Viola barusaja selesai mandi, hari sudah mulai maghrib. Sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang. Viola berjalan menuju meja riasnya, untuk mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer. Aurora sudah pulang sejak sore tadi.
Sebuah notif muncul diponselnya, Viola meraih ponselnya diatas nakas. Viola memutar bola matanya malas, Kayla bertingkah lagi. Perempuan itu membuat grup chat whatsapp yang anggotanya cuma dia dan Viola.
BaBi🐖
Kayla, Anda.Viola : Kayla! Please deh jangan bertingkah!
Kayla : 😂
Viola : Ngapain sih buat grup, isinya cuma gue sama lo? Kan bisa personal chat bego!
Viola : JANGAN GILA!
Viola keluar dari grup.
Viola sudah keluar dari grup itu, Kayla suka kebiasaan nyampah grup gak guna kayak tadi. Entahlah apa motif Kayla melakukan itu, ya mungkin dia bosan.
Selang beberapa detik, sebuah notif kembali menyapa Viola.
Aurora : Vio 😢
"Kenapa lagi ni anak, sedih mulu idupnya." gumam Viola membaca chat Aurora.
Aurora : Chat gue di read doang masa!😢
Aurora : Tuh kan, kebiasaan Vio ga bales-bales cuma di read doang😭
Aurora : Chat gue bukan koran ya🤧
Aurora : Gue lagi sedih nih😥
Viola : KERUMAH AJA, MALES CHATAN!
Aurora : OTW!😢
Viola meletakan ponselnya di atas meja rias dan kembali mengeringkan rambutnya, tapi selang beberapa menit, layar ponselnya kembali hidup dan ada Vidio call masuk.
Haikal menghubunginya!
Viola tampak bingung, ia harus menerima panggilan vidio itu atau justru membiarkan nya. Perlahan tapi pasti, Viola menggeser ikon hijau, dan muncul lah wajah tampan Haikal yang penuh lebam yang sedikit memudar, tapi yang paling mencolok lebam yang ada ditulang pipi Haikal.
"Kenapa?" tanya Viola berusaha tidak merasa bersalah.
Haikal tercengang."Muka gue lebam gini dan lo cuma nanya kenapa?"Haikal tampak berdecak."Lo gak merasa bersalah, udah nonjok gue?"
Viola meringis, ia menggaruk kepalanya yang sudah pasti tak gatal."Maaf deh, abis tadi gue emosi banget."
"Ah, lemah lo!" ucap Haikal mengikuti perkataan Viola tempo lalu. Viola menatap Haikal kesal.
"Yaudah sih maaf!" ucap Viola kesal.
Haikal menyeringai."Dimaafkan! Tapi ada syaratnya!"
Viola memutar bola matanya malas.
"Malam minggu nonton sama gue!" Viola terbelalak mendengar permintaan Haikal, menatap Haikal seakan berkata, lo gila?
"Gak mau!"
Haikal menampakan wajah songongnya."Sayangnya lo cuma punya dua pilihan,"ucap Haikal."Jalan sama gue, atau gue cium sampe kehabisan napas lo di lapangan besok!"
Viola menampakan wajah kesalnya, pilihan macam apa itu, sama sekali tidak ada yang menguntungkan Viola! It's not fair!
Haikal menaikan sebelah alisnya."Buruan jawab!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOOD BOOSTER || Wattys2019
Teen Fiction-Finally the last words of our story is Happy Ending-