Finally I Know Hwo You Are #2

443 35 0
                                    

Diana sebenarnya menikmati peran barunya sebagai hater Dokter Kahfi. Setiap foto atau video yang dia kirim lalu diposting oleh admin akun hater Dokter Kahfi selalu mendapat likes dan jumlah view yang sangat banyak. Bahkan mejadi trending. Meski Diana sendiri yang mengajukan caption untuk foto dan video itu, tapi tidak jarang justru hasilnya berbeda bahkan lebih buruk dan menjadi fitnah.

Hingga awal bulan Mei tahun 2019 sudah akan memasuki bulan Ramadan tahun 1440 Hijriah. Karena caption setiap foto atau video yang Diana kirim ke akun @dokterkahfihater semakin tidak sesuai dengan keinginannya, maka Diana mulai merasa itu berlebihan dan sebuah kebohongan berupa fitnah. Diana memang merasa bersalah, tapi dia tidak pernah ingin membuat fitnah. Yang ingin dia lakukan hanya membuat penggiringan opini untuk menjatuhkan pamor Dokter Kahfi. Rasa bersalah itu sering dia abaikan. Kecuali untuk bulan ini. Diana berniat untuk vakum mengirim informasi seputar Dokter Kahfi.

Di Jumat pagi ketika sepi orang, Diana baru datang dan mendengar suara orang membaca Alquran. Diana melambatkan langkahnya mendekati ruang Doctor Lounge. Diana mengintip sedikit dan terkejut, ternyata Dokter Kahfi sedang melafalkan surat Al-Kahfi sambil mengikuti suara murotal Mishary Rashid dari ponselnya.

Diana diam sejenak mendengarkan. Dokter Kahfi tidak ketinggalan dalam membaca, bahkan tartil dan tahsinnya pas. Diana angkat bahu lalu kembali ke ruangannya yang bersebelahan dengan ruang Doctor Lounge. Diana yang biasanya memutar musik K-Pop dengan speaker dari komputernya, kali ini tidak. Dia mendengarkan murotal dan suara Dokter Kahfi sampai habis membaca surat Al-Kahfi.

"Kakak!" Novi datang beberapa saat setelah lantunan ayat suci itu selesai.

"Eh, Vi! Sini deh." Diana tampak serius. "Kamu kan suka nonton drakor, pernah enggak nonton drakor tentang psikopat yang agamis?"

"Psikopat agamis? Ada Kak, drakor Voice. Psikopatnya terkesan agamis, bahkan di aksi sadisnya dia menulis ayat Alkitab dengan darah korban." Novi bergidik ngeri. "Voice 2 juga, psikopatnya berlatar belakang agamis. Voice 3 ... aku belum nonton." Novi nyengir.

"Hmh ...." Diana bergumam.

"Kenapa, Kak?"

"Kalau ... psikopat hafal Quran ada enggak?"

"Astaghfirullah ... jangan gitu, Kak. Engak ada dan enggak bakal ada."

"Kenapa?"

"Quran itu suci. Allah yang jaga dan jamin. Hanya orang-orang pilihan yang Allah ridai hatinya untuk hafal. Jadi sejenius apa pun orang, kalau jahat, hatinya kotor, dia enggak bakal bisa hafal Quran. Karena niatnya jahat. Hatinya kotor. Kecuali dia bertobat, enggak jahat lagi, coba hafalkan, dan ... insya Allah bisa hafal."

"Iya sih ...." Diana menghela napas.

"Memang kenapa sih, Kak?"

"Enggak apa-apa. Hanya penasaran saja."

Bersambung ...

Hater, I Love You! (#watty2019)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang