Telingaku berasa seperti mati rasa karena mendengar tangisan Seli serta keluhan akibat putusnya hubungan dia dengan sang pacar.
"Huuaaaa.... Dasar si kakak kelas kegantengan, awas aja kalo sampe tu cewek pelakor muncul lagi di hadapan gue, bakalan gue masukin toples tu cewek... "
"Udah brisik!! "
"Haaaa..... Yaa ampun Marsha aku tuh lagi sedih tau gak sih. Dihibur kek, dikasih nasihat kek, dikasih apa gitu.. Malah dikatain berisik, sahabat macam apa kamu dasar gak peka. Kamu tega sama aku! "
"Cepetan ke kantin! "
"Iya.. Iya... Bentar dulu kali, aku bedakan dulu biar gak keliatan bekas air matanya! "
Aku memutar bola mataku sambil memakinya didalam hati, aku tidak mengerti jalan pikiran sahabatku ini, sudah jelas-jelas dia tadi menangis meraung-raung di depanku dan sekarang ia malah mematut dirinya didepan cermin sambil membedaki mukanya.
Merasa aku terus memelototi dirinya, dengan entengnya berkata,
"Penampilan adalah nomor satu, aku memang sudah putus dengan kakak kelas sialan itu, tapi jika ada cowok yang melihat penampilanku cantik, tak lama aku juga akan dapat penggantinya".
Dan aku hanya mengepalkan tanganku yang kemudian aku gunakan untuk menjitak kepalanya.
Sedangkan Seli hanya mengikutiku sambil mulutnya berkomat-kamit mengucapkan sumpah serapah.
🍂🍂🍂
Ketika aku dan Seli sedang menikmati makanan, tiba-tiba datang empat orang laki-laki, dia adalah Marshall dan antek-anteknya Tiger dan Hero. Sedangkan satu orang lagi aku tidak tahu siapa, 'mungkin murid baru' pikirku.
Aku menoleh ke sampingku, dan didapati Seli yang tersenyum sendiri sambil menatap tak berkedip murid baru tersebut.
Menyadari tatapan maut Seli, buru-buru Marshall memperkenalkan murid baru tersebut.
" Oh ya guys, nih kenalin temanku baru pindah dari Jakarta "
"Oh Hai cewek-cewek cantik, kenalin gue Marcell, sayang ya kita gak sekelas bareng!, he he"
"Gapapa kok say... Ehh, maksudnya Marcell, kenalin nih nama aku Seli Amandita panggil aja.... "
"Toa masjid"
"Hahahhahaha...... "
"Apaan si macan, maen nyosor aja kan aku lagi ngomong sama Marcell"
Terjadilah aksi saling ledek antara Seli dan Tiger yang berujung pada perdebatan panjang.
"Eh.. Udah-udah, kok malah jadi debat sih kaya capres sama cawapres aja"
"Emang mereka tuh cocok tau, bukan capres sama cawapres, tapi kaya casum sama cais"
"Apaan tuh casum sama cais? "
"Calon suami sama calon istri!! "
"OGAH...! "
"OGAH...! "
"Tuh kan ngomong aja samaan, bener deh filling aku bakalan jadi! "
"Lah emang jadi apaan? "
"Jadi-jadian"
"Lah... Siluman dong! "
"EMANG KAMU TUH SILUMAN MACAN! "
"Enak aja dibilang siluman macan, yang bener tuh siluman cowok ganteng kali, haha...! "
"Ganteng pala lo botak! "
Perdebatan terus berlanjut seakan tanpa ada hentinya, dan kenapa sih si anak baru ini liat aku sampai begitu banget, filling aku nggak enak nih.
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Brothers For Cold Girls (Completed)
Roman pour AdolescentsNamaku Marsha. Ya, hanya Marsha, tanpa ada embel-embel nama panjang ataupun nama keluarga dibelakangnya. Seorang gadis cantik namun irit bicara, dihidupnya yang hanya berwarna hitam dan putih, sampai ada seorang laki-laki yang mengaku sebagai kembar...