Part 1

552 46 0
                                    

Kring!


Sebuah alarm berbunyi dengan nyaringnya di sebuah kamar. Sang pemilik membuka matanya perlahan karena terusik dengan suara tersebut

Setelah nyawanya sudah sepenuhnya terkumpul, ia mendudukkan dirinya, kemudian menggerakkan kepalanya, menoleh ke arah jam weker yang ada di atas nakasnya

Pukul 05.10

Yeoja tersebut menghembuskan nafasnya, kemudian menurunkan kakinya ke lantai. Sepasang telapak kakinya yang telanjang, menyentuh permukaan lantai yang dingin.

Dengan mata yang masih sedikit mengantuk, ia segera berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi yang terletak di pojok kamarnya

Hanya butuh sekitar 30 menit untuknya mandi dan bersiap diri dengan seragam sekolahnya. Sebelum ia keluar dari kamarnya, matanya melirik lagi jam weker miliknya

Pukul 05.45

Setelah menutup pintu kamarnya, ia melirik pintu di sebelah kanan kamarnya yang masih tertutup rapat. Yeoja tersebut melangkahkan kakinya menuju kamar tersebut

Kriet

Ia menghela nafasnya begitu melihat seorang namja yang masih setia bermesraan dengan guling di atas tempat tidur. Ia sudah biasa dengan pemandangan seperti itu setiap paginya

"Kyaa! Taehyung~ah! Ini sudah hampir jam enam pabo!"

Bukannya membuka matanya, Taehyung malah mencari posisi nyaman untuk tidur

Yeoja tersebut berdecak kesal, kemudian menendang punggung saudara kembarnya hingga terjatuh dari tempat tidurnya

"Sowon!" Taehyung menatap tajam yeoja di depannya

"Mwo?!" Sowon balik menatap tajam Taehyung

"Sekolah masuk jam 7! Masih ada satu jam lagi kan, bisakah kau tidak mengganggu tidurku?"

"Bergegaslah mandi! Jangan sering terlambat masuk Tae."

"Yang penting aku masih masuk sekolah," Taehyung menidurkan kembali tubuhnya

"Tae, Ayo bangun!" Sowon menarik salah satu tangan Taehyung hingga namja tersebut terduduk dengan mata yang masih terpejam

"Aku masih mengantuk Sowon."

"Kenapa sih kau hanya mematuhi perkataan eomma, apa aku bukan keluargamu?"

Mata Taehyung langsung terbuka, "Kenapa kau berbicara seperti itu?"

"Mungkin saja kau mulai berfikiran seperti Appa, menyalahkanku atas kepergian eomma," Sowon tersenyum kecut

"Bagaimana kau bisa berfikiran seperti itu?!"

Sowon mengedikkan bahunya, "Hanya menerka-nerka. Kau pantas membenciku, lagipula aku ini pembunuh kan."

"SOWON!!"

°°°°°

Duk!

"Aww!"

Kedua yeoja yang tidur di atas ranjang yang sama, sama-sama terbangun secara bersamaan. Yang satu karena perutnya yang kesakitan, yang satunya lagi karena pekikan yang keras

"Kyaa!" Pekik mereka secara bersamaan

"Kau kenapa berteriak?! Astaga, kau seperti alarm otomatis saja," ujar yeoja yang berambut panjang

Romance Bloom (Bangchin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang