Walau ku tak berada disampingmu ,Tapi aku adalah satu dari ribuan orang yang mendoakan kesembuhan untukmu
Daffa ibnu hafidz🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Sesuai pemeriksaan haida kemarin. Petang ini haida dibawa kerumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tak banyak yang mengantar haida , hanya ada kyai zahir, ustadzah hasna, dan dita. Sedangkan ana sedang ada ujian menghafal bersama ustadzah ziha. Begitupun dengan daffa dan hauzan merekapun tak bisa ikut karena sama dengan ana sedang uji hafalan bersama ustad dzaki.
Saat ini haida sudah berada diruang rawat rumah sakit. Setelah melakukan pemeriksaan lebih ditail haida terkena Usus buntu (appendicitis)atau peradangan yang terjadi di apendiks.
Dengan keadaan seperti itu haida terpaksa harus melakukan tindakan operasi agar tidak semakin memburuk.Dita masuk keruang rawat sahabatnya itu. Ia bisa melihat haida yang sedang tertidur dengan infusan yang berada di lengan kirinya.
Dita duduk dikursi samping ranjang haida sambil sesekali mengelus tangan haida.
Ia menghela nafas saat wajah haida yang berbeda dengan haida yang biasa dipesantren. Wajah yang biasa nampak selalu berseri kini pucat pasi.
Tak lama ustadzah hasna masuk menghampiri dita yang sedang duduk disamping ranjang putrinya. Ia menepuk pundak dita dan membuat empunya terkejut
"Astaghfirullah" dita langsung menoleh dan menemukan ustadzah hasna dita pun langsung berdiri dan menyalami
"Kenapa kamu hanya sendiri? Kemana ana?" Tanya ustadzah hasna hasna pada dita
"Hhhm ana sedang ada ujian ustadz-"
"Kamu ini dita sudah cukup lama mengenal umi tapi kamu masih memanggil ustadzah. Panggil saja umi kamu haida dan ana itu sudah seperti putri umi sendiri" jelas umi hasna
Dita tersenyum lalu mengangguk dan Umi hasna melangkah menuju sofa yang terdapat di kamar rawat haida
Cukup lama suasana hening. Pintu ruangan terbuka dan nampak terlihat kyai zahir dengan dokter disampingnya.
Kyai zahir langsung menghampiri putrinya yang berada diranjang rumah sakit. Ia sesekali mengusap kepala.
"Jadi kapan operasi dilaksanakan dok?" Tanya kyai zahir pada dokter yang sedang mengecek infusan haida
"Operasi akan dilaksanan siang nanti tepatnya jam satu siang " jawab dokter tersebut
Kyai zahir mengangguk paham lalu dokter tersebut pun langsung permisi keluar.
Dita yang sedang duduk disamping ranjang haida langsung beranjak dari duduknya dan memilih menuju ke arah umi hasna yang berada di sofa.
Kyai zahir yang seakan mengerti langsung duduk disamping ranjang putrinya
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Daffa merasa dirinya sangat nekat. Ia tak menyangka akan lolos dengan semudah ini tapi ia sangat bersyukur karena dengan cara ini ia bisa melakukan sesuatu yang akan membuat haida bahagia.
Tentunya ia tak hanya sendiri ia bersama sosok ustad muda siapa lagi kalau bukan ikhwan untum membantunya.
"Apa kamu yakin akan melakukan ini daf? " daffa yang sedang mengecek barangnya mengangguk
"Ya tentu saja semoga dengan ini dia bahagia" tapi ikhwan tetap ragu akan keputusan daffa yang menurutnya terlalu cepat
"Daffa kamu bisa kembali jika kamu masih ragu, setengah jam lagi haida akan dioperasi apa kamu tak ingin melihatnya " ikhwan hanya tak ingin sesosok pemuda yang berada di depannya ini menyesal
Daffa menggelengkan kepalanya. Ia sudah yakin dengan keputusannya ia sangat bersyukur sepertinya Allah mempermudah niatnya
"Sebenernya luh dukung gw gak sih, kan luh yang ngusulin trus kenapa sekarang luh yang ragu?"
Ikhwan menghela nafas saat mendengar ucapan daffa yang kembali memakai bahasa gaulnya itu
"Kenapa kamu memakai kembali bahasa mu itu" sedangkan daffa hanya cengengesan mendengar ucapan ikhwan
"Ya biarlah disini kita setara jadi gw bebas lah mau ngomong apa aja "
Ikhwan memijat pelipis nya yang terasa pusing " ya terserah dirimu saja tapi kamu sudah berjanji untuk kembali daf, ingat janji itu hutang yang harus kamu bayar"
Daffa mengangguk dan membawa barang nya saat suara panggilan untuknya sudah tiba
"Baiklah pak ustad sampai berjumpa kembali assalamualaikum" daffa melangkah menjauhi ikhwan yang masih di tempat
"Wallaikumsallam " jawab ikhwan
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Sudah setengah jam saat operasi hauda berlangsung. Di luar ruang operasi hanya terdapat dita, umi hasna dan kyai zahir.
Tapi tak lama dari kejauhan muncul hauzan yang seperti sangat cemas.
"Assalamualaikum" salam hauzan sambil menyalami kyai zahir dan ustadzah hasna
"Wallaikumsallam " jawab yang berada di tempat tersebut
"Kamu hanya sendiri nak dimana daffa?" Tanya kyai zahir pada hauzan saat tak melihat daffa
Hauzan semakin gugup bagaimana ia memberi tahukan ini pada mereka. Tapi saat melihat dita yang berada disamping ustadzah hasna ia mengisyaratkan pada dita untuk mengikutinya.
Dita yang melihatnya langsung mengangguk dan berpamitan pada kyai zahir dan ustadzah hasna.
"Kyai umi dita pamit dulu assalamualaikum " kyai zahir dan ustadzah hasna menganggukan kepalanya
"Wallaikumsallam " jawab kyai zahir dan ustadzah hasna
Dita dan hauzan lansung pergi dari sana. Mereka memilih untuk berbicara dikantin rumah sakit.
"Ada apa kamu menguruh ku kesini?" Hauzan tak langsung bicara tapi ia memberikan sebuah amplop
"Apa maksudnya ini?" Tanya dita lagi
Hauzan menghela nafas " daffa pergi dan dapat kuasumsikan jawabannya ada pada amplop itu"
Dita terkejut bagaimana bisa daffa pergi. Sedangkan pasantren selalu di jaga
Dita melihat bagian dari amplop itu dan ia menemukan sebuah tulisanUntuk haida
"Sepertinya kita harus menunggu haida " ucap dita
Hauzan bingung " tapi kenapa harus menunggu haida ?"
"Karena isi amplop ini untuk haida, coba kamu lihat " dita menunjukan sebuah tulisan pada hauzan
Hauzan mengangguk paham "baiklah kita tunggu haida membaik baru kita beritahu"
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Assalamualaikum
Terimakasih telah Membaca Kisah Cinta Daffa Dan haida❤
semoga selalu dalam lindungan Allah Swt ~
➡jangan Lupa vote Dan Comment 🌟❤⬅
_30 juz mengejar sang ukhti_
Bekasi ,4 juli 2019
Shella_Na27📍
KAMU SEDANG MEMBACA
30 JUZ 'MENGEJAR SANG UKHTI' (DSP 1)
SpiritualDSP series Pertama💙 Kadang memang cinta harus diperjuangkan. Begitulah yang dialami pemuda bernama Daffa. Karena kecintaannya pada sosok gadis bernama haida. Ia sanggup melakukan apapun. Tak tanggung tanggung, 30 juz Alquran menjadi syaratnya...