selamat membaca cerita bbvul!
sunyi. di lorong rumah sakit ini tidak ada orang sama sekali. entahlah, mungkin mereka tidur?
laila berjalan sendirian menuju kamar sang suami setelah sholat tahajjud
tapi tunggu. ia merasa ada yang mengikutinya
"astagfirullah astagfirullah" istigfar laila sepanjang ia berjalan
kakinya berhenti di depan pintu ruang kamar inap Vano. ia masih penasaran apa benar ada yang mengikutinya, ditengoknya ke samping kanan? nihil. samping kiri? nihil-pun, tapi? sesaat ia melihat bayangan orang berlari di sebelah kanannya
"siapa?" gumam laila
melihat tak ada yang memperhatikannya lagi, ia memutuskan masuk ke ruangan di depannya itu.
🍒🍒
"Puji Tuhan, keadaannya sudah membaik. tinggal menjalani terapi-terapi dan proses pemulihannya saja" ujar dokter muda itu pada laila
"alhamdullilah, bolehkah suami saya pulang dok?" izin laila
"tentu boleh, tapi ingat ya. untuk satu bulan ini, vano harus kontrol dua kali seminggu. selasa dan kamis" balasnya
"Baiklah saya permisi" lanjut sang dokter muda itu
"terimakasih dok" balas laila
dua minggu. waktu yang tak singkat telah vano jalani di rumah sakit ini. lebih tepatnya di negri orang. singapore
waktu selama itu terasa singkat bagi vano, karna apa? laila mungkin.
seulas senyum tipis terbentuk dari bibir vano. ia memperhatikan istrinya yang sedang mengemasi barang-barang
yaaa, dua minggu ini hubungan mereka terbilang lebih baik. perubahan yang bagus
dan selama dua minggu itu, laila senantiasa menjaga dan merawat vano dengan tulus penuh kasih sayang
meski hanya tiga hari, orang tua mereka tak bisa mendampingi vano dan laila namun tak apa? bukan masalah besar kan?
oh ya apakabar dengan sasya? jangan lupakan wanita cantik berhati malaikat itu. ia setia menemani laila seminggu awal saat vano di rawat. namun mengapa?
sasya dipindahtugaskan ke negara lain satu hari sebelum vano bangun dari komanya
"yuk" buyar sudah lamunan vano
"udah?" tanya vano memastikan
"udah dev, kita balik ke apart kamu apa ayah aku?" tanya laila
jangan tanya lagi mengenai keluarga mereka. apartemen pun merupakan hal kecil menurut mereka dan mereka sudah memilikinya di setiap negara atau bahkan setiap kota? mungkin.
"apart aku aja" balas vano
proges lagi. tiga hari ini vano mulai mengubah gaya bicaranya dengan laila.
🍒🍒
"Kamu istirahat dulu ya. aku mau mandi" ucap laila ketika selesai merapikan baju di dalam lemari
"hmm" balas vano yang mulai memejamkan matanya
laila tersenyum. bersyukur sangat bersyukur akan perubahan vano. ia berharap akan terus begini dan terus mengalami peningkatan. aamiin--
lantas ia segera masuk ke kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandinya.
di sinilah laila berada, balkon apartemen vano, eh? apart mereka mungkin.
sedang menikmati sore hari di singapore yang menyejukkan hati sungguh indah, namun tiba-tiba ada tangan kokoh melingkar di perut laila serta menopangkan dagunya di pundak laila
siapa lagi kalau bukan....
Vano.
"eh?" tanya laila hendak melepaskan pelukan itu
"biarin dulu. aku pengen" ucap vano sambil memejamkan matanya
"manja ya sekarang?" kekeh laila sambil mengusap rambut vano dengan lembut
"ayo duduk" ajak vano lalu menarik laila ke tempat duduk di balkon itu
"udah mendingan? apa masih pusing?" tanya laila
"engga kok. aku mau bilang sama kamu" ucap vano mulai merubah suasana seketika menjadi serius
"bilang aja" ujar laila tersenyum
"....."
tbc
voment ya!
salam manis
author🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS UKHTI LAILA (revisi)
Novela Juvenil"Dan bodohnya gue yang ngak pernah anggep lo ada padahal lo selalu ada buat gue" PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!