Musim gugur. Melihat daun daun berjatuhan yang membuat kebanyakan orang akan tenang. Namun, tidak bagi seorang Jung Yerin. Ia membenci musim gugur karna masalalunya yang begitu kelam. Ia tak ingin mengingatnya tapi semakin berusaha ia melupakan semakin kuat pula ingatan tentang itu.
Sekarang yerin sudah tiba di seoul dan menumpangi taksi. Ngomong ngomong kenapa taksi yang ia tumpangi begitu lambat? Apakah ia seperti siput?
Oh ayolah pertama kesini sudah mendapatkan hal hal yang menyebalkan.
"ahjushi,apakah masih lama sampainya?" ia merasa mobilnya tidak bergerak dari tadi.
"sabarlah nona, sebentar lagi sampai." sahut ahjushi itu.
Sabar? Ia bahkan tidak merasakan mobil berjalan disuruh sabar? Apakah ini tabiat orang sini? Beda jauh dengan daerahnya di daegu yang sangat menghargai waktu.
" sudah sampai nona, silahkan turun"
Yerin menurut. Pertama yang ia rasakan adalah udara dingin yang menerpa kulitnya. Karna ia tak tahu jika di Seoul musim gugur datang lebih awal. Karnanya ia tidak memakai pakaian yg sewajarnya. Ia hanya memakai kaos tipis dipadukan dengan celana panjang hitam.
Ia menamati rumah didepannya. Emmm... Lebih tepatnya rumah susun didepannya. Ia mengecek sekali lagi alamat itu apakah benar. Ia sedikit menatap ngeri lingkungan itu. Bagaimana jika ada serangga,kuman dan sejenisnya?pikirnya kalut.
Memang yerin dari keluarga terpandang,rumah mewah,mobil banyak,pakaian glamour, dan barang mewah sejenisnya.
Kemudian ia mencari nomor rumah susun itu dengan teliti dan hati hati.
Tangga demi tangga ia lewati sejujurnya ia sedikit tidak menyukai dengan tangga. Itu membuatnya lelah.
Sesampainya disana tepat didepan salah satu pintu rumah susun itu, ia tak langsung mengetuk. Ia mengatur nafasnya agar jantungnya stabil dahulu.
Setelah dikiranya nafasnya sudah normal ia mengetuk pintu kayu itu dengan hati hati.
tok..tok..tok~~
Tak lama kemudian orang yang ia cari berada dihadapannya. Tanpa aba aba ia langsung memeluk eonni nya itu.
"eonniiiii~~"
"yerin-a?"
"kenapa irene eonni berada ditempat kumuh seperti ini? Kenapa tidak mengabari yenni selama ini? Kenapa eonni tidak pulang kerumah saja? Yenni rindu eonniii" tutur yerin sedemikian rupa sampai eonninya bingung mau jawab yang mana dulu.
"yenni-a apakah begitu sikapmu pada eonni mu ini? Tanya satu satu yenni..."
Sahut eonninya menceramahi.
Tapi bukan yerin namanya jika tidak keras kepala. Yerin tidak suka jika ia bertanya dan jawabannya tidak sesuai dengan pertanyaannya.
"Eonni jawab dulu pertanyaan ku jangan mengalihkan pembicaraan Eonni"
Sahut yerin mengerucutkan bibirnya lucu.
Itu membuat irene tak segan segan mencubit pipi adiknya itu.
" aigoo...adikku lucu sekali ayo masuk dulu dan kau datang diwaktu ayng tepat."
Yerin menatap bingung eonni nya itu. Datang diwaktu yang tepat? Apa maksutnya. Tapi ia urungkan pertanyaannya itu dan mengikuti eonninya masuk kerumah itu dengan tatapan ngeri dan jijik.
••••
Waktu menunjukkan pukul 2 siang hari ketika taehyung sampai di rumahnya. Tubuhnya seakan kehilangan tulangnya setelah berkunjung ke rumah temannya. Yaaah... Ia memang sering lupa waktu jika sudah berkumpul dengan teman temannya.
Setelah meletakkan tas dan menanggalkan jaketnya,taehyung lantas merebahkan tubuhnya ke sofa terdekatnya. Kedua matanya baru saja akan terpejam jika saja ia tidak mendengarkan sebuah suara
"eonni...yenni tidak ingin tinggal disini Eonni.... "
Taehyung menegakkan tubuhnya lagi lalu ia mendekati asal suara itu yang datang dari tetangga nya.
••••
Yerin menatap sebal eonni nya itu seenak jidat saja ingin meninggalkannya karena mengikuti tranning di sebuah agensi. Dan ia disuruh tinggal di tempat kumuh ini? Oh terimakasih atas tawarannya. Ia lebih baik tidur diatas rumahnya dari pada ditempat kumuh ini.
" ayolah yenni eonni tidak akan lama, kalau sudah selesai eonni langsung pulang." bujuk irene pada yenni yang masih mengalihkan tatapannya.
"yenni-yaa.."
"ENGGAK YA ENGGAK EONNII..."ucap yerin garang.
"Irene noona?"
••••
Hallo guys, aku dateng lagi dengan cerita baru. Smoga suka
Jangan lupa coment take bintangnya ya...
Annyeong🙌
