Kanya berjalan dikoridor sendirian, seperti biasa berjalan melengak-lenggok memamerkan body-nya yang aduhai. Untuk ukuran anak sekolah, Kanya sudah keterlaluan, seragam yang ia pakai sudah di crop, yang sekalinya dia angkat tangan, perutnya yang seperti model itu terumbar kemana-mana. Rok nya juga pendek. Kenapa juga guru bk membiarkan Kanya berkeliaran di sekolah dengan penampilan seperti itu, belum lagi mukanya yang penuh make-up. Dia bukan seperti anak SMA, tapi lebih mirip kayak tante-tante.
Banyak murid yang berisik-bisik saat Kanya lewat.
"Eh masa kemaren gue liat ada kiss mark di lehernya dia." bisik seseorang tapi Kanya masih dapat mendengarnya, ia malah tersenyum.
"Terus juga katanya, ada yang liat dia keluar dari hotel sama cowok." seru yang lainnya tentunya dengan bisik-bisik.
"Eh, tapi kemaren ada yang ngeliat dia keluar dari base camp nya anak BM, gila banget ga sih."
Kanya tak memperdulikan orang-orang yang mengatainya, ia melihat Viola dan Aurora diujung koridor sepertinya mereka akan menuju gerbang. Kanya mempercepat langkahnya.
"Viola?" panggil Kanya ramah, tak lupa senyum manis di bibirnya melengkung indah.
Viola yang sedang dalam keadaan tak mau diganggu menoleh dengan emosi.
"Lo ketua Karya ilmiah kan? Gue-"
"Lo bisa langsung ke ruang ekskul! GUE LAGI ADA URUSAN." balas Viola berusaha untuk tidak terlihat marah.
Kemudian Viola pergi darisana dan disusul Aurora di belakangnya.
Kanya menatap Viola yang sudah pergi dengan remeh. "Dasar bodoh!"
🔮🔮🔮
"ADIB KELUAR LO!" teriak Viola tak sabaran, ia sengaja mendatangi basecamp anak Black Meong, karna ia yakin Adib bersembunyi disini.
"DALAM HITUNGAN KETIGA LO GAK KELUAR, GUE BAKAR TEMPAT INI!" ancam Viola.
"SATU!"
"DUA!"
"TIG--"
Haikal keluar dengan tangannya yang diperban. Ia melihat Viola dengan tatapan heran."Kenapa Vio? Kangen ya sam-"
Bugh!
Viola meniju wajah Haikal kencang karna cowok itu sudah menghalangi jalannya. Jangan salah, Viola pernah masuk kelas booxing selama satu bulan di sekolah keberbakatan dulu, sebelum akhirnya ia memutuskan masuk kelas balap.
"Viola lo kenapa?"tanya Haikal menyentuh tulang pipinya yang sudah nyut-nyutan.
"MANA ADIB?!" tanya Viola kalap, Haikal mengernyitkan dahinya kenapa juga Viola mencari Adib. "GAK USAH PURA-PURA GAK TAU! GUE TAU DIA ADA DISINI!" kata Viola marah.
Tak lama kemudian Abid datang, bajunya di keluarkan, rambutnya acak-acakan khas orang bangun tidur.
Viola menatap Adib nyalang."LO KAN YANG UDAH NGERUSAK RUANG KARYA ILMIAH!" Viola barusaja akan menyerang Adib, tapi teriakan Abrar menghentikan pergerakan Viola.
Abrar turun dari motornya buru-buru, tak peduli dengan helmnya yang jatuh.
"Viola lo apa-apaan sih?!" bentak Abrar.
Viola sudah menangis karna di bentak Abrar."Lo kenapa?"tanya Abrar lagi, suaranya kembali melembut. Merasa bersalah sudah membentak sepupunya ini.
"Ruang Karya ilmiah diacak-acak, gue gak terima!" jawab Viola mulai tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOOD BOOSTER || Wattys2019
Teen Fiction-Finally the last words of our story is Happy Ending-