17🍒

2.7K 134 19
                                    

selamat membaca bbvul!

🍒

Aku berharap. Ini tidak mimpi atau hanya khayalanku. Karena perasaan ini untuk dipertanggungjawabkan bukan untuk digantungkan

-laila


🍒

"Apakah kalian bawa sertifikan rumah ini?" tanya Laila

"Iya neng. Kami bawa!" balas salah seorang preman

"Baiklah tunggu sebentar" pamit laila lalu ia melangkah pergi

dia mau ngapain? gumam Vano

Kedua preman tersebut menunggu laila yang tak tahu akan kemana dan Vano menahan rasa sakit di sekujur badannya.

Tak lama laila muncul dengan selembar kertas.

"Ini saya bayar lunas hutang suami saya" ucap Laila dan menyerahkan selembar cek yang bertuliskan uang 20 juta.

"Nah gitu dong! Kan kita gak capek-capek usir kalian" celetuk salah seorang preman itu

"Kembalikan sertifikan rumah ini" suruh Laila

Preman itu pun mengembalikan sertifikatnya dan ia sengaja mencubit pipi laila

"Neng cantik banget!" ucapnya

"Astagfirullah" kaget laila lalu melangkah mundur setelah mendapat sertifikat rumah

"WOI! JANGAN KURANG AJAR LU!"

losss..

Jantung laila serasa copot setelah mendengar teriakan itu

Vano? gumam laila

Vano yang awalnya tertidur di sofa belakang laila kini tengah bangun dan berjalan ke samping laila

"Wess! Santai dong No! Gua kan cuma bilang istri lu cantik" balas preman itu lalu mencoba mendekat ke laila

Reflek Vano menarik tangan laila agar berlindung dibelakangnya

"Jangan coba-coba lu sentuh istri gua! Kalo sampe lu nekat? Habis lu di tangan gua!" marah Vano yang masih memegang tangan Laila

benarkah ini vano? gumam laila yang bertanya pada dirinya sendiri

apakah ini mimpi? lanjutnya

"Urusan kita udah selesai! Sekarang lu pergi dari rumah gua atau gua panggil satpam!" lanjut Vano

"Sans dong! Neng cantik abang pulang dulu ya" ucap preman itu pada laila lalu melangkah pergi

Setelah melihat preman itu pergi Vano berbalik badan dan

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"makasih" lirih laila

Vano yang sadar langsung melepaskan tangan mereka dan melangkah menuju kamar meninggalkan Laila

Laila hanya menatap punggung Vano yang kian menghilang dari pandangannya.

"Terima kasih ya allah. Engkau beri suami pelindung seperti Vano" lirihnya sambil tersenyum dan melangkah ke dapur

-----

Disinilah laila berada. Kamar Vano. Ya, mereka memang beda kamar

"Vano? makan dulu ya? Terus minum obat" suruh laila

Vano pun memposisikan badannya yang semula tiduran menjadi duduk. Ia menerima piring berisi makanan dari Laila, namun...

"Ahh.." seru Vano lalu memegang tangannya

"Aduh.. Kenapa? Ya ampun tangan kamu juga terluka" ucap Laila

"Sini aku suapin aja" lanjut laila lalu mengambil kembali piring itu

Kini laila tengah menyuapi Vano makan dengan telaten. Hingga makanan itu habis

"Alhamdullilah habis, ini minum dulu obatnya" suruh Laila lalu membantu Vano minum Obat

"Kamu tiduran gih, aku obatin lukanya" suruh laila lagi. Vano merubah posisi duduknya menjadi tiduran

Lagi, lagi, dan lagi. Tiada respon dari Vano. Laila hanya menampilkan senyumnya dan menahan segala rasa sakit itu. Ia berusaha seolah-olah kondisinya baik-baik saja.

Dengan telaten Laila mengobati luka Vano hingga sang suami tertidur.

Saat hendak bangun dan keluar kamar. Ada yang mencengkal tangan Laila

"Eh?" kaget Laila dan ternyata tangan Vano yang mencengkalnya

"Temenin tidur"

deg deg deg

serasa detak jantungnya berpacu 100× lebih cepat.

Laila tak percaya, Vano akan mengatakan bergitu

Dengan ragu, Laila kembali duduk di samping bawah kasur Vano dan menyenderkan kepalanya di kasur. Hingga ia menyusul Vano ke alam mimpi

-----

Matahari telah bersinar memancarkan sinar kehidupannya. Pagi telah tiba

Terlihat Vano bangun dari tidurnya dan melihat jam wekernya,...

08:27

"HAAA!! GUA TELAT!" teriak Vano lalu ingin bangkit dari duduknya

"Aduh!" ringis Vano memegang tangan dan mukanya

"Oh iya! Semalem gua babak belur. Gila sih. Tapi.." ucapnya terpotong ketika melihat ada sebuah sarapan beserta susu yang sudah siap di meja kecil samping kasurnya

"Eh? Buat gua?" tanya Vano para dirinya sendiri

"Makan ae lah! Wait wait wait. Ada surat?" sambungnya

Vano membuka surat itu dan....

"...."

tbc

voment ya!

salam manis
author🍒

BAD BOY VS UKHTI LAILA (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang