Epilog

9.5K 614 34
                                    

Terima kasih telah membaca cerita buatanku 😢
Aku harap kita bisa bertemu di cerita buatanku lainnya.

*

*

*


Taehyung sibuk menepuk pantat bayinya secara konstan; sedangkan Jungkook asik duduk di pangkuan sang ayah sambil melingkarkan kedua lengannya di leher Taehyung.

Bayi kelinci itu menyenderkan kepalanya ke bahu sang ayah, sedangkan Taehyung sibuk bersenandung ria dengan suara deep nya untuk menidurkan bayinya.

"Tae? Eomma juga ingin bayi kelinci untuk eomma sayang~" rajuk Sohee membuat Taehyung memutar bola matanya malas, ia sibuk mengusap surai bayinya yang lembut.

"Enak saja, aku harus memilih secara selektif siapa yang dapat menjadi induk bagi bayi-bayi kelinciku kelak." Ucapan Taehyung membuat Sohee berdecih.

"Bukankah Yerim selama ini belum pernah kau ikat sebagai seorang isteri?" Tanya Sohee membuat Taehyung menyenderkan punggungnya ke sofa, dagunya ia letakkan di puncak kepala Jungkook.

"Aku hanya ingin fokus dengan bayiku, ia prioritasku saat ini." Taehyung menunduk,mengecup bayinya berulang kali sampai bayinya mengerang namun kembali tertidur.

"Berarti eomma gagal mendapatkan bayi kelinci lagi?" Sedih Sohee membuat Taehyung terkekeh kecil.

"Sebenarnya aku tak rela mengatakan ini, tapi eomma bisa berbagi denganku untuk membahagiakan kelinciku." Ucapan Taehyung membuat sang bayi tersenyum tipis dalam tidurnya.

"Yah, waktu telah mengubah semua orang..." lirih Sohee, ia masih ingat dulu saat Taehyung enggan berdekatan dengan Jungkook.









Kris menatap sang ayah dan ibu yang berada di dalam tahanan, matanya memerah saat melihat Xie Zhou ibunya menatapnya marah.

"Kau puas? Setelah selama ini aku membesarkanmu kau justru membuatku masih ke jeruji besi!" Xie Zhou berteriak kesal membuat Kris menghela napas.

"Aku akan menyerahkan diriku juga, aku baru menyadari kalau aku justru memihak seseorang yang salah." Xie Zhou terdiam mendengar kalimat yang anaknya lontarkan.

"Jadi, kuharap kau berubah saat bebas nanti, kau sudah menjadi seorang nenek." Ucapan Kris membuat Xie Zhou berbinar dan syok bersamaan.

"Si...siapa wanita itu?" Tanya Xie Zhou membuat Kris menghela napas kemudian tersenyum tulus.

"Ada seseorang; kuharap sudah seharusnya seorang nenek bersikap lebih baik. Jadi berbuat baiklah mulai sekarang, dan nikmati masa tuamu dengan bahagia bersama cucu dan anak-anakmu." Kris segera beranjak dari sana, membungkuk 90° kemudian menatap hakim Ahn yang menatapnya.

"Dan hakim Ahn, aku sedikit terkejut saat harus mengakuimu adalah ayahku, ayah biologisku. Tapi sampai saat ini, aku masih sulit menerima kenyataan ini, karena dari dulu sampai sekarang hanya baba-lah ayahku." Ucap Kris kemudian membungkuk, melakukan hal yang sama seperti ia memperlakukan Xie Zhou.

Kris berbalik arah, ia memilih untuk menyerahkan diri.
"Aku...mendapatkan contoh untuk menjadi ayah yang baik." Lirih Kris kemudian tersenyum menatap Taehyung yang berdiri di ambang pintu.

"Apa kau kemari untuk menjengkuk Yerim?" Tanya Kris membuat Taehyung mengangguk
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Taehyung membuat Kris tersenyum lalu menepuk bahu Taehyung pelan.

"Baik, dan kumohon jaga isteriku selama aku dipenjara." Pinta Kris membuat Taehyung mengangguk paham.





***





Jungkook berjalan masuk ke luar kelas menghampiri lokernya, matanya menatap puluhan buket bunga, puluhan cokelat dan juga puluhan surat cinta.
Jungkook menoleh saat seseorang menepuk bahunya, ternyata salah satu sunbae tingkat akhir.

"Annyeong..." sapa gadis itu membuat Jungkook membungkuk, sedikit ragu tapi Jungkook lebih memilih pergi dari sana.

"Jungkook-ah, maukah kau menjadi pacarku?" Teriak gadis itu membuat Jungkook menghentikan langkahnya, seluruh siswa berteriak menyorakinya.

Matanya melihat sang ayah yang tersenyum menggoda di depan pintu.
Jungkook berbalik kemudian tersenyum canggung, matanya melirik name tag kakak kelasnya itu.

"Mian Nayeon noona," Jungkook segera membungkuk kemudian pergi dari sana membuat semua siswa bersorak kembali.

Seperti biasa, julukan Jungkook memang diyakini benar.


Tak tersentuh.


Sedikit berlebihan memang, tapi nyatanya hanya Taehyung yang bisa menaklukan bayi kelincinya yang mulai beranjak dewasa. Mulai disukai banyak wanita, dikagumi banyak orang dan yang pasti selalu nomor satu untuk taehyung.

Taehyung merangkul bahu bayi kelincinya, menggiringnya untuk masuk ke dalam mobil mewah milik sang ayah.
"Baby, apa ada satu wanita yang baby sukai?" Tanya Taehyung, pasalnya ia jarang melihat bayinya menunjukkan daya tariknya pada lawan jenis atau bahkan menunjukkan masa pubernya yang memberontak.

Jungkook justru sibuk dengan ponselnya, tersenyum lebar kemudian menggeleng polos.
"Belum ada appa," adu Jungkook membuat Taehyung menghela napasnya gemas, dua gigi besar milik Jungkook membuatnya menahan untuk tidak memekik gemas.

"Appa! Mingyu membagi dua kupon makan gratis! Dan ia mentraktirku susu pisang!!" Pekik Jungkook membuat Taehyung terkekeh kecil, putranya akan selalu kecil di mata Taehyung.


Yah, dan ia akan berusaha mendidik putranya dengan benar.



Menikmati hidup sejalan dengan aliran air mengalir.
















Aku tahu aku payah membuat epilog atau ending dsb.

Terima kasih telah membaca Moon Child.

Tunggu karyaku yang lainnya yahhh 😉😉











[2] Moon Child ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang