rico berbisik di telinga jeno. Membisikan rencana nya yang ia sudah dapatkan secepat kilat.

Jeno melebarkan kedua matanya!

"tidak pa!"

"kamu mau kita kalah sama levano ha?!"

Love Cousin SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang