Extra Part 1 : Bahagiaku Adalah Bahagiamu

1.2K 79 4
                                    


Jangan lupa nyalain mulmed nya ya😍


🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Tawamu adalah tawaku

Candamu adalah candaku

Sakitmu adalah sakitku

Dan

BAHAGIAMU ADALAH BAHAGIAKU

daffa ibnu hafidz

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

3 years later

Suasana pesantren darul qolbi masih hangat terasa. Cahaya fajar yang mulai mulai menyinari pesantren membuat para penghuni pesantren beraktivitas seperti biasanya.

"Haida"

Gadis berjilbab biru yang sedang memegang sebuah buku langsung menoleh dan menemukan sahabatnya dita dan ana.
Haida tersenyum lalu berjalan menghampiri mereka dan memeluknya.

"Bagaimana kabarmu tiga tahun ini?" Haida melerai pelukannya dengan mereka

"Aku? Baik-baik saja cuma saja ya, kalian tahu lah" haida tersenyum miris

Dita dan ana yang sudah paham mengangguk. Lalu mereka menemani haida duduk dikursi taman yang sudah tiga tahun mereka tinggali. Dengan tempat yang sama namun tidak dengan orang yang sama

"Bagaimana menjadi seorang guru ngaji? Menyenangkan?" Ana terkekeh mendengar perkataan haida

Ya, tiga tahun ini mereka semua berpisah. Bukan hanya mereka namun juga dengan ketiga pemuda yang selalu menjadi beban dihati mereka.

Ana yang memilih untuk pulang kekota asalnya solo dan menjadi guru mengaji disana. Dan dita yang memilih membantu kedua orangtuanya membuat batik dirumahnya. Sedangkan haida menjadi pembimbing untuk para santriwati.

"Owh ya bagaimana kalau kita keliling pesantren mengenang masa kita saat itu," dita membuka pembicaraan

Ana mengendikan bahu seakan mengikuti apa saja yang kedua sahabatnya ini lakukan. Dan haida langsung menyetujui perkataan dita.

Mereka mulai berjalan dari satu ruangan keruangan lain sampai haida berhenti disebuah lorong yang menjadi pembatas antara asrama santri dan santriwati.

Haida bisa melihat sebuah kamar yang terdapat dipaling awal. Ia termenung memikirkan seorang pemuda yang dulu pernah menempati tempat itu.

"Sudah tiga tahun, tapi kamu belum memberiku sebuah kepastian.. daffa" lirih haida

Semenjak tiga tahun setelah perpisahan haida dan daffa hanya dibatasi sebuah surat peninggalan daffa. Sampai sekarang tak ada sama sekali kabar dari pemuda itu

Haida menghela nafas lalu menyusul kedua sahabatnya yang mungkin kebingungan tak menemukan dirinya.

Tanpa ia sadari ada seorang yang terus memperhatikannya

"Bersabarlah haida, kebahagiaan akan menyelimutimu nanti"

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

"Kumohon..tinggalah dulu kamu jahat sekali," haida menahan ana yang akan kembali ke kota asalnya

Ana menggeleng dengan senyum misterius" tidak bisa haida..aku harus pulang aku harus kembali mengajar lagi"

Haida cemberut lalu menoleh pada dita "kamu juga.. kenapa kalian harus pulang barengan sih"

Dita mengendikan bahu. Lalu memeluk haida "semuanya akan kembali kesemula haida.. aku yakin kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan yang kamu inginkan.."

Haida bingung dengan perkataan dita
"Maksudmu apa dita"

Tetapi dita malah menggeleng dan mengedipkan sebelah matanya pada ana

"Baiklah haida kita pamit.. jaga diri kamu dan kita menunggu kabar bahagiamu.
Assalamualaikum," ucap ana

Haida mengangguk lesu "iyaa walaikumsallam"

Dita dan ana menarik kopernya dan pulang ketempat asal mereka.

Haida melangkahkan kakinya pulang kerumah kedua orangtuanya tanpa tahu apa yang akan terjadi padanya nanti

Sesampainya ia dirumah haida menemukan sebuah kotak terletak didepan pintu rumahnya. Ia menoleh kekanan dan kiri tapi tak menemukan siapapun. Lalu ia mengambilnya dan ia terkejut karena kotak ini persis seperti kotak yang di berikan, daffa.

Haida langsung bergegas memasuki rumahnya sampai ia lupa mengucapkan salam dan ia memasuki kamarnya
Saat didalam kamar haida duduk disisi ranjang lalu menaruh kotak yang ia bawa pada sisi ranjang sebelah kanan.

"Apa mungkin ini dari dia?" Gumam haida

Haida lalu mengambil kotak yang satunya lagi didalam lemarinya. Bahkan saat ia teliti kotak ini benar-benar mirip dengan kotak yang ia temukan didepan pintu rumahnya.

Haida termenenung setelah itu kembali duduk disisi ranjang. Dan mengambil kotak yang terdapat didepan pintu rumahnya tadi

"Bismillahirohmanirohim"

Haida membuka kotak itu dan ia menemukan sebuah Al-Qur'an kecil yang terbuka dan sebuah surat diselipkan pada tengah surat itu.
Saat ia mengambilnya terlihat surat itu terbuka pada surat paling akhir juz tiga puluh, surat An-nas. Saat ia tarus kotak itu dan membalik suratnya terdapat bacaan
I'M FINISH di balik kertas yang ia yakini sebuah surat.

Haida mengatur nafas nya lalu perlahan membuka isi surat itu
Pertama yang ia temukan hanyalah sebuah salam dari pengirim surat

Assalamualaikum

Haida....
Wanita baik nan sholeha
Bagaimana kabarmu selama tiga tahun ini?
Apakah kamu masih menjadi sesosok yang pemalu ?
Atau kamu sudah menjadi sesosok wanita yang kuat

Haida..
Tiga tahun tanpa melihat dirimu rasa hati seperti membelenggu
Tak ada senyum yang membuat diriku bersemangat
Tak ada wajah ayu yang biasanya memalu

Haida....
Kamu selalu bilang
Tak perlu merindu pada sesosok manusia yang bukan mahram kita
Tapi Haida
Aku selau rindu padamu...
Pada tingkahmu yang pemalu
Dan juga pada senyummu

Aku tak berjanji untuk kembali cepat
Tapi aku pasti akan kembali dan juga haida
aku yakin bahwa memang aku yang Allah takdirkan untukmu

Dan dimanapun aku berada sekarang
Aku berharap kamu selalu mendoakanku dan menungguku

Wassalamualaikum
Salam
Daffa

Haida menutup mulutnya tak percaya. Air mata bahagia dan rindu tergabung menjadi satu mengalir dari kedua pelupuk matanya

"Akhirnya hafalanmu selesai juga," lirih haida sambil memeluk surat yang ia terima tadi

Tanpa haida ketahui pemuda yang mengirimi ia sebuah surat tengah duduk dikursi ruang tamu lengkap dengan seluruh sahabatnya, kedua orangtuanya dan juga kedua orangtua haida.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼


Selamat malam ahad guyss❤❤

semoga selalu dalam lindungan Allah Swt ~

➡jangan Lupa vote Dan Comment 🌟❤⬅

_30 juz mengejar sang ukhti_

Bekasi ,3 agustus 2019

Shella_Na27📍



30 JUZ 'MENGEJAR SANG UKHTI' (DSP 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang