[8]

3.7K 315 1
                                    

Malam itu mereka tertidur tanpa merangkul, tanpa pelukan, dan masih ada pedang bertulis dendam yang menancap keras.

"Taehyung-aa."

"Sudah malam, cepat tidur. "

"Kamu yakin bisa mengurus seorang anak dengan sikapmu yang begini?"

"Aku bisa menyewa baby sitter. Kenapa? "

"Aku sudah tahu pasti kamu akan memakai orang dan membayarnya untuk membantumu. Tapi bisa tidak kamu menjaganya sendiri? Nanti, jangan terlalu sibuk bekerja luangkan waktu untuk dia. "

Rasanya malam ini ia tidur dengan nyamuk yang terus berbunyi kecil mengusik malam.

"Aku bisa urus anak ini tanpa perlu dia tahu aku eommanya. Aku ingin lihat dia tumbuh besar dengan tanganku sendiri. "

"Tidak akan. Itu urusanku. Mau dia diurus oleh orang lain, mau diurus oleh eomma, yang penting dia makan dan hidup dengan uangku. Terakhir, dan dia juga membawa namaku bukan namamu", jelas Taehyung kemudian berusaha menutup matanya rapat.

Seketika sebuah panggilan masuk. Keduanya beranjak bangun mencari ponsel masing-masing.  Malam begini sudah biasa untuk seorang bos besar mendapat panggilan kerja.

"Taehyung-aa".

"Apalagi?!", Tanya Taehyung geram.

Ia menghadap perempuan yang terus berbicara di sampingnya dan terlihat Lisa duduk di atas tempat tidur serta menyalakan lampu di sampingnya. Di tangannya, ia sudah memegang sebuah salep.

"Biar aku pakaikan obat", perintah Lisa yang bergerak mendekat setelah pria sampingnya mematikan panggilan.

"Tidak usah. "

"Eits!"

Lisa menahannya tepat di dada dan membaringkan Taehyung lurus di tempat tidur.

"Kamu tidur saja. Aku yang pakaikan", jelas Lisa.

Mau tak mau, tubuhnya serta merta kaku mengikuti arah. Tangan yang lembut bekerja dengan baik dan sopannya tak membagi sakit.

"Setidak aku di rumah ini berfungsi untuk memakaikan salep di lukamu", tawa pelan Lisa.

"Cepat! Kamu tidak akan bisa ambil hatiku dengan cara pakaikan obat. Tidak akan pernah ubah oeraturan kontrak. "

"Maksud? Kamu pikir aku baik begini supaya kontrak hilang?!", Tanya Lisa yang demikian meluap marahnya.

"Iya! Aku tak bisa menebak, siapa tahu saja", jawab Taehyung membuang pandang.

"Buka tanganmu", perintah Lisa meminta Taehyung menurunkan tangan yang menutupi mata.

"Enggak."

"Sini!", paksa Lisa.

"Tidak ada luka disana", balas Taehyung yang menahan keras tangannya sembari ditarik Lisa.

"Tadi aku lihat luka di mata kananmu."

Lantas tebakan perempuan itu betul, Taehyung menurunkan tangannya pelan. Lagipula Lisa membantu, bukan ingin membunuh.

"See!"

Saat Lisa mengambil sedikit salep dari  kontainer kecil, sebuah tangan menahannya. Taehyung kian mencuri pandang dan semakin berani menatap lama wajah istrinya.

"Ada apa?", Tanya Lisa.

"Silau, jadi aku hadap kearah sana saja. "

Dengan pelan jarinya mengusap luka di samping mata Taehyung.

Marriage Contract |✓Complete| [Taelice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang