"Aduh Lang, lo tahan ya lo harus kuat." ucap Viko heboh sendiri."Salah lo juga sih, udah tau rumah sakit jauh, malah kecelakaan disini."
Viko terus mengomel sepanjang perjalanan, cowok itu sedang menyetir mobil miliknya, dan di sebelahnya ada Galang dengan wajah yang penuh darah, tak lupa. Seragam putihnya juga sudah berubah warna menjadi merah.
Galang barusaja mengalami kecelakaan kecil di sebuah gang sempit di dekat sekolah, ia tadi kepo melihat dua ekor anjing yang sedang melakukan hal yang tidak senonoh, sampai akhirnya ia meleng dan masuk kedalam selokan kering. Viko langsung menjemput Galang, saat cowok itu menghubunginya. Jadilah sekarang, Viko khawatir berlebihan, padahal Galang tidak luka parah.
"GUE TUH GAPAPA BEGO! Udah puter balik mobil lo ke sekolah." ucap Galang setelah ia diam beberapa saat, membiarkan Viko mengoceh sesukanya.
Viko menggelengkan kepalanya."Enggak! Lo harus kerumah sakit sekarang."ucap Viko keukeuh.
Galang menarik nafasnya kemudian membuangnya perlahan, berusaha meredam emosinya."Viko, puter balik mobil lo."ucap Galang penuh penekanan. "GUE GAPAPA BANGSAT!"
"Lo jangan kayak cewek deh lang, muka lo penuh darah, bahkan seragam lo berlumuran darah kayak gini dan lo masih bisa bilang kalo lo gap-"
"INI FANTA BODOH, BUKAN DARAH!" teriak Galang tak sabaran, ia tidak terluka sama sekali, hanya ada beberapa lecet-lecet di sikunya. Tadi Galang memang mengendarai motornya sambil minum fanta berwarna merah, dan saat ia masuk ke dalam siring, jadilah fanta itu tumpah ke seluruh tubuhnya.
Viko menatap Galang cengo, detik berikutnya ia kembali tersadar."Ah! Kenapa ga bilang dari tadi coba? Ngerepotin banget lo!"ucap Viko marah-marah.
Kok malah jadi dia yang marah? Dasar bodoh!
Viko memutar balik arah mobilnya, mereka kembali kesekolah, sekitar 20 menit akhirnya mereka sampai di depan gerbang SMA Cempaka, Viko memarkirkan mobilnya di luar sekolah, agar mempermudahkan mereka bolos.
Galang dan Viko masuk kedalam sekolah, sepanjang perjalanan menuju kelas, seluruh siswa yang berada di koridor menatap Galang heran, kenapa cowok itu bajunya berlumuran darah seperti ini.
Galang dan Viko berpapasan dengan Aurora di koridor, perempuan itu sepertinya barusaja dari kantin, buktinya ia memegang sebotol air mineral dan ada sekotak makanan di plastik yang ia pegang.
"Galang?" Aurora mengernyitkan dahinya."Lo sehat?"
"Ck!" Galang berdecak."Sehat lah. Menurut lo?"
"Terus kenapa baju lo merah-merah gini?" tanya Aurora lagi.
"Abis kecelakaan Galang, Ra." Viko menjawab pertanyaan yang Aurora tujukan untuk Galang.
Aurora tertawa kecil."Kok bisa kecelakaan?"
"Galang kan mesum, Ra." Ucap Viko, membuat Aurora mengernyitkan dahinya."Tadi dia ngeliatin anjing kawin, dia meleng, terus masuk selokan. Ya gitulah kronologisnya."
Haikal datang dari arah belakang Galang dan Viko.
"Eh Haikal." sapa Aurora melihat Haikal yang berjalan ke arah mereka.
Galang dan Viko menoleh kebelakang menemukan Haikal, dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
"Kenapa lo?" tanya Haikal menatap Galang dari atas sampai bawah.
"Gue balik kelas duluan ya." ucap Aurora kemudian pergi setelah pamit.
"Biasa, nyungsep selokan lagi." jawab Viko, Galang mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOOD BOOSTER || Wattys2019
Fiksi Remaja-Finally the last words of our story is Happy Ending-