Part 20

264 34 6
                                    

Seperti yang sebelumnya, saia akan meningkatkan tentang typo :v
So, hati-hati dengan typo ya




Malam ini Jungkook memutuskan untuk berjalan-jalan di taman kota, sekedar menikmati angin malam. Earphone yang menyumpal telinganya, membuat ia bersenandung kecil sepanjang kakinya melangkah.

Langkahnya terhenti dikala matanya tak sengaja menatap seorang gadis yang sedang terduduk di bangku taman dengan matanya yang memandang langit malam bertaburan bintang.

Bibirnya tersenyum melihat pemandangan tersebut. Kakinya melangkah mendekati sang gadis, dengan tangannya yang mulai melepas earphone nya.

"Hai Eunha," sapa Jungkook ketika tubuhnya sudah berada di depan gadis tersebut.

"Hai."

"Boleh aku duduk di sampingmu?"

"Tentu saja," Eunha sedikit menggeser duduknya

"Bagaimana jika aku menepati janjiku malam ini? Janji untuk mentraktir mu."

"Um, sebenarnya kau tidak perlu mentraktir ku."

"Tidak, aku sudah berjanji. Aku sangat-sangat berterimakasih kau sudah mau berpura-pura menjadi kekasihku di hadapan orangtuaku hingga membuat perjodohanku dan Umji dibatalkan."

"Terserah mu kalau begitu. Tapi kalau ingin mentraktir ku, malam ini aku sedang tak berselera makan."

"Ah, begitu. Baiklah."

Keaadan diantara mereka mulai hening. Eunha mulai menyandarkan punggungnya di sandaran bangku taman, kemudian matanya kembali fokus pada hamparan bintang di langit. Sedangkan Jungkook hanya diam sambil menatap objek di sampingnya.

"Kook," panggil Eunha dengan matanya yang masih menatap ke atas

"Ya?"

"Aku ingin bercerita, kau harus mendengarkan ku ya. Tidak ada penolakan."

Kini Eunha mulai menatap mata Jungkook

"Siap tuan putri."

×××××

Saat ini Umji hanya mengikuti langkah ibunya yang kemudian memasuki sebuah ruangan VIP di restoran langganan keluarganya.

Pandangan Umji jatuh ke Seokjin yang ternyata sudah berada di ruangan tersebut  dengan appa nya yang duduk di sampingnya. Di meja tersebut juga bisa Umji lihat terdapat dua orang paruh baya seusia orangtuanya dengan seorang laki-laki yang membelakanginya

"Selamat malam semuanya, maaf kita datang terlambat."

Ketika semuanya berdiri dan menatap Umji serta ibunya, Umji bisa melihat wajah calon tunangannya. Tangannya meremas gaunnya begitu melihat wajah yang tak asing baginya. Rasanya, tubuhnya seakan ingin terbang saja.

"Astaga, bolehkah aku pingsan disini," batin Umji

"Ah, selamat malam nyonya Min."

Nyonya Kim pun mulai mendaratkan bokongnya untuk duduk di sebelah suaminya, sedangkan Yewon duduk di sebelah calonnya. Orang-orang yang ada di ruangan itu tidak tahu saja, jika Yewon saat ini sedang mengendalikan senyumnya agar tidak terlalu lebar. Gadis itu harus bisa menjaga sikap.

"Suga, kau sebelumnya sudah bertemu dengan Umji kan? Bahkan sepertinya kalian dekat."

Suga hanya berdehem merespon perkataan ibunya.

"Astaga anak ini sifat dinginnya terlalu mendominasi. Kau jangan terlalu dingin dengan calonmu."

Sekali lagi, Suga hanya berdehem. Ketauhilah, Umji yang duduk di samping Suga sibuk menahan tawanya ketika melihat respon dingin Suga. Entah kenapa ia hanya ingin tertawa saja.

Romance Bloom (Bangchin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang