06

3.4K 335 34
                                    

Setelah sekitar satu jam menangis, akhirnya Hyungwon membawa Wonho ke kamarnya dan sang putra. Wonho sendiri merasakan dadanya bergemuruh tak karuan, padahal ini bukan pertemuan pertamanya dengan Wonhyun.

Saat memasuki kamar, baik Hyunwon maupun Wonho sama-sama tersenyum melihat si kecil yang masih terlelap. Wonho berjalan mendekat kearah Wonhyun, mendudukan diri di tepi tempat tidur.

"dia sangat menggemaskan" ujar Wonho seraya mengelus pelan pipi tembam Wonhyun.

Hyungwon tersenyum tipis seraya mengelus bahu lebar Wonho. "apa yang ada pada dirimu menurun padanya, bahkan cara kalian berbicarapun sama"

Wonho tersenyum sebelum kemudian mengecup kening Wonhyun dalam. "karena dia memang putra ku"

Hyungwon dan Wonho tersenyum kala melihat Wonhyun yang mulai menggeliat dalam tidurnya. "eomma~"

Hyungwon terkekeh pelan sebelum kemudian sedikit menggeser Wonho dan langsung menggendong Wonhyun. "sudah bangun hm?"

Wonhyun hanya menduselkan wajahnya didada sang eomma seraya melenguh manja.

"coba lihat dulu, siapa yang datang" ujar Hyungwon.

Wonhyun menegakan kepalanya dan mengedarkan pandangannya kesekeliling hingga tatapannya bertemu dengan tatapan Wonho. "oh ahjushi yang tadi"

Wonho tersenyum seraya mengulurkan kedua tangannya pada Wonhyun, dan seolah mengerti Wonhyun juga ikut metentangkan kedua tangannya hingga ia berpindah pada gendongan Wonho. "kita bertemu lagi boy" ujar Wonho.

"Hyunie" panggil Hyunhwon.

Wonhyun menoleh kearah sang eomma. "ne?"

"tak ingin tahu ahjussi itu siapa?"

"eoh, memangnya ahjussi ini siapa?"

"ahjussi adalah appa Hyunie." Wonho yang menjawab.

Dengan cepat Wonhyun menoleh kearah Wonho. "jinjja?!"

"ne"

Tanpa diduga Wonhyun langsung memeluk leher Wonho. "bogoshipo"

Air mata Wonho kembali menetes, satu kata yang keluar dari bibir putranya membuat dadanya sesak. Dikecupnya puncak kepala sang putra berkali-kali.

Hyungwon tak kuasa membendung air matanya, dia baru menyadari satu hal, bahwa meskipun ia tak pernah mengungkit tentang siapa ayahnya pada Wonhyun, tapi putranya tetap membutuhkan figur sang ayah.

Wonho langsung menarik Hyungwon untuk ikut kedalam pelukannya, mengecup puncak kepala kedua malaikatnya bergantian. Tak ada yang lebih ia syukuri selain berkumpul dengan orang-orang yang menjadi alasannya untuk hidup.

✴✴✴✴✴

Hyungwon berdiri di balkon kamarnya setelah mereka makan malam, dan Wonhyun kembali tertidur bersama Wonho setelah mandi. Ada banyak hal yang sedang dipikirkannya saat in. Tubuhnya tersentak saat sepasang tangan melingkari pinggangnya dari arah belakang, yang pelakukanya pastilah Wonho.

"kenapa belum tidur hm?" tanya Wonho.

"hanya sedang memikirkan sesuatu saja" Hyungwon menyandarkan tubuhnya pada dada Wonho.

Wonho mengecup bahu Hyungwon. "apa itu?"

"bukan masalah yang besar hyung"

"kau tak pandai berbohong Wonie"

Hyungwon menghela nafas panjang. "aku memikirkan bagaimana kita kedepannya hyung"

"aku akan mengenalkan kau dan Wonhyun pada publik"

Because you are my life [Hyungwonho] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang