16🍁| Menggapai Sang Bidadari

1K 52 4
                                    

Maafkan aku jika keputusanku ini akan menyakiti hatimu, tapi percayalah kekecewaan hari ini akan berbuah manis pada suatu hari nanti.

Daffa ibnu hafidz

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Haida masih termenung melihat daffa Keluar dari rumahnya. Jujur saja ada rasa perih yang menyelimuti hatinya saat daffa sama sekali tak menatap kearahnya. Daffa seperti menganggapnya orang asing

"Assalamualaikum Haida bagaimana harimu?" Daffa membuka suaranya

Hari? Hari haida sudah tak secerah dulu lagi. Dita yang biasa memarahinya saat kubuat kamar mereka berantakan,menjadi lebih pendiam. Ana yang biasanya membuat harinya selalu tertawa menjadi cuek dan ditambah, daffa. Ada apa dengan kalian?

"Owh ehm hhm tadi katamu hari? Owh iya hariku bai-

"Selamat atas lamaranmu" potong daffa

Deg

Sekujur tubuh haida langsung menegang seketika. Bagaimana daffa bisa mengetahuinya? Apakah abi yang memberitahunya?

"Kaammmu tahu dari mana ? Apa abi?" Lirih haida

Daffa tak menjawab hanya tersenyum. Entah itu tersenyum bahagia atau tersenyum pedih

"Jadi benar berita itu, kenapa kamu tak memberitahukannya padaku? Kita kan teman apa kamu ingat?" Ucap daffa

Haida diam ya dia ingat jika mereka hanya berteman kata kata yang dulu ia ucapkan dahulu seperti bumerang untuk hatinya sekarang.

"Maaf jika aku tak memberitahukanmu sebelumnnya, waktunya tidak memungkinkan " ucap haida sambil menundukkan kepalanya

Sakit itu yang dirasakan daffa sekarang. Padahal tadinya ia hanya memancing haida untuk berbicara yang sejujurnya. Bukan hanya itu ia juga ingin mengetahui rahasia apa yang haida rahasiakan bukan hanya dariku tapi juga sahabatnya.
Tapi mengapa mendengar jawaban haida membuat ia ragu untuk mengejar haida

Apakah kita memang tidak ditakdirkan bersama haida? Batin daffa

"Owh iya hehehe tentu saja aku maafkan kita kan berteman. Kalau begitu aku permisi dulu haida assalamualaikum" pamit daffa sambil meninggalkan haida yang masih diam

"Wallaikumsallam, daa ff aa " tanpa terasa buliran bening mengalir dari kedua mata haida

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Daffa POV

Aku bergegas pergi meninggalkan haida.
Sesuai janji ku pada abi dan diriku sendiri bahwa aku akan belajar ilmu agama lebih dalam lagi, aku terpaksa harus menjauhi haida.

Sejujurnya aku tak tega melihat kondisinya. Pasti sakit rasanya saat kami meninggalkan ia sendiri.

Aku duduk dikursi taman yang sering kami kunjungi. Dan ditaman ini pulalah aku mengetahui sebuah kenyataan besar

Aku langsung mengingat saat
aku,hauzan,ana dan dita berbincang-bincang sebelum aku menemui abi dan umi.

Flashback

Daffa berjalan mengikuti hauzan didepannya. Ia bingung sebenarnya mereka akan kemana?
Tapi tak lama kemudian ia menyadari hauzan membawanya ke taman belakang pesantren.

Dan daffa lebih terkejut lagi saat tau tak hanya mereka berdua tetapi juga ada dita dan ana

"Daffa ada sesuatu yang harus kuberitahu padamu" ana membuka suara

"Baiklah perihal apa?" Daffa masih cuek karena tak tahu bahwa masalah ini akan membuat ia terkejut

Ana tak menjawab tetapi memberikan sebuah amplop berlogo rumah sakit kepada daffa

"Apa isi surat ini?" Tanya daffa sambil membuka surat tersebut

Ana menggelengkan kepalanya "aku tak tahu aku menemukannya dibawah ranjang haida,aku takut haida menyembunyikan sesuatu dari kita semua"

Daffa membuka isi amplop tersebut dan menemukan sebuah surat. Ia merasa sangat cemas. Bagaimana jika isi surat tersebut membuatnya kehilangan haida

SURAT KETERANGAN SAKIT

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :

Nama: haida zahratusallamah
Umur : 20 tahun
Alamat: pesantren darul qolbi, Magelang

Pada tanggal tersebut dibawah ini dilakukan pemeriksaan fisik dan dinyatakan :

SAKIT

Demikian surat ini dibuat

Magelang, 12 februari 2019

Daffa diam membeku. Haida sakit? Tapi sakit apa? Kenapa tidak ada penjelasan dalam surat ini

"Daffa apa isi sura--

Daffa langsung pergi meninggalkan ana,dita dan hauzan tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh hauzan

Flashback off

Sampai tak sadar diriku meneteskan air mata kala mengingat surat itu.

"Kenapa dia tak pernah bilang jika dia sakit" ucapku pada diriku sendiri

"Kenapa aku harus tahu saat aku ingin menjauhimu haida kenapa?" Teriaku

Aku mengusap kasar wajahku meredam amarah yang menguasai fikiranku.

"Apa kamu benar-benar serius dengan haida?"

Aku membeku ditempat. Dan saat ku menoleh ke belakang aku menemukan sosok pemuda lengkap dengan koko dan peci. Bukankah pemuda itu?

IKHWAN?

🌼🌼🌼🌼🌼

Assalamualaikum

Terimakasih telah Membaca Kisah Cinta Daffa Dan haida❤

semoga selalu dalam lindungan Allah Swt ~

➡jangan Lupa vote Dan Comment 🌟❤⬅

_30 juz mengejar sang ukhti_

Bekasi ,24 Juni 2019

30 JUZ 'MENGEJAR SANG UKHTI' (DSP 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang