-41-

5.5K 158 0
                                    

2 bulan kemudian

"Oh my god Sha, gimana dong nih? Aku deg deg-an dibuka jangan ya, duuh tapi aku penasaran sama hasilnya" Ucap Seli Heboh dengan tangannya memegang sebuah amplop yang berisikan surat pengumuman kelulusannya.

Sekarang mereka sedang berkumpul dirumah ayah Marsha dan Marcell. Yap, Marcell dan Chely memutuskan untuk pindah untuk berkumpul bersama keluarganya. Dan tepat hari ini adalah pengumuman kelulusan mereka berlima, aneh memang seharusnya mereka membuka amplop tersebut dirumah masing-masing dengan didampingi orang tua mereka, justru mereka malah kabur ke rumah orang lain dan membuka amplopnya disana. Supaya tidak disuruh sikap tobat jika tidak lulus kalau kata Tiger sih.

"Ah... Ribet deh, tinggal buka aja apa susahnya! " Kilah Marsha yang sedang mendorong kursi roda Chely yang kemudian diambil alih Marcell.

"Aduh ari si eneng teh kumaha? Ini teh bukan masalah buka langsungnya, tapi ini teh masalah jantung nu dag dig dug, kitu! " Ujar Tiger dengan logat yang di (sok) Sunda kan.

"Yaudah kita buka barengan. Oke, satu.... Dua.... Tig....."

Tok! Tok! Tok!

"Ah elah siapa sih ganggu aja? "

"Kita lanjut aja bentar. Ulangi yaa, satu.... Du... "

Tok! Tok! Tok!

"Loh itu ada tamu bukannya dibukain dulu pintunya? " Ucap Alex yang tiba-tiba muncul.

"Yaah lagian tu orang main gedor-gedor aja, ngucap salam kek.. gak tau ada bel apa? " Gerutu Seli entah pada siapa.

"Biar aku buka pintunya! " Ucap Marsha kemudian beranjak untuk membuka pintu.

"Sia... Pa? "

"Halo Marsha! "

Tubuh Marsha tiba-tiba meregang mengetahui siapa tamu yang hadir, sedangkan sang tamu hanya menyeringai penuh kemenangan kepada Marsha.

"Sudah cukup lama kita tidak berjumpa ya? Do you miss me? "

"Shaa.... Siapa sih tamu yang gang... " Omongan Seli tiba-tiba berhenti setelah mengetahui siapa yang bertamu.

"Oh... Ternyata kedatangan kita kesini mengganggu acara kalian, hmm? Kalau tidak salah kamu itu teman satu-satunya dia juga kan? Yang sama-sama gak jelas asal-usulnya, karena sama-sama pungutan dari panti? "

"CELINE!!" Bentak Marshall, Seli yang sudah terpancing emosinya langsung menjambak rambut panjang sang tamu tersebut.

"HEH LAMPIR, JAGA BICARAMU YA.. DASAR CEWEK GAK GUNA! " Teriakan Seli membuat semua teman-temannya menghampiri mereka, kecuali Chely yang sebelumnya telah Marcell titipkan pada babysitter, mereka pun kembali terkejut tatkala melihat Seli dan Celine yang masih saling menjambak rambut mereka, Marshall dan Marsha ikut membantu memisahkan mereka namun, tenang mereka berdua sepertinya tidak sebanding oleh dua perempuan yang sedang kalap dengan emosi.

"SELI"

"CELINE"

"Ada apa kalian kemari? " Ucap Marcell dingin dengan sorot mata mengarah kepada mereka berdua terutama Marshall setelah mereka berhasil dilerai.

"Ada apa ini? Kenapa kalian berdua lama sekali, tinggal berikan saja undangannya!" Ucap seorang laki-laki dewasa yang tiba-tiba keluar dari arah mobil Celine yang diikuti seorang perempuan yang diperkirakan adalah istrinya.

Mata Alex terpaku melihat siapa laki-laki dan perempuan tersebut.

"oh, kebetulan sekali. Ternyata ayah temanmu adalah teman lama ku! Hai Alex apa kabar? Dan oh lihatlah ternyata kamu sudah bertemu dengan putri kecil mu? " Laki-laki tersebut kemudian menghampiri Marsha yang sudah bergetar hebat namun dengan sigap Marcell langsung menyembunyikan tubuh Marsha dibelakang tubuhnya.

"Apa yang anda inginkan? "

"Tenang saja nak, saya hanya ingin bernostalgia bersama adik mu yang cantik ini. Lihatlah sayang, ternyata sudah besar ya kamu? Bagaimana kau suka kan selama tinggal di panti? Atau kamu lebih suka untuk tinggal bersama ku, hmm? "

Rahang Alex mengeras dan langsung memukul rahang orang tersebut sehingga membuat orang tersebut tersungkur.

"JANGAN BERANI MENDEKATI ANAK-ANAKKU DENIS! "

Yap, betul mereka berdua adalah Denis dan Santi. Santi adalah seorang perempuan yang menyamar menjadi babysitter Marsha dan Marcell ketika masih bayi, sedangkan Denis adalah adik kandung dari Rayhan, papa kandung Celine. Mereka berdua adalah saingan terbesar perusahaan Alex dan karena itulah mereka bekerja sama untuk menculik Marsha dan pernah menyiksa Marsha sebelum Marsha ditemukan oleh ibu Dewi dan dirawat di panti.

"Sepertinya kamu masih menyimpan dendam pada kami Alex? Tapi, sudahlah itu hanya masa lalu kan? Yang penting keponakan ku sebentar lagi akan menikah dengan pewaris tunggal Sanches inc. Sehingga tanpa bersusah payah perusahaan ku akan lebih kuat dari perusahaan mu! " Ujarnya kemudian tertawa penuh kemenangan.

"Tidak akan pernah Denis! " Ucap seseorang yang diikuti beberapa polisi di belakangnya sehingga membuat tawanya berhenti seketika.

"Aku membatalkan pernikahan anakku, dan kerja sama semua kontrak kita aku cabut! "

"Kita semua sudah mendengar semua pengakuanmu, aku tidak menyangka ternyata kalian ini seorang buronan sejak dahulu dan aku sangat mengapresiasi kerja keras kalian untuk bersembunyi dari kejaran pihak berwenang, namun tidak untuk kali ini, Denis dan Santi" Lanjut Harry selaku ayah dari Marshall. Tentu saja wajah Denis dan Santi mendadak pucat pasi, diantara ketegangan tersebut Celine tiba-tiba menarik Marsha dan menodongkan pistol yang entah dari mana ia bawa ke pelipisnya sehingga dengan reflek para polisi pun ikut menodongkan pistol ke arah Celine membuat semua orang yang ada di sana ikut memekik tertahan melihat kejadian didepan mereka.

"Aku tak peduli jika om dan tanteku masuk penjara, akupun tak peduli jika perusahaan mereka hancur. Tapi tetap, pernikahanku dengan Marshall tidak akan pernah dibatalkan! "

"Celine lepaskan dia, jika itu mau mu aku bersedia menikahimu asalkan kamu serahkan pistol itu kepadaku " Ucap Marshall dengan penekanan disetiap katanya sambil menghampiri Celine dengan langkah perlahan.

"JANGAN DEKATI DIA MARSHALL!!" Teriak Harry kepada anak semata wayangnya, namun bagaikan angin lalu Marshall tetap melangkah secara perlahan dengan sedikit mengulurkan tangannya.

"Stop disitu Marshall!! " Ujar Celine sehingga Marshall menghentikan langkahnya.

"Marshall, aku sangat mencintaimu. Namun, aku akan bersikap adil kali ini... Jika aku tidak bisa mendapatkan dirimu, maka ia pun tidak akan pernah pernah mendapatkan mu... Sehingga kamu tidak akan pernah mendapatkan salah satu dari kami! " Ucap Celine kemudian mengarahkan pistol pada dada Marshall.

DOR!

DOR!

🍂🍂🍂

Twin Brothers For Cold Girls (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang