26. 🐍PELAKU SEBENARNYA

102 10 0
                                    

"VIOLA!! LO TAU NGGAK PERBEDAAN LO SAMA ANGKA 9?" teriak Haikal dari luar, cowok itu mengintip dari jendela kelas Viola, kebetulan guru kelas 12 Ips 3 belum datang.

"KALO ANGKA 9 ITU NINE, KALO LO MINE!" lanjutnya membuat seisi kelas menggoda Viola.

"Cieeeeeeee...." Viola ingin tersenyum tapi tak jadi, ia hanya memasang wajah datar.

"Mantep euyy digodain abang gans!" ucap Toto salah satu teman sekelas Viola.

"Kayla pegangin noh Viola, takutnya ntar terbang tinggi." ujar Arga membuat Viola menatapnya tajam.

"Aduh Vio, matamu melemahkan ku," ucap Arga lagi dengan lebay."Jangan natap gue gitu ah, ntar gue baper lu gamau tanggung jawab."

"Vio, kalo lo gamau sama Haikal buat gue aja." ucap Niya salah satu temen sekelasnya. Perempuan berambut ala polwan itu menatap Viola dengan iri.

"Ambil aja, kalo dia mau." Jawab Viola membuat Niya mendengus.

"Anjir Haikal sweet bangetsi, ah Viola." Kayla yang berada disebelahnya langsung mendorong bahu Viola pelan.

"Apaansi, lebay banget cuma gitu doang."

Tak lama kemudian bu Yesi guru sejarah peminatan masuk ke dalam kelas, membuat seluruh anak langsung merapikan diri.

Satu hal yang Viola rasakan tapi tidak ia perlihatkan hari ini.

HATINYA SEPERTI MUSIM SEMI. BERBUNGA.

🔮🔮🔮

"Awas ya kalo sampe Viola ngejauhin gue setelah ini. Gua habisin lu!" ucap Haikal langsung duduk di kursi depan kelasnya, disusul Dirga duduk disebelahnya.

Dirga menepuk bahu Haikal sekilas, kemudian tersenyum penuh percaya diri. "Kalo sampe Viola jauhin lo, usus 12 jari sama ginjal gua buat lu." Haikal malah menatap Dirga curiga, bagaimana cowok brengsek dihadapannya ini bisa begitu yakin.

"Gue tuh udah kenal Viola dari awal masuk SMA, percaya aja lah sama gua." ucap Dirga lagi. "Tapi kalo lo sampe bisa jadian sama Viola, lo harus nurutin permintaan gue, "

"Eh tapi apa dulu permintaan lo, ogah banget  kalo lo minta nyawa gue." ujar Haikal, was-was Dirga mulai tak waras.

"Gak berat, cuma nge-dance doang." jawab Dirga lagi.

Haikal menganggukan kepalanya, "Oke, gampang itu."

"Haikal." panggil Kanya, perempuan itu berjalan mendekat kearah Haikal.

Haikal mendengus kesal, "Hadehh males banget gua ngeliat dia lagi, bangke lah." Umpat Haikal membuat Dirga menahan tawanya.

"Gitu-gitu juga lo pernah nyicipin," celetuk Dirga.

"Sembarangan lu anjing! Gua sleding juga tuh ginjal lu."

"Apa?!" tanya Haikal ketus, tapi Kanya justru tidak terlihat kesal sedikitpun, malah menampilkan senyum terbaiknya.

"Jangan galak-galak gitu lah, walau gimanapun kan kita pernah saling membahagiakan," ucap Kanya ada benarnya juga. "Lo gak akan bisa nolak juga kalo Tuhan udah menakdirkan gue itu jodoh lo, "

Haikal tertawa remeh, "Bacot lo tinggi banget Cher, munduran dikit lah, kelewatan anjing." umpat Haikal kesal, tak tahan , kalau bisa Ia bahkan ingin cewek dihadapannya ini ditenggelamkan.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu," ucap Kanya masih dengan ramah.

"Ngomong apaan? Gue gapunya banyak waktu buat lo." ucap Haikal berusaha tidak berucap kasar, namun masih dengan nada ketus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MOOD BOOSTER || Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang