12🍁| Runtuhnya Hati Ana

1.1K 60 2
                                    


Sebelumnya Aku Minta Maaf Karena Terlalu berfokus Pada sosok haida Dan Daffa  , Tapi Insyaallah Beberapa Part Ke depan Aku Bakal Sangkut Pautin dengan sosok Sahabatnya Haida Dan daffa
Terima Kasih

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Author POV

Setelah Menerima Saran Dari Hauzan daffa lebih memilih untuk Menemui kyai zahir

Saat sedang Berjalan menuju rumah Kyai
Zahir Daffa Di Buat resah Ia Takut Mengucapkan Kata Yang Salah Lah , Perbuatan Yang Tak Mengenakan Lah
Walau ia Tahu Waktu pertama kali Datang Ke pesantren Kelakuan nya Sungguh di luar batas

Sesampainya Di depan Rumah Kyai Zahir Daffa Di Buat Bingung Untuk Apa ana Sahabat Haida Berada Di depan Pintu Rumah Kyai zahir dan yang Membuatnya Terkejut Lagi Ia Melihat Ana Sedang menangis?

Untuk menghilangkan Rasa penasaran nya Daffa Langsung menghampiri Ana

" Eh hhmm Assalamualaikum " Ucap Daffa

Saat melihat Daffa berada Di depannya Ana dengan Segera Menghapus Air matanya

"Wallaikumsallam" Jawab Ana Sambil mencoba Menyembunyikan Wajahnya Yang Basah Karna Air mata

Saat daffa Hendak Menanyakan Lebih lanjut Pintu rumah Kyai zahir Langsung terbuka Dan Muncullah Ustadzah hasna  Selaku Umi Haida

" Eh ada Nak Daffa Dan ana , Ada Perlu apa?" Tanya Ustadzah hasna

Daffa yang hendak Menjawab Tapi Tepotong oleh Ana

" Hhm Enggak Umi Tadi Ana Hanya ingin bertemu Haida , Tapi sepertinya Haida Nya Tidak Ada  Kalau begitu Ana Permisi Dulu umi Assalamualaikum " Ucap Ana sambil Mencium Tangan Ustadzah hasna Dan langsung pergi Begitu Saja

" Wallaikumsallam " Jawab Ustadzah hasna

Dengan Begitu Bertambahlah Kebingungan Daffa Pada Sahabatnya Haida Itu. Kenapa Rasanya Ia ana Sedang ada masalah?

Pasti ada yang gak beres Nih Batin daffa

" Hhm kalau Daffa Ingin bertemu siapa?" Tanya Ustadzah Hasna Pada daffa

Seketika fokus daffa teralihkan ke Ustadzah Hasna

" owh iya Hhhm Ustadzah Has--

" Panggil Umi saja  Kalau Kamu sungkan " Ucap Ustadzah Ziha Sambil tersenyum

Daffa Hanya terkekeh
"Ehm umi kyai zahir ada tidak umi?"

Ustadzah hasna langsung mengangguk
" Abi ada didalam Kalau Kamu Mau menemuinya  Masuk saja, Umi mau keluar mencari haida sebentar , Assalamualaikum " ucap Ustadzah Hasna Lalu Pergi meninggalkan Daffa

"Wallaikumsallam " Jawab Daffa

🌼🌼🌼🌼🌼🌼


Ana POV

Kenapa Harus Dia?

Perasaanku hancur saat Tahu bahwa Laki-laki yang Ku kagumi harus Melamar wanita Lain dan Yang tak lain sahabatku haida

Walau ku tahu ini bukan Salah Haida , lalu siapa Yang harus Ku salahkan?

Apakah Takdir ? Apakah takdir Yang Harus Ku salahkan?

Saat Tak sengaja aku Ingin Menemui Haida Yang Ku kira Berada dirumah abi dan Uminya aku sempat di buat terheran Kenapa sepertinya Sedang Ada Tamu

Lalu kuintip Di jendela Yang terbuka, Aku tahu ini tak sopan Tapi Aku penasaran
Dapat kulihat abi sedang Berbincang dengan seorang Laki -laki muda Dan Itu ikhwan.

Bukankah ia Sedang menimba  Ilmu ke kota ? Sejak Kapan Ia Kembali (kalau kalian Lupa Dengan Ikhwan Baca Kembali Part 2 )

Aku semakin penasaran Dengan Apa yang mereka Perbincangkan. Aku semakin Mencoba Untuk Mendengar dengan jelas apa yang mereka Katakan

" Hhm begini Kyai Tujuan Saya Datang kemari Untuk Melamar Putri Anda Kyai"

JLEB

Melamar? Haida?
Sempat kurasakan Dunia Ku hancur seketika. Dan sebuah Buliran bening meluncur lepas Dari kedua Mata ku

Aku Hanya Terpaku pada apa Yang ku dengar dan Ku lihat. Sampai Tak sadar Jika Daffa Telah berada Di depanku dan mengucapkan Salam.

Aku menjawab Dan Mencoba Untuk Menyembunyikan Wajah Ku Yang terkena Air mata. Tak lama Pun umi Keluar dari dalam rumah. Ia sempat Menanyakan  apa Tujuan ku, Namun Ku Jawab dengan Cepat dan segera Pergi Dari situ.

Aku pergi berjalan pelan, Bukan tapi aku Berlari dengan Semampuku Walau Ku Tahu Air mata Ku Selalu Mengalir. Dan Dapat Ku lihat Para santriwati Bingung dan cemas melihat ke adaan Ku

Aku Pergi menuju Kamarku Dan Hanya Menemukan dita. Dita seketika Langsung menoleh ke arah pintu dan terkejut Melihat Kondisi Ku

" Ya Allah Ana Kamu kenapa " Tanya Dita

Aku Yang Tak Mampu Menjawab Hanya Menutup Pintu Dan langsung memeluk Dita Sambil Menangis

" HiksHiks Hiks , Kenapa Harus Dia Ta Kenapa Hiks Hiks "

Dita yang merasa Khawatir Langsung mengelus Kepala Ana Yang tertutup Jilbab " Syutt Udah Udah Kamu tenangin Diri Dulu, Baru cerita Sama Aku"

Aku mencoba Untuk tenang tapi tak bisa
Aku mencoba Memahami situasi tapi Aku tak bisa
Dengan Perlahan ku coba untuk menjelaskan nya Pada Dita, Setelah Ku  menceritakan Semuanya Yang kulihat Dita Hanya diam? Sebenarnya Ada Apa?

Kami berdua Terdiam cukup lama Sampai Akhirnya Dita Membuka Suaranya "Ana Kenapa Kamu Gak Pernah Bilang Sama Aku dan Haida"Lirih Dita

Aku tak menjawab Nya Aku malah semakin memeluknya Seolah olah Tak sanggup dengan kenyataan

"Kita Mungkin Bisa Memberi Tahu Haida Agar Haida Bisa Menolaknya?"  Usul Dita

Aku menatap Dita Dengan Mata Memerah Dan menggeleng Dengan usul Haida "Tidak Dita Bagaimanapun Jika Mereka Memang Ditakdirkan bersama, Aku Tak bisa Memaksa agar haida Menolaknya , Biarlah Jika Aku yang menanggung Sakit Hati Tapi Semoga Haida Bahagia" JelasKu

Dita Tersenyum dan merangkulku Sambil mengusap Pundakku " Semua Akan Baik-Baik Saja Ana percayalah, Allah Selalu Memberi Jalan Kepada Hambanya"

Aku  Mengangguk mendengar Penuturan Dita

Ya Biarkan semuanya Mengalir seperti air   batinku


🌼🌼🌼🌼🌼

Assalamualaikum

Terimakasih telah Membaca Kisah Cinta Daffa Dan haida❤

semoga selalu dalam lindungan Allah Swt ~

➡jangan Lupa vote Dan Comment 🌟❤⬅

_30 juz mengejar sang ukhti_

Bekasi ,3 Juni 2019

30 JUZ 'MENGEJAR SANG UKHTI' (DSP 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang