Part 17

219 28 0
                                    

Hati-hati kalau ada typo nya wahai para readers ku



Umji memandang heran SinB yang sedang asyik bermain handphone nya

"Kau lupa dengan permintaan J-hope oppa tadi pagi?" Ucap Umji tiba-tiba, membuat SinB mengalihkan fokusnya dari benda persegi tersebut

"Untuk apa? Aku sudah hapal kelakuannya, mungkin dia hanya akan mengatakan cinta padaku atau yang lainnya seperti yang dilakukan oleh nya sebelum-sebelumnya."

"Dulunya kalian tidak seperti ini. Kenapa kau menjauhi sahabatmu sendiri seperti itu? Kau dan J-Hope oppa bersahabat dari kecil, bahkan persahabatan kalian lebih lama dibandingkan persahabatan kita."

SinB hanya diam tidak menanggapi, beberapa menit kemudian ia berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja keluar kelas

Langkah kakinya mengkhianatinya. Sekarang ini SinB berada di rooftop, tempat yang dimaksud J-hope tadi pagi

"Kukira kau tidak akan datang."

SinB reflex menoleh ke samping kirinya, dimana disana terdapat seorang laki-laki yang tengah menatapnya juga. Siapa lagi jika bukan J-hope

"Aku kesini bukan untuk menemui mu, aku hanya ingin menikmati angin."

"Kali ini aku ingin berbicara serius denganmu."

"Aku sudah bosan dengan kata-kata itu."

"Kali ini aku benar-benar serius Sin, kumohon."

SinB menghela nafas, tanpa mengatakan kalimat apapun, gadis itu berjalan ke tepi rooftop. Berdiri diam memandangi pemandangan sekolahnya yang dapat dijangkau oleh mata

Melihat reaksi SinB, J-Hope rasa gadis itu setuju dengan permintaanya. Ia segera berjalan menyusul SinB dan ikut berdiri di samping gadis tersebut

"Boleh aku tahu kenapa kau menjaga jarak denganku sejak 2 tahun yang lalu? Saat dimana aku menyatakan perasaanku."

SinB reflex menoleh ke samping kirinya. Matanya bertatapan dengan mata J-Hope yang sudah sedari tadi menatapnya

"Perasaanku padamu tidak pernah main-main Sin. Aku benar-benar mencintaimu, sejak dulu hanya namamu yang tertulis disini," ujar J-Hope sambil menunjuk dada sebelah kirinya

"Justru karena itu aku membencimu. Aku benci perasaanmu yang mana membuat hubungan kita hancur."

"Kau sendiri yang menghancurkannya Sin."

SinB menggeleng, "Jika saja perasaan itu tidak muncul, selamanya kita hanya akan menjadi sahabat. Sungguh oppa, aku hanya ingin hubungan kita sebatas sahabat saja."

"Kenapa?"

"Karena aku tidak akan bisa membalas perasaanmu itu. Rasanya aneh saat orang yang selama ini sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri, malah jatuh cinta padaku. Aku merasa asing."

"Alasanmu tidak masuk akal bagiku."

"Terserah. Setiap perempuan yang berada di posisiku pasti akan melakukan hal yang sama sepertiku."

"Selama ini aku hanya menyatakan perasaanku padamu, tidak memintamu menjadi kekasihku."

"Jika kita tetap dekat saat itu, kau yang akan tersakiti oppa."

"Pemikiran darimana itu?"

"Tidak bisakah oppa melupakanku? Pasti perasaanmu itu hanya sebuah rasa sayang biasa. Kita masih remaja, belum benar-benar mengerti dengan apa yang dinamakan cinta."

"Ini hatiku, siapa lagi yang bisa mengerti isi hatiku selain diriku sendiri?"

"Terkadang seseorang tidak bisa memahami hatinya sendiri."

Romance Bloom (Bangchin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang