Finally, I Know Hwo You Are #1

490 36 1
                                    

Hari-hari bekerja sudah normal kembali. Karena Diana memutuskan menjadi hater dokter sekaligus selebgram Muhammad Kahfi Al-Fatih, jadi kadang-kadang dia menggunakan ponselnya untuk mencari kejelekan Dokter Kahfi. Seperti pekerjaan kebanyakan para hater, mencari celah untuk menjatuhkan.

Sebagai dokter, Kahfi sering ditunggu banyak medrep (sales farmasi) di ruang tunggu. Selain karena memang cara kerja mereka agar mendapatkan user yang meresepkan obat atau alat kesehatan yang mereka jual, beberapa diantaranya memang harus melakukan kunjungan rutin untuk membina hubungan baik dengan dokter penulis resep. Beberapa diantaranya bahkan membawa bingkisan. Diana mengambil foto ketika salah satu dari mereka masuk ke ruang praktek Dokter Kahfi membawa bingkisan lalu keluar tanpa membawa bingkisan itu lagi. Diana mengirim foto itu kepada admin @dokterkahfihater. Tidak lama, foto itu pun muncul di instagram dengan caption yang menuding Dokter Kahfi seorang dokter komersil, gratifikasi dan matrealistis.

Bahkan video seorang medrep yang mengejar-ngejar Dokter Kahfi di jam lepas praktek hingga masuk lift, tapi diacuhkan, tersebar di instagram dengan caption: dokter sombong dengan harga nego yang menjulang.

"Parah nih video. Padahal itu kan keluarga pasien yang minta resume medis palsu untuk klaim asuransi," kata seorang perawat yang melihat video itu di dalam lift bersama teman-temannya.

Diana diam menyimak hingga semua orang keluar dari lift, Diana memeriksa ponsel dan akun IG-nya. "Ya ampun, captionnya keterlaluan. Aku kan sudah bilang, buat caption kalau sebetulnya dia sombog. Itu saja. Kenapa dilebih-lebihkan begini, sih?"

Dokter Kahfi tiba-tiba muncul dan naik lift bersama Diana. Diana segera menyembunykan ponselnya dan bersikap cuek. Masuk juga pengunjung yang lain. Mereka menegur Dokter Kahfi dan berbicara sambil bercanda. Diana diam di pojok memperhatikan. Ingin sekali mengambil foto moment itu, membuat caption: Dokter Kahfi suka tebar pesona. Tapi situasinya tidak memungkinkan.

Dokter Kahfi di ruang praktek. Ia meletakkan ponselnya di meja setelah melihat postingan akun hater tentang dirinya. Itu sangat mengganggu karena postingan itu selalu menyebut dan menandai akun @muhkahfialf miliknya. Isinya merupakan berita tidak benar dan sangat membuat ia tidak nyaman. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa setiap kegiatannya di rumah sakit bisa terekspos sedetail itu? Kenapa hater harus melakukan itu? Dan bagaimana mereka bisa mendapatkan foto bahkan video-video itu? Apakah hater benar-benar menguntit dirinya atau ternyata ada hater di sekitarnya? Ahk, atau mungkin ada pemasok yang minta bayaran. Dokter Kahfi tersenyum meledek kalau alasannya memang uang.

Tok, tok! Seorang perawat muncul setelah mengetuk pintu.

"Ya?" Dokter Kahfi mengambil ponsel dan menyimpannya di saku snelli.

"Dok, ada titipan camilan dari medrep."

"Biasa ... ambil saja."

"Benar, Dok? Tapi ini enak, Dok. Mewah sepertinya."

"Kapan saya pernah bilang simpan untuk saya?"

Perawat itu tertawa. "Iya, sih. Dokter enggak pernah ambil pemberian medrep, pasti dibagi-bagikan untuk perawat yang lain. Makasih, ya Dok."

"Oke. Eh! Pasien sudah habis?"

"Sudah, Dok. Beres!"

"Oke, saya ada tindakan." Dokter Kahfi membereskan mejanya.

"Siap!"

Bersambung ...

Hater, I Love You! (#watty2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang