' MARSHALL ALEXIS SANCHES PEWARIS TUNGGAL SANCHES INC. BERTUNANGAN DENGAN PUTRI PENGUSAHA TERKENAL CELINE ANGELA DI LONDON '
DEG...
Melihat Hero dan Marsha yang tidak berkedip menatap televisi, membuat Seli, Marcell dan Tiger menghentikan perdebatan unfaedah mereka dan segera beranjak menghampiri keduanya untuk melihat apa yang mereka tonton dan lagi-lagi justru mereka pun ikut mematung setelah melihat headline pada berita tersebut.
"Apa-apaan ini? " Lirih Hero memecah keheningan setelah beberapa saat mereka bungkam.
"Jadi ini alasan dia sebenarnya? " Ucap Seli.
"Untuk meninggalkan kita tanpa kabar sedikitpun " Lanjut Tiger yang masih menatap televisi dengan pandangan kecewa, sedangkan Marcell sibuk mengutak-atik tab nya pun ikut mendesah frustasi.
"Beritanya sudah menyebar disemua flatform berita media online dan kabarnya setelah lulus sekolah mereka bakal menikah" Ujar Marcell sembari menunjukkan hasil pencarian di tab nya.
Marshall memang terlahir dari keluarga seorang pengusaha kelas atas bahkan wajah ayahnya sering keluar masuk televisi sebagai pengusaha sukses sehingga tak heran berita pertunangannya di siarkan di semua media.
Marsha mencoba memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangisnya namun sayang, satu isakkan lolos dari bibirnya yang terlihat membengkak akibatnya gigitannya sendiri, cepat-cepat Marsha membekap mulutnya dengan kedua telapak tangan dan keluar dari ruangan Chely.
"Marsha... " Langkah Seli terhenti akibat pergerakannya ditahan oleh Hero.
"Biarkan dia sendiri dulu! "
🍂🍂🍂
Langkah Marsha terhenti di Koridor rumah sakit yang sepi, hanya ada ia sendiri disana sehingga ia dengan mudah untuk meluapkan semua emosi tertahannya.
Cukup sudah ia menunggu kepastian berbulan-bulan tanpa kabar dari Marshall harapannya muncul ketika melihat sesok laki-laki di dua bulan yang lalu. Yap, memang benar, laki-laki tersebut adalah Marshall entah apa tujuannya ia kemari yang justru menghindari Marsha dan sekarang malah justru terang-terangan mengkhianatinya, bukan hanya dirinya tapi juga menghianati hubungannya sebelum ada kalimat pengakhiran hubungan.
Seharusnya Marsha sadar diri, siapalah ia jika dibandingkan dengan keluarga Marshall dan juga Celine, ia tahu bahwa ia hanyalah seorang anak piatu yang sempat mendapat perlakuan tidak manusiawi di umurnya yang masih sangat kecil sehingga meninggalkan trauma yang berakibat pada sikapnya sekarang, kemudian ditemukan dan dirawat di salah satu panti asuhan, walaupun sekarang sudah jelas dimana dan siapa keluarga kandungnya tetap saja jika ia disejajarkan dengan Celine kentara sekali bahwa ia hanyalah sebutir pasir hitam diantara gundukan pasir putih.
Ia menyesal kenapa ia harus bertemu dan satu kelas dengannya.
Ia menyesal mengapa harus terbelit oleh perhatiannya dengan imingan status berpacaran.
Dan yang lebih ia sesali adalah mengapa ia harus luluh akan dirinya sehingga bisa membalas semua perasaannya. Yap, ia menyesal telah mengenal apa itu cinta.
Marsha terus menangis sambil menekan dadanya yang terasa sesak sambil bergumam tidak jelas sehingga membuat seseorang yang berada dibalik tembok tersebut mengepalkan tangannya dengan wajah yang merah padam menahan emosi, tanpa menjelaskan pun tentu saja ia bisa merasakan apa yang sedang Marsha rasakan karena ia sudah terikat batin yang kuat dengannya semenjak didalam kandungan.
"Maafkan kakak... " Ucapnya lirih diiringi lolosnya satu tetes air mata dari mata berwarna coklatnya.
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Brothers For Cold Girls (Completed)
Teen FictionNamaku Marsha. Ya, hanya Marsha, tanpa ada embel-embel nama panjang ataupun nama keluarga dibelakangnya. Seorang gadis cantik namun irit bicara, dihidupnya yang hanya berwarna hitam dan putih, sampai ada seorang laki-laki yang mengaku sebagai kembar...