Moon Child

23.5K 1.1K 9
                                    

#judul cerita dan inti kami ganti, kami harap kalian tidak bingung dalam membaca, atau cover berbeda dari yang sebelumnya.

Ini cerita yang aku buat ke tiga, jadi mohon apresiasinya....




Dunia memang tak seindah yang kita kira, dunia penuh dengan kejahatan, dunia penuh dengan manipulasi, dunia penuh dengan tipu daya, tapi apalah sosok remaja yang usianya belum cukup untuk menerima cobaan berat harus menerima semua beban yang ditujukan padanya.
Dia adalah Jungkook, ia adalah remaja yang di rawat dan dibesarkan di Panti Kasih, Wanita ramah dan baik kepada setiap orang itu telah lama mengasuhnya.

"Suster Maria! Apa yang harus aku lakukan untuk masuk ke sekolah baruku?"tanya remaja itu, ia adalah sosok yang ceria dan menjadi panutan bagi semua adik-adik yang usianya dibawahnya. Ia selalu menolong semua orang, selalu berpikir positif dan berusaha menjadi yang terbaik.

"Persiapkanlah buku-buku dan alat tulismu, cepatlah sebelum waktu untuk kita berdoa di mulai..."ucap wanita cantik itu, ia sudah mengenal baik remaja yang tengah sibuk menata perlengkapan sekolahnya yang akan duduk di bangku Senior High School.

"Baiklah, ayo suster maria! Aku akan segera pergi ke asrama besok dan kurasa aku akan merindukanmu."ucap pemuda bernama jungkook itu, ia memiliki marga Jeon karena pemberian dari kepala suster yang memberikan secara khusus kepadanya.

"Tentu, aku juga akan merindukanmu....sekarang mari kita berdoa."ucap Suster Maria menarik pemuda bernama jungkook itu untuk pergi ke ruang ibadah.

Mereka semua berkumpul, duduk dengan rapi, berlutut dan mulai memejamkan mata mereka. Jungkook--menyatukan tangannya dan mulai menggerakan tangannya menunjuk dahinya, kemudian ke dadanya lalu ke bahu kiri dan kanannya.
"Tuhan...aku memang sejak kecil tak pernah mengenali orang tuaku, aku mungkin tak pernah tau siapa mereka, tapi aku yakin mereka akan tetap aman dalam lindunganmu."doa jungkook dalam hatinya.

Suster Maria--wanita cantik itu telah selesai berdoa, ia hanya tersenyum menatap remaja yang dari kecil ia rawat kini telah dewasa dan menjadi anak yang di jadikan panutan oleh anak-anak lainnya.
'Kau akan bertemu dengannya kook, kau akan bertemu dengan ayahmu... tak lama lagi...'batin suster Maria melihat setetes air mata turun ke pipi jungkook.

.

Bunga cherry yang bermekaran menjadikan tanda bahwa bulan itu masuk ke musim semi, pemuda remaja itu telah menyiapkan semuanya. Ia menatap kopernya dan tas yang ia bawa, ia menatap ke semua anak-anak panti yang usianya ada yang dibawahnya yang ia anggap sebagai adik, ada yang usianya sebaya dengannya, ada yang lebih tua darinya.
Jungkook-- pemuda itu menatap semua warga panti Kasih yang telah membesarkannya dengan baik.

"Kau harus ingat bahwa disana kau tak lagi bersama dengan suster maria, kau harus mandiri, dan kau harus menjaga kesehatanmu, jangan pikirkan kami, pikirkanlah kesehatanmu dan tetap semangat dalam menutut ilmu."ucap kepala kesusteran membuat jungkook tersenyum lebar, ia segera memeluk wanita paruh baya yang usianya berkali-kali jauh diatasnya.

"Terima kasih suster, kalian semua yang terbaik, aku akan merindukan kalian semua..."lirih jungkook.

Suster Maria mendongak, ia tak kuasa menahan air matanya. Ia bangga dengan anak yang selama ini ia limpahi kasih sayang dengan berbeda itu. Ia memang menyayangi semua anak, tapi ia melebihkan kasih sayangnya kepada jungkook, anak yang spesial menurutnya.
"Suster maria..."panggil jungkook membuat suster maria menoleh, air matanya mengalir membasahi pipinya membuat jungkook berjalan mendatangi suster maria dan memeluknya erat.

"Suster maria... aku akan sangat merindukanmu..."ucap jungkook sambil memeluk wanita cantik yang ia anggap sebagai kakaknya, usianya jauh diatasnya mungkin sekitar dua puluhan tetapi ia tetap menjadi wanita terhebat dan tercantik baginya.

"Jangan sungkan untuk kembali, kabari keadaanmu disana, jangan ragu untuk memberitahu semua keluh kesahmu. Beritahu aku bila kau mengalami kesusahan, bilang padaku kalau kau diganggu."ucap suster maria menangkup pipi jungkook.

"Nde, aku akan melakukannya,"ucap jungkook lalu menatap semua orang yang ia sayangi, ia terpaksa pergi dari panti Kasih karena harus ia lakukan karena sekolah di Seoul menganut sistem asrama.

Ia mungkin tak kesusahan saat tinggal disana, tapi ia akan kesulitan saat semua suster selalu memanjakannya dan selalu ada untuknya.
"Annyeong..."ucap jungkook, ia segera pergi masuk ke dalam sebuah taksi yang sudah kepala kesusteran telepon untuk mengantarnya ke stasiun.

Perjalanan dari Busan ke Seoul memang tak memakan banyak waktu, jungkook menikmati perjalanannya dan terus berharap bila kisahnya yang menginjak sekolah terkenal itu dapat menjadikannya kenanga terindah selama hidupnya.

Jungkook nampak melonggo, sekolah dihadapannya benar-benar besar dan luas dibandingkan dengan sekolahnya yang ada di Busan. Ia segera masuk, walau canggung dan terus menoleh ke kanan dan kiri menelisik betapa jauh ruangan yang akan menjadi sekolahnya nanti.

"Apa kau siswa baru? Segera temui ruang guru dan isi daftar formulir disana,"ucap salah satu karyawan disana, mungkin berniat membantu jungkook menemukan ruang guru lebih cepat.

Jungkook membungkukkan badannya, berterima kasih pada sosok pria tadi, ia segera berjalan menggeret kopernya masuk lebih jauh. Ia menghentikan langkahnya, sedari tadi ia tak menemukan ruang guru, apakah ia tersesat di sekolahnya sendiri?
Jungkook segera berjongkok membenarkan tali sepatunya sebentar yang terlepas, namun saat ia tengah menalikan tali sepatunya tiba-tiba seseorang menabraknya.

Brukkkk!!!

Entah karena tengah sibuk atau tak melihat jalan didepannya ia terus berjalan dan tak melihat keberadaan jungkook, keduanya terjatuh dengan jungkook yang berada di bawah.
"Yak! kenapa berhenti sembarangan?! Lihat karenamu berkas-berkasku berantakan!"pekik pria itu marah, belum apa-apa hari jungkook sudah terasa berat.

Jungkook berkali-kali membungkuk minta maaf setelah keduanya berdiri dengan benar, mata jungkook menatap name tag yang terpasang apik di jas pria itu.

Kim taehyung...

Dia adalah nama yang sepertinya familiar, jungkook seketika membolakan matanya, nama itu memang sangat familiar. Bahkan diluar kepalanya ia sudah sangat memuja pria berusia tiga puluhan tahun itu, ia adalah sosok yang dijadikan jungkook sebagai panutannya.

'Akhirnya aku bertemu dengannya.'








Makasih udah mampir, apresiasinya...^^

Makasih udah mau nge-vote dan komen


[2] Moon Child ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang