Kelas telah berakhir 5 menit yang lalu. Namun masih ada saja yang berdiam diri dikelas atau yang masih tertidur da nada yang hanya bercanda dengan temannya.
“yerin-a kau pulang bersama siapa?” Tanya sowon pada gadis yang kini sedang menata barangnya untuk masuk kedalam kelas.
Tidak hanya sowon disana. Ada eunha, yuju, sinb dan umji. Ya mereka satu kelas ditambah dengan kekasihnya serta teman kekasihnya, jimin dan taehyung.
“ia akan pulang bersamaku” belum juga membuka suara ada yang sudah menyautnya.
Siapa lagi kalau bukan seseorang bermarga jeon itu. Yerin menatap jungkook kesal, seenaknya saja memutuskan.
“tidak, aku nanti bersama Irene eonni” ujar yerin menyangkal perkataan jungkook.
Jungkook yang mendengar penuturan itu, langsung merengut sebal.
“tidak kau bersamaku. Aku sudah bilang dengan irene noona tadi. Ayo!” ujar jungkook seraya menggandeng tangan yerin menuntunnya keluar kelas.
Yerin menengok kebelakang seakan meminta bantuan. Tapi yang didapatkannya hanya lambaian tangan dan senyuman yang tak ada artinya.
Namun ketauhilah bahwa seseorang disana sedang menahan amarahnya. Ia tak terima dengan apa yang ia lihat tadi.
Sowon dan yang lainnya langsung saja mengikuti yerin dan jungkook yang sudah meninggalkan mereka tadi.
Sesampainya diparkiran yerin heran. Karena teman-teman eonninya dan teman-teman jungkook sedang berkumpul disana.
Ia juga melihat eonni nya itu melambaikan tangannya agar ia bergambung dengan mereka.
“yerin-ah kemarilah” ujar Irene dengan sedikit berteriak. Akhirnya jungkook dan yerin mendekat kearah mereka.
Tak lama pula sowon dan yang lain juga ikut bergabung disana.
“yerin-ah kau pulang dengan jungkook? Tak mau bersamaku?” ujar jimin.
Dan seketika mendapatkan tatapan tajam dari seorang jeon jungkook. Yerin hanya diam.
Sejujurnya ia masih belum bisa beradaptasi dengan teman-teman dari eonninya dan jungkook itu.
“tidak! Yerin pulang bersamaku, kan rin?” ujar jungkook sedikit menuntut dengan menghadap ke yerin. Yerin hanya menatapnya ragu. Ia bingung mau bereaksi seperti apa.
“hahaha yerin bingung tu kook lo tanyain” ujar heoseok diiringi gelak tawa dari yang lain. Yerin pun menunduk malu.
Tapi tiba-tiba ada sebuah tangan yang merangkul pinggangnya posesif, ia melotot tak percaya dengan yang dilakukan jungkook.
Namun yang melihat itu hanya senyum-senyum tidak jelas. Karena yerin malu ia tambah menundukkan kepalanya lagi.
“udahlah, yerinku malu. Kita duluan” ujar jungkook dengan tangan yang masih berada dipinggangnya menuntun untuk menuju salah satu mobil diarea parkiran.
“kook jangan kelepasan!!” ujar namjoon dengan berteriak.
“kalo inget hyung!” ujar balik.
Yerin yang mendengar itu mencubit pinggang jungkook yang cukup untuk membuat jungkook meringis kesakitan.
Teman temanya hanya terkekeh melihat interaksi mereka berdua yang bisa dikatakan cukup manis. Namun dibalik mereka ada yang menatap dengan tak biasa.
‘tunggu saja pembalasanku’‘aku tak akan biarkan kau hidup dengan tenang’
.
.
.Selama perjalanan mereka hanya ada suara musik yang mengisi keheningannya. Yerin yang masih malu dan jungkook yang fokus menyetir.
Ting~
Sebuah notifikasi masuk di ponsel yerin. Ia segera membukanya. Namun ia menyengit heran dengan isinya. Nomor tak dikenal dan isi pesan yang sedikit meragukan.Melihat yerin terdiam melihat pesan itu, membuat jungkook mengalihkan perhatiannya sebentar kepada yerin.
“ada apa?” Tanya jungkook kemudian dengan sesekali melirik kearah yerin yang masih menunuduk.
“tak apa, hanya orang salah kirim mungkin” jelas yerin pada jungkook dengan sedikit senyum yang dipaksakan.
Jungkook tahu bahwa ada yang tidak beres dengan kekasihnya tapi ia tepis pikiran buruknya. Berusaha yakin dengan penuturan yerin tadi.
“ingin langsung pulang atau mampir dulu?” tawar jungkook untuk memecah keheningan yang terjadi diantara mereka.
Yerin menengok kearah jungkook sekilas.“langsung pulang saja, hari pertamaku lumayang berat untukku” ujar yerin sedikit memelas.
Membuat jungkook refleks mengacak acak surai rambut yerin yang membuat sang empu terdiam. Oh…jangan lupakan pipi itu juga memerah.
“oh apa kau sakit? Pipimu merah.” Goda jungkook. Yerin hanya menatap tajam jungkook. Jungkook hanya tertawa menanggapinya.
“jangan menggodaku jeon”
Beberapa menit kemudian mereka tiba dipekarangan apartemen yerin dan Irene.
Rencananya mereka akan pindah dirumah orang tuanya yang ada disini. Dan karna itu mungkin hari ini yerin hanrus bersiap siap untuk pindahan. Tak lupa sebelum turun ia junga memberitahu jungkook.
“perlu aku antar? Aku nanti malam free. Jadi bisa berduaan denganmu. Irene noona akan naik taksi saja” sontak yerin memukul lengan jungkook yang dihadiahi tawa renyah darinya.
“tidak usah nanti supir akan datang untuk menjemputku disini” ujar yerin seraya mengambil tasnya bersiap untuk turun.
Tapi tangan jungkook menghalanginya. Ia menoleh kearah jungkook dengan matanya yang membulat.
Dikarenakan sekarang jarak mereka yang sangat dekat dan dengan dua bibir yang sudah menempel.
Masih dengan diamnya mereka, jungkook memberikan sedikit lumatan manis di bibirnya yerin.
Yerin? Ia masih syok dengan ini. Walaupun ini bukan pertama kalinya jungkook menciumnya.
Ia masih terdiam saat jungkook melepas pautan mereka. Diakhiri dengan kecupan dibibirnnya itu.
Sadar dengan keadaan, yerin segera turun tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Jungkook hanya tersenyum. Gadisnya sangat manis ternyata. Bukan hanya orangnya, bibirnya juga.
Oh ayolah jungkook hilangkan pikiran mesum diotakmu yang sudah penuh itu.
Setelah melihat yerin memasuki apartemennya ia langsung melesat pergi meninggalakan pekarangan apartemen itu dengan hati yang bahagia.
'jauhi jungkook'
.
.
.
.
.
.Hola gimana?
Kelamaan gak upnya?
Alurnya paham?
Gak bingungkan?Aku sebenere ngeri lho waktu nulis adegan ciumannya gimanaaaaa gitu....
Aneh sendiri rasanya🌚Votement okay
Kalau udah sesuai targetku aku balan up lagi😁
See you next time
Annyeong