[16]

3.3K 246 4
                                    

"Lisa, seperti yang kamu mau", senyum Bibi Yu mengantar kue yang masih panas menuju taman dimana perempuan itu memesan.

"Gomawo! Harum sekali!", tangannya menerima piring panas setelah menaruh buku di atas meja. 

"Semoga kamu suka. Sedang tulis apa?", tanya bibi Yu yang menghentikan gigitan Lisa. 

"Note. Catatan biasa. Ahjumma duduk sini temani aku", ajak Lisa menarik tangan wanita sebelahnya untuk ikut menikmati. 

"Saya duduk saja. Di dalam masih ada kok, ini buat kamu. Kalau tidak cukup, saya ambilkan lagi."

"Dua ini sudah cukup. Ahjumma, bahan sisanya masih ada? Kalau masih, boleh tolong dibuat kue yang seperti ini lalu bagi ke asisten rumah yang lain. Pasti mereka suka."

"Ah, terima kasih. Iya, nanti saya buat", senyum besar Bibi Yu membuat hati tertular bahagia. Berbagi itu lebih baik dibanding menjadikan orang lain sekedar penonton.

"Eommaku sering buat ini waktu di Seoul. Punya dia lebih asin isinya dan kulitnya tebal."

"Kamu tumbuh dengan baik."

Keduanya melempar senyum, dan sehabis langit hendak berubah jingga, Lisa masuk ke dalam, duduk membaca beberapa buku. Anak laki-laki dari keluarga Kim ini terus saja lalu lalang, tak ada satu kali pun sudut matanya tak melihat Taehyung. 

"Kamu kenapa?", tanyanya yang menghentikan pria berjalan tepat di samping. 

"Aku--"

"Duduk sini. Ahjumma ada bikin kue yang enak banget", melihat ada senyum, pikiran membenah diri. Ada senyum, maka ada harapan.

Lisa berdiri mengambil piring berisikan makanan yang tadi sudah ia cicip tadi sore dan diberikannya pada Taehyung. "Enak?"

Pria yang masih mengenakan kemeja dengan kancing atas terbuka di sampingnya mengangguk. "Aku mau tidur lebih awal. Aku mandi dulu."

Melihat Lisa beranjak bangun, ia seakan kehabisan waktu paling berharga yang bisa ia habiskan hanya berdua. "Tunggu!"

"Kamar sebelah panas, aku balik ke kamarku ya?"

Lisa yang tadinya berbalik kembali berlajan menuju anak tangga. "Ini rumahmu, terserah kamu. Aku bisa tidur di sofa nanti."

Lantas malamnya, ia tak tega untuk membiarkan perempuan se kamar dengannya untuk tidur di sofa. Hasilnya, dia yang berakhir tidur di tempat kecil itu. Semua diam, dan Lisa hanya bersiap menitik beratkan pikirannya pada masa tidur.

"Aku minta maaf tadi. "

"Kamu masih sama pengecutnya dengan dulu. "

Mengintip tangan yang lusuh terjatuh ke bawah, ia ibah. memberikan tawaran apakah pria di ujung sana mau bergabung agar lebih nyaman. Taehyung beranjak berbaring se-kasur dengannya. 

"Sampai kapan aku harus begini?", tanya Taehyung.

"Apa?"

"Aku mau memeluk tapi yang punya badan tak mengijinkan", lantas menjawab agar tak dicap seorang pria pengecut. 

"Apa kata dokter?"

"Masih perlu treatment ringan. Terimakasih sudah bantu."

"Besok kamu mau ke dokter?"

"Denganmu?!", tanya Lisa. Dengan posisi keduanya tetap saling tak bertatap.

"Kalau mau aku sewakan orang untuk bawa kamu, aku juga bisa. "

"Bukan. Maksudku bukan itu. Maksudku kita bertemu dokter Lee? Kamu perlu aku temani?", tanya Lisa yang tak bermaksud sebenci itu. 

"Kita periksa kandungan. Besok. Mau lihat jenis kelaminnya?"

Marriage Contract |✓Complete| [Taelice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang