3. [After]

2K 166 8
                                    

Seoul, awal musim semi, menjadi hari pertama Lisa untuk mulai masa pemotretannya. Sebagai suami, lantaran jadwal yang juga tak begitu padat hari itu, Taehyung hadir menemani istrinya hingga tempat pemotretan.

"Kalau perlu apa-apa telepon aku ya. Aku belanja barang rumah

Di depan Lobby, terlihat seorang Perempuan melambai untuk memintanya segera masuk.


Menjinjing tas shoulder bag, sepatu berbunyi sesaat menginjak permukaan lantai. Ia melihat perempuan di dalam yang mengenakan kemeja putih sudah terlebih dahulu menunduk sebelumnya.

"Annyeonghaseyo!", sapa perempuan tersebut.

"Hai."

"Jisoo!", Panggil Lisa yang membaca name tag.

"Kim Jisoo yang dulu dekat sama Jin kan?"

"Tahu dari mana?"

"Aigoo!", Lantas terasa bahwa hanya dia yang ingat jelas tentang masa lalu.

"Bercanda", rangkul Jisoo yang segera mengajak calon model di sampingnya untuk segera menuju studio.

"Suamimu enggak akan marah kan kalau kamu ber- partner dengan laki-laki lain?"

"Dia tahu aku kerja bukan dengan gal yang lain", jawab Lisa yang kemudian disusul pintu lift menutup.

-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

Tampil di majalah besar, beberapa kali kerap menjadi judul headline berita ternama, bangga melihat istrinya yang kian menjadi pusat perhatian dunia per-modelan.

Pulang larut akhir-akhir ini membuat Lisa mulai terbiasa. Tapi dia lupa akan perannya sebagai seorang istri dan laki-laki di dalam istana perlu ratunya.

Hidupnya terasa semakin tak berwarna sesaat ia pulang kerja dan hanya disapa Bibi Yu bukan Lisa.

Malam ini Taehyung berendam air hangat sendiri. Setibanya badan tergenang air, ponselnya berdering dari sebelah. Dilihatnya nama yang muncul.

"Apa? Belum pulang?", Tanyanya dengan datar dan berharap Lisa akan pulang lebih awal atau setidaknya segera.

"Malam ini saja! Mereka ajakin makan malam. "

"Jangan terlalu malam ya, sayang."

Tahu bahwa istrinya terlalu lelah bekerja mungkin tak cukup. Lagipula ini pertama kali dam tak akan pernah cepat terulang lagi.

"Thank you, honey. Aku matikan ya."

Senyumnya tak akan pernah terbaca, tapi ia rela tidur sendiri malam ini lebih awal.

Pukul sebelas malam, batang hidung model besar Korea itu belum tampak sedikit pun. Ia tak bisa tidur dan akhirnya duduk di sofa dengan ponsel yang terus berusaha menghubungi istrinya itu.

Tak lama suara ketuk pintu terdengar. Siapa lagi kalau bukan Lisa yang baru saja pulang. Ia menyiapkan nada tingginya dan wajah masam yang tak bisa ia tahan lagi.

Marriage Contract |✓Complete| [Taelice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang