WARNING! Typo bertebaran!
Dalam kejauhan, seseorang tidak sengaja melihat Umji yang berjalan dengan langkah lemas. Karena khawatir, dia mengikuti Umji dari belakang
Langkah kaki orang tersebut terhenti di depan perpustakaan setelah melihat Umji yang berbelok masuk ke dalam perpustakaan
Ketika ikut masuk, ia terkejut. Matanya membelalak.
"UMJI!!"
Umji menoleh, menatap Yuju yang berjalan cepat kearahnya
"Kenapa kau menaiki kursi seperti itu?!"
"Aku hanya ingin mengambil buku yang letaknya diatas," jawab Umji jujur
"Turun! Wajahmu pucat seperti itu, kau malah menaiki kursi. Kalau saja aku tidak mengikutimu tadi, bisa-bisa kau jatuh."
Umji mengangguk patuh. Ia segera turun dari kursi dengan hati-hati
"Buku mana yang akan kau ambil?" tanya Yuju
"Itu," Umji menunjuk sebuah buku ber-cover hijau
Yuju sedikit berjinjit untuk mengambil buku yang ditunjuk Umji. Setelah mendapatkannya, ia langsung menyerahkannya pada Umji
"Ayo kuantar ke rumah sakit, wajahmu pucat sekali," tawar Yuju
"Tidak perlu, unnie kan harus bekerja. Aku bisa sendiri kok."
"Tidak tidak, bisa saja terjadi sesuatu padamu nanti diperjalanan."
Yuju mengambil kembali buku ditangan Umji, lalu ia berjalan ke arah tas Umji yang terletak di atas meja. Yuju memasukkan buku tersebut kedalam tas Umji
"Ayo!" Yuju menggandeng tangan Umji
"Biar aku sendiri yang membawa tasku."
"Ck, diamlah!"
Umji tersenyum melihat perhatian Yuju padanya. Tuhan sangatlah adil. Ia memang kekurangan kasih sayang orangtuanya, tapi dia mendapat banyak kasih sayang dari teman-temannya
Ketika di lorong, telepon Yuju berdering. Seseorang meneleponnya
"Halo?"
"......"
"Uhm, baiklah. Aku akan berusaha tiba disana secepatnya."
Yuju menghembuskan nafasnya kasar setelah sambungan telepon terputus
"Kenapa?" tanya Umji
"Tidak apa-apa, ayo kita segera ke rumah sakit."
"Itu bukan jawaban yang kuinginkan. Jawab dengan jujur unnie."
"Teman kerjaku menyuruhku untuk segera datang ke cafe. 3 orang pelayan ijin karena ada urusan, sedangkan pelanggan sedang ramai-ramainya," jawab Yuju jujur
"Kalau begitu segeralah kesana!"
"Aku tidak bisa meninggalkanmu Umji."
Umji menghela nafas. Matanya tidak sengaja menangkap dua orang laki-laki yang berdiri tidak jauh dari mereka.
"Dokyeom oppa!" panggil Umji
Yuju langsung membalikkan badannya setelah mendengar teriakan Umji yang ditujukan untuk kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Bloom (Bangchin)
FanfictionBangchin area!!!!!!! This is my first story "Luka yang kudapat mungkin untuk menyadarkanku bahwa cinta tidak ada yang tulus" . . . "Aku bukannya tidak ingin membalas perasaanmu, hanya saja aku sedang menjaga hatiku untuk seseorang" . . . "Kenapa ak...