selamat membaca cerita bbvul!
i'm back :3
🖤
"Gilaseh, bagus banget view di sini" kagum Kenath kala rombongan Sma Kenani telah sampai di puncak gunung
Manik tajam itu menatap takjub pada pemandangan dari atas sini. Tak bisa ia pungkiri bahwa ucapan sahabatnya memang benar.
"Gue jadi inget nih No, dulu tuh kira sering muncak bareng..."
"Gak usah bahas yang udah lalu" tandas Vano memotong ucapan Kenath
Kenath menghembuskan nafas kasar sembari berfikir sampai kapan sahabatnya itu akan terus-terusan seperti ini. Ia sudah mengikhlaskannya namun mengapa Vano tak mencoba?
"Udahlah, coba lo ikhlasin apa yang udah terjadi. Gak bakal bikin hidup lo sengsara kaya gini" ucap Kenath bijak
"Cuih sejak kapan lo bijak gini.? Biasanya cuma pake setengah otak" ejek Vano lalu pergi dari hadapan Kenath
Kenath berfikir atas ucapan Vano barusan, "Anjing lo, No! Tungguin woi" desisnya lalu menyusul Vano
🍒🍒
"Apa Kak Alan gak ikut acara ini gara-gara masalah dulu?" tanya Devi
Alan menoleh lalu tersenyum pada gadis itu. Ia hampir melupakan fakta bahwa Devi juga junironya dulu di Smp.
"Ya" ucapnya dengan nada pasrah
Devi membalas senyum itu namun ia melihat ada hal yang menyiratkan rasa sakit sekaligus rindu di mata Alan. Mungkinkah itu berhubungan dengan gadis itu?
"Gue gak nyangka kalau masalah itu berlanjut sampai sekarang" balas Devi
Alan terkekeh lalu membenarkan duduknya, "Bukan masalahnya yang berlanjut tapi akibat masalah dulu. Gue sama Kenath udah ikhlasin itu tapi gak tau kalau Vano, menurut gue emang belum sih"
"Maaf Lama, tadi ngantri panjang" ucap Laila yang baru datang
Devi dan Alan kaget dengan kehadiran Laila. Apakah gadis itu mendengarkan obrolan mereka tadi?
"Kok diem aja? kaya liat hantu iih serem" gurau Laila mencoba biasa saja setelah apa yang ia dengar tadi.
Dev, Kenath, dan Kak Alan ada hubungan apa? Ada masalah apa di masalalu mereka dulu? batin Laila
Ya. Laila mendengar sedikit pembicaraan mereka. Rasa penasaran itu melingkupi dirinya namun ia mencoba untuk biasa saja.
Devi terkekeh dengan gurauan Laila yang terkesan garing, "Ngomong apasih, La. Ngaco deh!'"
"Ekhm, udah siang. Gue balik duluan ya. Thanks waktunya" pamit Alan lalu berdiri
"Santai kak. Hati-hati" ujar Devi tersenyum
"Oke . Assalamualaikum" ujarnya lalu pergi
"Waalaikummussalam" balas dua gadis tersebut
🍒🍒
"Bangsat emang lo, Yok!" seru Malvin kala gorengan yang tersaji tinggal satu dan itu dimakan oleh Iyok
"Gausah ngegas juga kambing!" balas Iyok tak terima
Kenath hanya duduk pasrah di kursi paling ujung. Pening kepalanya setiap kali mendengar duo cucunguk itu meributkan hal yang sepele.
Devano? Biarkan saja lelaki aneh itu. Sejak perdebatan singkatnya dengan Kenath tadi, ia tak menampakkan batang hidungnya di depan para sahabat
Malvin mendengus sebal "Lo juga pake main ambil-ambil segala. Mana tinggal satu lagi"
"Halah, lagian.." ucapannya terpotong kala ia melihat gadis cantik melintas di depannya
"Eh neng geulis teh sendirian aja?" goda Iyok dengan memasang tampang cool
Kenath dan Malvin telah memasang tampang ingin muntah sedari lelaki buaya itu mulai menggoda gadis tersebut.
"Iyo mas. Raenek konco dadi dewean iki" balas gadis itu dengan bahasa jawa yang sangat lancar
"Bhahaha mampus kan lo, ngerti kaga malu iya!" seru Malvin sesaat melihat tampang cengo yang Iyok tampilkan.
"Kasian banget njjir"
"Iyok mah kebiasaan deh"
"Dimana-mana ga pernah absen ngegoda"
"Mampus dah lo Yok!"
Tak hanya Malvin yang mencibir kelakuan Iyok barusan. Beberapa murid yang ada di sekitar mereka pun tak segan-segan mengeluarkan kalimat kalimat 'kompor' untuk Iyok
Iyok mendengus sebal. Ia akui memang ia tak setampan Vano dan tak semanis Kenath. Namun dengan modal mukanya itu ia masih yakin kok kalau semua cewek yang ia goda bakal kelepek-kelepek padanya.
"Aduh neng geulis teh ngomong naon eta" balas Iyok dengan bahasa sunda
"Hahaha, kamu lucu deh" kekeh gadis yang Iyok goda tadi
"Anjjir. Manis banget cuk"
"Suaranya adem pisan neng"
"Wah Iyok gak salah target nih"
"Hati-hati neng. Ntar jadi korbannya buaya darat macam Iyok"
"Bacot aja lo semua. Bubar sana" seru Iyok setengah kesal karena selalu dapat cibiran saat ia melancarkan aksi menggodanya
"Ke sana aja ayuk neng. Di sini banyak setannya" ajak Iyok lalu menggandeng tangan gadis itu menjauh dari kerumunan itu
"Wah nekat juga tuh cecenguk" seru Kenath tak percaya dengan apa yang ia lihat
"Kaya gak tau Iyok aja lo ah" balas Malvin sambil terkekeh
"Ya juga sih. Tapi kasian anjjir itu anak orang ntar mau di kemanin kalo keburu baper. Mana kaga kenal lagi" was-was Kenath sesaat ia mengingat nasib mantan-mantan Iyok
Malvin terkekeh lalu menoleh ke tempat di mana Iyok dan gadis itu sedang bersendau gurau "Biarin aja lah. Selagi tu bocah masih bisa tanganin yaudah santuy" ucapnya lalu melangkah pergi
"Perasaan dari tadi gue ditinggal mulu deh. Nasib jomblo gini amat dah"
tbc
voment ya!
(revisi)
salam manis
author🍒
![](https://img.wattpad.com/cover/184832497-288-k127169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS UKHTI LAILA (revisi)
Подростковая литература"Dan bodohnya gue yang ngak pernah anggep lo ada padahal lo selalu ada buat gue" PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!