Part 7

225 29 0
                                    

Jeonghan menutup pagar rumahnya. Ketika ia akan melangkahkan kakinya untuk segera pergi ke sekolah, matanya memandang rumah di depannya. Rumah Eunwoo

Biasanya Eunwoo selalu sudah ada di depan rumahnya sendiri setiap pagi, lalu mereka berdua akan berangkat bersama ke sekolah

Jeonghan melangkahkan kakinya, mendekat pada rumah Eunwoo. Ia khawatir jika Eunwoo mengalami hal itu lagi, apalagi sekarang ibunya tengah pergi ke luar kota selama beberapa hari

Setelah berada di depan pintu rumah Eunwoo, Jeonghan mengetuk pintu didepannya.

Ketukan pertama tidak ada respon, begitu pun ketukan-ketukan selanjutnya

Jeonghan iseng-iseng membuka pintu. Setelah pintu terbuka, ia terkejut karena ternyata pintu rumah Eunwoo tidak dikunci

Kakinya melangkah semakin masuk ke dalam rumah Eunwoo. Ketika memasuki ruang keluarga, ia membelalakkan matanya melihat sesuatu yang ditakutinya benar terjadi







































































































Disana, ia melihat Eunwoo tergeletak tidak sadarkan diri

Dengan cepat Jeonghan menghampiri Eunwoo dan segera menggendongnya untuk dibawa ke kamar gadis tersebut.

Setelah menggelatakkan Eunwoo di atas tempat tidur, Jeonghan segera menuju ke dapur untuk mengambil kotak P3K.

Sekembalinya ia dari dapur, dengan telaten ia mengobati luka-luka Eunwoo

Jeonghan menghela nafas setelah selesai mengobati Eunwoo, luka lama yang ada di beberapa tubuh Eunwoo saja masih belum sembuh, sekarang malah bertambah luka baru lagi

Matanya tidak sengaja melirik jam dinding di kamar Eunwoo. Sekarang sudah hampir pukul 7 pagi. Ia sampai lupa tentang sekolahnya

Jeonghan mengambil ponselnya yang berada di dalam tas, setelah mendapatkannya, ia segera menelepon Jin untuk mengijinkannya pada guru bahwa ia tidak bisa masuk sekolah. Jeonghan juga menitipkan ijin Eunwoo pada Jin agar sahabatnya itu mengatakannya pada Umji

"Eungh."

Baru beberapa detik sambungan di telepon berakhir, Jeonghan melihat Eunwoo yang sudah membuka matanya

"Op-oppa?"

"Apa dia melukaimu lagi?" tanya Jeonghan

Eunwoo menganggukkan kepalanya

"Kali ini karena apa?"

"Ak-aku bangun kesiangan dan lupa membuatkan sarapan," jawab Eunwoo

"Astaga! Hanya karena itu dia menyiksamu seperti ini?"

Jeonghan mengacak rambutnya frustasi

"Ini sudah tidak bisa di toleran lagi, sebaiknya kau tinggal bersama dengan ayahmu saja, kalau ayahmu tahu apa yang terjadi padamu, beliau pasti akan membawamu bersamanya," lanjut Jeonghan

"Tidak, aku tidak ingin berpisah dengan eomma," tolak Eunwoo

Jeonghan semakin frustasi menghadapi sifat keras kepala Eunwoo

"Selama ibumu masih di luar kota, kau tinggallah di rumahku," tawar Jeonghan

"Big no! aku tidak ingin melibatkan kau dan keluargamu."

Romance Bloom (Bangchin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang