Happy reading...
Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 kst. Setelah diantar jungkook, ia langsung masuk kekamar dan berbaring di kasur empuknya.
Sedikit melepas penat dihari pertamanya tadi, dan memulai bersiap untuk pindahannya. Setelah semua siap, seperti yang dikatakannya tadi, supir menjemput mereka.
Perjalanan Irene dan yerin hanya ada keheningan. Mereka sibuk dengan ponsel masing-masing. Setelah sampai dikediaman barunya, ia menata semua baju dan barang-barangnya ditempatnya.
Ia kembali membaringkan tubuhnya yang lelah itu dikasurnya. Ia mencoba mengosongkan pikirannya sebentar.
Tanpa disadarinya mata yang awalnya terbuka itu perlahan tertutup.Namun belum sampai ke alam keduanya, terdengar gedoran dari arah balkonnya. Ia membuka matanya melirik kearah balkon yang masih digedor-gedor oleh seseorang.
Karena rasa takutnya sudah ditutupi dengan rasa penasarannya yang sangat besar, ia berjalan perlahan menuju balkonnya yang masih terdengar suara gedoran. Ia membuka tirai terlebih dahulu.
Namun ia heran, tidak ada siapa-siapa disana. Ia kemudian memberanikan diri untuk membuka pintu balkonnya. Ia melihat sekitar tapi tak menemukan apa-apa.
Namun tatapannya jatuh pada sebuah kertas lipat yang berada diujung palang balkonnya. Ia megambil kertas yang terlipat rapi itu.
Yerin menengok kekanan dan kekiri hingga kebawah untuk mencari orang yang meletakkan surat ini.
Karena tak menemukan apa-apa ia berjalan masuk kembali dan menutup pintu balkon serta tirainya. Ia kembali berbaring kekasurnya dan membuka kertas lipat itu.
'jauhi jungkook atau aku akan melakukan hal yang lebih dari ini, jung yerin!'
Yerin membaca heran dengan isi surat itu. Kata-kata itu sama seperti pesan yang tadi sempat terkirim diponselnya.
Apakah ini ulah orang yang sama? Atau temannya? Pikir yerin. Karena tak ambil pusing dengan itu, ia bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, untuk membersihkan badannya yang sudah lengket sejak pulang sekolah tadi.
.
.
.Pukul 21.30 yerin masih membuka matanya. Entah mengapa matanya belum lelah sama sekali.
Padahal tadi saat pulang sekolah matanya sudah hampir bertemu satu sama lain. Ia mencoba mengubah posisi tidurnya. Mencoba memejamkan matanya lagi.
ting~
Suara itu menggangu konsentrasinya dalam usaha perjalanan menuju alam mimpinya. Ia mengambil ponselnya yang terletak di meja samping tempat tidurnya. Melihat pesan yang membuatnya tersenyum.Jungkook
Yerin?Apa?
Kau belum tidur? Tidurlah chagiya~
Jika aku sudah tidur, aku tidak akan membalas pesanmu jeon
Mengapa kau belum tidur?
Rindu denganku sayang?Pipi yerin memanas. Entah mengapa perlakuan kecil yang manis dari jungkook mampu melumpuhkan hatinya seperti ini. Apa ia sangat mudah terbawa perasaan saat bersama jungkook? Mungkin.
Jangan pikirkan aku,
bagaimana dengan dirimu sendiriAku rindu denganmu rin,
besok berangkat denganku!