Part 8

215 30 0
                                    

"Piano tidak bersalah, lalu kenapa kau melampiaskan amarahmu pada benda tersebut."

Umji tetap tidak bergerak dari tempatnya. Ia sibuk menahan rasa sakit yang ia rasakan di dadanya dan juga rasa pusing dikepalanya

Jreng!

Kepala Umji terjatuh diatas piano, membuat suara nyaring piano menggema di ruangan tersebut

"Yewon!" Suga berlari mendekat ke arah Umji

Dengan cepat, ia mengangkat tubuh Yewon, kemudian membawa Yewon keluar dari ruang musik

°°°°°

Jin memasuki kantin, disampingnya juga ada Namjoon. Ketika ia akan mengambil makan siangnya, ia tidak sengaja melihat SinB dan Kyulkyung sedang makan. Hanya berdua

Jin melangkah mendekat kearah SinB, begitu juga dengan Namjoon

"SinB," panggil Jin

"Eh? Ada apa?" Tanya SinB

"Kemana Umji?" Tanya Jin to the point

"Dia ke ruang musik, tadi dia bilang ingin bermain piano," bukan SinB yang menjawab, melainkan Kyulkyung

"Apa tadi pagi Umji sudah sarapan?"

"Hah? Sarapan? Saat aku meminjam bukunya, didalam tasnya tidak ada bekal," ujar SinB

Jin membelakkan matanya, detik selanjutnya ia segera berlari keluar kantin. Namjoon yang bingung juga ikut berlari

Ketika ia akan membuka pintu ruang musik yang memang sudah sedikit terbuka, seseorang tiba-tiba keluar dari ruang musik.

Jin terkejut, tentu saja. Ia melihat adiknya yang tidak sadarkan diri di gendongan Suga

"Umji kenapa?"

Suga mengedikkan bahunya, kemudian melanjutkan jalannya. Namun, langkahnya harus terhenti lagi saat Jin menghalanginya

"Minggir, aku ingin membawa Umji ke ruang kesehatan."

"Bawa di ke tempat parkir, aku akan mengambil kunci mobilku," ucap Jin, lalu laki-laki itu segera berlari dengan cepat meninggalkan Suga dan Namjoon, juga Umji yang pingsan

Suga bingung kenapa Jin malah menyuruhnya membawa Umji ke tempat parkir, bukan ke ruang kesehatan.

Namjoon yang kesal melihat raut kebingungan Suga, langsung mengambil alih Umji dari gendongan Suga. Namjoon berjalan dengan langkah tegesa ke arah parkiran sekolah

Sedangkan Suga, ia masih diam di tempat. Meresapi apa yang sebenarnya terjadi pada Umji, yang jelas Umji bukan hanya sekedar pingsan

°°°°°

Jin menggenggam tangan Umji yang sekarang ini sedang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Air matanya menetes, ia tidak tega melihat keadaan adiknya yang seperti ini. Setahun belakangan ini, penyakit Umji tidak pernah kambuh lagi, ia kira itu tandanya Umji sudah mulai sembuh. Melihat keadaan Umji yang sekarang ini, Jin yakin, bahwa adiknya sangat tertekan

"Jika menangis jangan didepan adikmu."

Jin terdiam, dengan cepat ia menghapus air matanya kemudian menoleh ke belakang. Disana, Sowon berdiri di ambang pintu

Belum juga dipersilahkan, Sowon langsung duduk di sofa yang ada disana.

"Kenapa kau ada disini?"

Romance Bloom (Bangchin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang