Teng... Nong...
Teng... Nong...Cklekkk...
"Pakeeett!!" Yangyang kaget. "Gausah teriak pak kurir. Yangyang ada didepan bapak" Ucap yangyang sabar.
"Siapa yang??" Tanya dejun. "Paket ge, siapa yang pesen??" Tanya yangyang. Pak kurir didepan berdehem. "Ehmmm.. Dek, bisa minta tandatangan?" Tanya pak kurir.
"Maaf Pak, kita artis. Tandatangan kita mahal, harus punya album dulu" Ucap yangyang. Abis itu kepalanya langsung dipukul sama dejun.
"Maaf dek.. Sa.. Saya tau, tapi ini untuk paket" Pak kurir tersenyum sabar. "Sini pak, tandatangan dejun aja" Pak kurir makin senyum.
"Yangyang gak sopan tau gak?" Ucap dejun lagi saat mereka berjalan masuk ke ruang tengah. "Kenapa?" Tanya kun yang baru keluar dari kamar. "Yangyang ga sopan ama kurir. Masa Pak kurir minta tandatangan buat paket dia ga mau kasih. Katanya tandatangan nya mahal" Jelas dejun.
"Emang itu paket siapa yang mesen?" Tanya kun lagi. "Ga tau coba suruh kumpul dulu" Kun mengangguk lalu mengumpulkan anak² ayamnya.
"Semuanyaaa banguuun!! Keluar sebentar!!" Kun berteriak. Malas bangunin satu²
Satu persatu dari mereka keluar ada yang sambil ngucek mata. Ada yang males²an.
"Ini siapa yang mesen??" Tanya dejun sambil nunjuk paket didepannya. Semua menggeleng polos. "Coba buka dulu" Ucap winwin. "Yaudah gege aja. Ntar isinya bom gimana??" Ucap hendery lalu mendorong paket tersebut ke winwin.
Winwin blank. "Kun ge aja yang paling tua" Winwin mengoper nya ke kun. "Enak aja, ga setua itu yah" Ucap Kun kesal, tapi karna dia sadar, dia yang paling dewasa, akhirnya kun membuka paket tersebut dengan hati²
Yang lain udah saling peluk, ada yang ngumpet juga. Ternyata pas dibuka isinya boneka doang. Mana lucas seneng banget.
"Wah boneka ternyata!" Lucas merampas boneka tersebut dari tangan kun. Terus dia pelukin sampai bonekanya sesek. "Tapi apa ga takut dalam boneka itu bom??" Tanya ten.
"Boneka lucu gini dibilang ada bomnya? Ga lah" Sangkal hendery, sebenarnya biar dia ga takut.
"Coba belah bonekanya?" Saran yangyang. "Ih ga boleh! Jahad kamu" Ucap lucas, masih meluk bonekanya.
"Kok lucas jadi aneh sih??" Bisik ten ke dejun. "Ga tau, biasanya ga imut gitu loh?" Dejun ikut bingung.
"Lucas sehat?" Tanya hendery. Lucas melirik sebentar lalu mengangguk. "Emang lo pikir gue gila??" Tanya Lucas balik. "Udahlah cas, bonekanya sumbangin aja yah ke orang yang lebih butuh" Ucap kun sembari menarik pelan boneka yang ada ditangan Lucas.
"Ge, ambilnya entar malam aja" Bisik ten ke kun. Lalu diangguki oleh kun.
"Yaudah cas, masuk gih. Istirahatin bonekanya juga, jangan dimainin terus" Final kun. Yang lain balik kekamar lanjutin tidurnya.
Malamnya saat lucas tertidur, Mereka mencoba mengendap² mengambil boneka yang Lucas bawa peluk saat tidur.
"Siapa yang mau ngambil?" Bisik winwin. "Kamu aja yang" Pinta ten. "Lah kok yangyang??" Bisiknya bingung. Mereka tersentak saat tiba-tiba lucas menggerakan sedikit badannya. Mereka auto berpelukan.
"Hushh" Kun mencoba membuat yang lain diam. Yang lain ngangguk paham. Saat dirasa keadaan kembali tenang, mereka melanjutkan misinya.
Yangyang mengalah dan akhirnya mengambil dengan perlahan boneka tersebut. Butuh waktu sekitar 5 menit untuk yangyang berhasil mengambil bonekanya.
Keadaan diruang tamu sunyi. Mereka ber-6 (tanpa lucas) termenung mencari cara bagaimana agar boneka itu tidak dapat ditemui oleh lucas. Sampai seorang diantara mereka angkat tangan. Iya, itu hendery.
"Ada apa nder?" Tanya kun. "Itu.. Sebenarnya kita ngapain sih tengah malam gini? Ngambil boneka dari lucas. Guna aja nggak." Tanya hendery. Mereka kembali terdiam "setelah dipikir² bener juga, gabut banget kita" Ucap ten.
"Tapi ge! Boneka ini terkutuk, masa lucas ge yang tadinya manly jadi kayak anak kecil gitu" Pikir yangyang. "Iya juga sih" Ucap ten. "Jadi?" Tanya winwin.
"Gini aja ge!"
........
Paginya saat semua sudah berkumpul dan siap dimeja makan, lucas mulai menanyakan tentang kenapa bonekanya bisa hilang.
"Kun ge? Liat pobo gak??" Tanya lucas. "Hah??" Lucas menepuk jidatnya. "Pobo ge pobo, boneka lucas" Ucap lucas lagi. "Oh.. Itu.. Anu, gak tau" Jawab kun. "Loh, masa boneka lucas bisa ilang tiba-tiba sih. Aneh" Lucas mencoba menerawang kemana bonekanya pergi.
Cklek...
Pintu dorm terbuka menampilkan sang manager. "Hai ge! Pagi!" Sapa member. "Pagi kalian, udah sarapan?" Tanya sang manager. "Udah ge" Ucapnya bersamaan.
"Oh iya, semalam ada paket ga yang datang??" Tanya sang manager lagi. "Oh kemarin ada, paket boneka" Jawab lucas. "Sekarang mana? Maaf yah gege ga bilang kalau gege mesan boneka, itu buat keponakan gege hehe" Sang manager tertawa malu. Sedangkan wajah member kini berubah kusut.
"Loh? Kenapa?" Tanya sang manager. "Ge jadi gini... " Yangyang bicara terbata. "Hmmm?" Sedangkan managernya masih mendengarkan. "Itu loh ge, kemarin kita kira paket itu bahaya, jadi.. Itu, semalam kita bakar bonekanya" Ucap yangyang sambil menunduk.
"Hah?! Jadi U?!" Ucap Lucas sedikit Kesal. "Maap ge" Muka yangyang udah cemberut nahan nangis. Kun berdiri disamping yangyang terus ngelus kepala yangyang. "Maap ge, ini juga bukan salah yangyang. Salah kita juga kok, entar biar kun yang ganti" Kun mencoba meminta maaf pada sang manager.
"Kenapa? Nggak papa, gak usah diganti. Udah takdirnya kebakar, semoga tenang aja bonekanya yah. Jangan nakal lagi yah yang" Omel sang manager, sedikit mencairkan suasana, manager juga berpikir betapa imutnya yangyang saat meminta maaf, Yangyang cemberut dan mengangguk. "Iya ge" Ucapnya.
"Beneran gege ga marah?" Tanya winwin. "Nggak, nggak papa. Emang kalau gege marah bonekanya bakal balik lagi?" Akhir sang manager.
"Yah tetep aja lucas ga Terima bonekanya dibakar, pobo gak salah apa-apa tau!" Ucap lucas ngambek. "Nanti kun ge beliin pobo yang baru yah" Kini kun mengelus kepala lucas. "Pokoknya harus mirip yah?!" Kun mengangguk. Sedangkan yang lain menggeleng.
To be continue
Hai maaf authornya lambat °^° maapin author yah :D
jangan lupa votementnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT LIFE [ Family story ]
Fanfiction[SLOW UPDATE] Gimana keseharian anak NCT? Yuk baca! Kadang bxb kadang nggak hehe. Start: 17-08-2018 Final: pankapan:)