Jeonghan menutup pagar rumahnya. Ketika ia akan melangkahkan kakinya untuk segera pergi ke sekolah, matanya memandang rumah di depannya. Rumah Eunwoo
Biasanya Eunwoo selalu sudah ada di depan rumahnya sendiri setiap pagi, lalu mereka berdua akan berangkat bersama ke sekolah
Jeonghan melangkahkan kakinya, mendekat pada rumah Eunwoo. Ia khawatir jika Eunwoo mengalami hal itu lagi, apalagi sekarang ibunya tengah pergi ke luar kota selama beberapa hari
Setelah berada di depan pintu rumah Eunwoo, Jeonghan mengetuk pintu didepannya.
Ketukan pertama tidak ada respon, begitu pun ketukan-ketukan selanjutnya
Jeonghan iseng-iseng membuka pintu. Setelah pintu terbuka, ia terkejut karena ternyata pintu rumah Eunwoo tidak dikunci
Kakinya melangkah semakin masuk ke dalam rumah Eunwoo. Ketika memasuki ruang keluarga, ia membelalakkan matanya melihat sesuatu yang ditakutinya benar terjadi
Disana, ia melihat Eunwoo tergeletak tidak sadarkan diri
Dengan cepat Jeonghan menghampiri Eunwoo dan segera menggendongnya untuk dibawa ke kamar gadis tersebut.
Setelah menggelatakkan Eunwoo di atas tempat tidur, Jeonghan segera menuju ke dapur untuk mengambil kotak P3K.
Sekembalinya ia dari dapur, dengan telaten ia mengobati luka-luka Eunwoo
Jeonghan menghela nafas setelah selesai mengobati Eunwoo, luka lama yang ada di beberapa tubuh Eunwoo saja masih belum sembuh, sekarang malah bertambah luka baru lagi
Matanya tidak sengaja melirik jam dinding di kamar Eunwoo. Sekarang sudah hampir pukul 7 pagi. Ia sampai lupa tentang sekolahnya
Jeonghan mengambil ponselnya yang berada di dalam tas, setelah mendapatkannya, ia segera menelepon Jin untuk mengijinkannya pada guru bahwa ia tidak bisa masuk sekolah. Jeonghan juga menitipkan ijin Eunwoo pada Jin agar sahabatnya itu mengatakannya pada Umji
"Eungh."
Baru beberapa detik sambungan di telepon berakhir, Jeonghan melihat Eunwoo yang sudah membuka matanya
"Op-oppa?"
"Apa dia melukaimu lagi?" tanya Jeonghan
Eunwoo menganggukkan kepalanya
"Kali ini karena apa?"
"Ak-aku bangun kesiangan dan lupa membuatkan sarapan," jawab Eunwoo
"Astaga! Hanya karena itu dia menyiksamu seperti ini?"
Jeonghan mengacak rambutnya frustasi
"Ini sudah tidak bisa di toleran lagi, sebaiknya kau tinggal bersama dengan ayahmu saja, kalau ayahmu tahu apa yang terjadi padamu, beliau pasti akan membawamu bersamanya," lanjut Jeonghan
"Tidak, aku tidak ingin berpisah dengan eomma," tolak Eunwoo
Jeonghan semakin frustasi menghadapi sifat keras kepala Eunwoo
"Selama ibumu masih di luar kota, kau tinggallah di rumahku," tawar Jeonghan
"Big no! aku tidak ingin melibatkan kau dan keluargamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Bloom (Bangchin)
FanfictionBangchin area!!!!!!! This is my first story "Luka yang kudapat mungkin untuk menyadarkanku bahwa cinta tidak ada yang tulus" . . . "Aku bukannya tidak ingin membalas perasaanmu, hanya saja aku sedang menjaga hatiku untuk seseorang" . . . "Kenapa ak...