-25-

4.7K 206 8
                                    

Ketika kami sedang asik-asiknya mengobrol atau mungkin lebih tepatnya meledek habis-habisan Tiger tiba-tiba,

Byuur...

"Eh... Maaf, maaf saya tidak sengaja! " Ucapnya sembari mencoba membersihkan baju Marsha yang terkena minuman sehingga bewarna kecoklatan.

"Tidak apa-apa, aku ke toilet dulu! "

Orang-orang yang ada di meja tersebut seperti menahan kekesalan terhadap wanita yang tadi menumpahkan gelasnya di baju Marsha, bagaimana tidak? Sangat kentara sekali bahwa ia dengan sengaja menumpahkan minumannya tersebut di tubuh Marsha dan jangan lupakan penampilannya yang menyerupai manusia kurang bahan.

Sesaat setelah Marsha meninggalkan meja, wanita tersebut ikut pergi sambil diam-diam mengelus manja pundak belakang Marshall sehingga yang awalnya Marshall terlihat diam karena syok semakin menegangkan tubuhnya.

"Dasar tuh orang ya... Minta maaf tapi kagak ikhlas begitu bentukannya! " Gerutunya Seli dengan pandangannya yang masih tertuju kepada wanita tersebut yang berbelok masuk kedalam toilet wanita.

🍂🍂🍂

Ketika di toilet Marsha terus mencoba membersihkan noda minuman di bajunya dan sialnya noda tersebut tidak mau hilang dan membuat kulitnya terasa lengket.

Karena mungkin terlalu fokus terhadap pekerjaannya, Marsha sampai tak menyadari bahwa ada orang yang memasuki toilet tersebut dan berdiri di samping sambil matanya menelusuri Marsha dari atas sampai bawah.

"Aku heran ada apa dengan diri kamu sehingga membuat dia sampai menggilai kamu? "

Merasa terus diacuhkan, wanita tersebut lama-lama merasa geram "Heh... Kamu tuli apa gimana sih? ".

Merasa ada sesuatu yang berteriak tepat di sebelah telinga, Marsha pun melirik orang tersebut dan ternyata orang yang berteriak adalah wanita yang tadi menjatuhkan minuman ke dirinya.

" Saya udah maafin! "

"Heh siapa juga yang mau minta maaf sama kamu! "

Huh... Anda bisa lihat pemirsa, ketus sekali jawabannya. "Terus? "

"Terus? Heh, seharusnya kamu itu sadar akan posisi kamu ya.. Tapi aku tuh heran ya sama kamu. Penampilan yang gak seberapa gini kok malah ngegaet yang bening-bening, sebenernya kamu pake pelet apa sih sam....."

"Maksud kamu apa hah? " Ucapku dengan nada sangat dingin dan penuh intimidasi.

"Kamu nanya ke aku apa maksud aku?  HARUSNYA AKU TANYA KE KAMU APA MAKSUD KAMU DEKET-DEKAT DENGAN CALON TUNANGAN AKU? "

"Siapa? "

"Gak usah sok polos deh kamu! Pasti ada udang dibalik batu kan? Kamu pasti cuma manfaatin hartanya dia kan? Sebab karena dia berasal dari keluarga terpandang dan jangan kira aku gak tau kalau sebenarnya kamu itu anak panti yang asal usulnya gak jelas! "

Kedua tanganku sekarang sudah mengepal disamping tubuhku, kurang ajar sekali dia, memangnya dia siapa repot-repot mengurusi hidup orang lain? Aku merasa mungkin wanita dihadapanku ini memang sudah tidak waras, mengapa ia menuduhku yang tidak-tidak dan tunggu apa dia bilang? Asal-usul ku tidak jelas? Yang benar saja!

"Siapa maksudmu? " Tanyaku dengan nada yang sedikit lebih tenang dengan penekanan disetiap katanya juga mata yang mengintimidasi, tapi entahlah terbuat dari apa hati wanita ini, bukannya takut ia malah tersenyum menyeringai!

"Kamu pasti tahu siapa yang aku maksud. Kamu ingat tentang surat peringatan yang isinya untuk menjauhi seseorang yang selalu kamu temui dimanapun? "

Oh tentu saja aku ingat tentang surat kaleng yang isinya selalu sama bahkan saking seringnya aku menemukan surat tersebut aku sudah ingat diluar kepala isi surat tersebut bahkan aku lupa sudah berapa kali aku menemukan surat tersebut muncul dihadapanku. Tapi kenapa ia malah membahas tentang surat kaleng itu, apa jangan-jangan ia? Dan calon tunangan yang ia maksud adalah?

"Iya memang benar, aku adalah dalang dibalik semua surat-surat tersebut dan kamu pasti berfikir bahwa aku hanya akan bermain-main denganmu? Oh tentu saja tidak, aku adalah orang yang tidak akan segan-segan membuat orang lain menderita terutama jika merebut miliku. Camkan baik-baik MARSHA! " Ucapnya kemudian berlalu dihadapan ku.

Ya Tuhan cobaan apa lagi ini? Memang terlihat jelas bahwa wanita tersebut adalah seorang yang ambisius bukan-bukan, tapi terlalu ambisius.

Sudahlah sepertinya aku harus melupakan kejadian beberapa detik yang lalu, toh jika ia ingin mengambil Marshall ambil saja lagi pula siapa dia, pacar? Itu hanya sebuah kesalah pahaman yang tidak bisa ia tolak, dan untuk semua tuduhan gilanya tentu saja itu sama sekali tidak benar. Ah sudah lah, membuang waktu saja sebaiknya aku kembali sebelum mereka curiga karena terlalu lama disini.

Namun tanpa mereka sadari ada seseorang yang juga mendengar semua obrolan mereka berdua sambil mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih.

'Tenang saja Fani, kak Fano tidak akan membiarkan orang tersebut hidup tenang! ' batin orang tersebut.

🍂🍂🍂

Twin Brothers For Cold Girls (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang