Yuju membulatkan matanya mendengar sebuah percakapan yang baru saja didengar oleh telinganya
Saat ini di ruang tamu rumah kecilnya, ibu Dokyeom tengah bernegosiasi dengan ibunya. Bernegosiasi agar dirinya menjauhi Dokyeom. Ah tidak,lebih tepatnya Nyonya Lee yang memaksa dan mengancam ibunya. Bahkan, nyonya Lee sampai memberi uang pada ibunya agar Yuju putus dengan Dokyeom.
Ini penghinaan. Mereka memang miskin, tapi perilaku nyonya Lee membuat Yuju naik pitam.
"Seberapa besar uang yang anda berikan, kami tetap tidak akan menerimanya," sahut Yuju yang berjalan ke arah dua wanita paruh baya tersebut
"Anda dengar apa yang putri saya bicarakan? Sekarang, dengan baik baik saya mengusir anda dari rumah saya," tambah ibu Yuju
"Kau masih tidak menyerah dengan hubunganmu dan anakku? Baiklah, karena kau lebih memilih cintamu itu, kau akan membuat adikmu kehilangan pendidikannya."
Tangan Yuju mengepal mendengar ancaman dari Nyonya Lee. Wanita itu hanya bisa mengancam dan mengancam.
"Jadi? Kau memilih Dokyeom atau adikmu?"
Yuju memejamkan matanya, tanpa sadar air matanya sudah lolos begitu saja dari pelupuk matanya. Sang ibu yang melihat kondisi anaknya, hanya bisa mengelus punggung Yuju
Setelah berhasil menenangkan diri sejenak, Yuju membuka matanya kembali dan mengambil nafas panjang
"Baiklah, mulai sekarang aku tidak akan berhubungan lagu dengan Dokyeom. Tapi jika anda macam macam dengan pendidikan Yeonjun, aku tidak akan tinggal diam. Jangan meremehkan kaum seperti kami."
"Gadis pintar."
Ibu Dokyeom pun segera berdiri dan pergi dari rumah Yuju. Setelah kepergian beliau, Yuju ambruk. Ia menangis dalam diam meratapi nasibnya tentang kisah cinta pertamanya
°°°°°
"Sampai kapan pun dia tidak akan membuka hatinya untukmu."
Umji memiringkan kepalanya ke samping, tanda tidak mengerti dengan perkataan kakaknya
"Dia tidak mungkin membuka hatinya untuk adik dari pembunuh sahabatnya."
Umji masih terdiam di tempatnya. Tidak memberi respon apapun atas perkataan dari kakaknya. Gadis itu awalnya berpikir bahwa kakaknya sedang bercanda, namun tatapan mata kakaknya tidak menunjukkan kebohongan sama sekali
"Mari kita berbicara di dalam," Umji melangkah memasuki rumahnya terlebih dahulu, melewati Seokjin begitu saja
"Ceritakan lebih rinci. Aku tidak akan memotong ceritamu."
Saat ini Umji dan Seokjin sedang duduk di ruang keluarga mereka. Di pikiran Umji, gadis itu mencoba berfikiran positif tentang kakaknya. Bisa saja Seokjin hanya mendapat tuduhan atau ada sebuah kesalahpahaman.
"Jeon Wonwoo, dia adalah sahabat Suga sejak kecil. Saat masih Junior High School, aku, Namjoon, Jeonghan, Suga, Wonwoo, J-Hope, Dokyeom, dan Jun berteman dekat. Sangat dekat malahan."
"...."
"Hari itu, 2 tahun yang lalu, aku tidak sengaja mendengar percakapan antara Wonwoo dan salah seorang murid. Namanya Sehun, dia menyuruh Wonwoo menemuinya di sebuah gudang tua."
"....."
"Karena aku takut terjadi sesuatu pada Wonwoo, aku mengikutinya. Setelah dia sampai di gudang tersebut, aku mendengar isi percakapan mereka. Sehun sebenarnya musuh Suga. Wonwoo ingin melindungi Suga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Bloom (Bangchin)
FanfictionBangchin area!!!!!!! This is my first story "Luka yang kudapat mungkin untuk menyadarkanku bahwa cinta tidak ada yang tulus" . . . "Aku bukannya tidak ingin membalas perasaanmu, hanya saja aku sedang menjaga hatiku untuk seseorang" . . . "Kenapa ak...