[10]

4.1K 282 6
                                    

14 tahun yang lalu...






"Taehyung-aa ini makananmu", ujar seorang suster.

Dengan baik-baik ia menolak makanan itu, umurnya sebelas tahun.

"Sini saya suap", ujar suster itu.

"Aku mau mataku. Kenapa semua gelap?!"

"Kamu akan segera mendapat pendonor. Makan dulu supaya kamu kuat", bujuk suster tersebut.

Seribu cara agar anak laki-laki itu mau melahap sesuap, tapi justru perawat itu kewalahan mendengar tangis kuat.

"Jangan nangis lagi, ya".

"Bisa bicara sebentar?"

Seorang pria dari belakang mengetuk dan mengajaknya keluar untuk berbincang hal penting.

"Saya akan mempertimbangkannya", angguk perawat tersebut pada lelaki yang meleapas kaca matanya.

"Eomma!"

Anak oerempuan berlari dari belakang dan memeluknya erat.

"Anakmu?"

"Iya. Sapa Pak Kim", tegas perawat tersebut menyuruh anak oerempuannya membungkuk hormat.

"Aku akan memberi sebuah hadiah lagi kalau kamu setuju", jelas Ayah Taehyung yang kemudian pamit pergi.

"Lisa, sedang apa kamu disini?", Tanya perawat itu sambil berlutut mengambil bunga yang terselip di rambut anaknya itu.

-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --

"Selamat pagi", sapa Lisa yang melihat   orang sekamarnya sudah bangun.

"Kepalaku sakit. "

"Sudah kubilang kondisimu lebih buruk. "

"Ada masalah dengan jangka ingatanmu", lanjut Lisa untuk menjawab pertanyaan Taehyung yang menggantung malam tadi.

Tak bergerak bola matanya. Taehyung mematung diam.

"Kata dokter kamu harus berhenti bekerja dulu untuk sementara. Kamu harus rajin minum obat dan menenangkan diri. Menurutku mungkin akan efektif di tempat yang lebih hening. "

"Menurutmu aku bisa?! "

Nada tingginya disambut kedua orangtua yang datang begitu pagi.

"Kamu bisa, nak. Dengar perkataan istrimu. Kalian juga belum bulan madu kan? Bawa Lisa berlibur di pulau mu", jelas Ayah Taehyung memasuki ruangan.

"Eomma-Appa", sapa Lisa.

"Aboeji!"

"Kondisimu sedang sulit nak. Pergilah menenangkan dirimu dulu. Biar aboeji yang urus perusahaan. "

"Ini hadiah dariku",  Lisa memberikan sebuah sticky note, tak lupa disemagkan senyum.

"Pakai ini untuk menulis catatan pengingat. Aku akan membantumu. "

Taehyung menerima sticky note itu dengan tangan kanannya dan mungkin sebuah senyum kecil di hatinya.

"Lisa, kamu mau makan apa? Biar eomma dan appa belikan. Kami sekalian ingin keluar. "

Ibu Taehyung memegang lengan menantunya yang kecil.

"Apa saja. Eomma, akhir-akhir ini aku tidak bisa makan makanan amis", jawab Lisa tersenyum.

"Oke! "

"Tapi Lisa bisa makan makanan di kantin rumah sakit, kok. "

"Jangan. Eomma belikan yang enak", tambah Ibu Kim yang melambai berjalan keluar dengan suaminya.

Marriage Contract |✓Complete| [Taelice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang