~
Jangan pernah ucap, apa yang kukerjakan itu sia-sia.
Selagi punya tujuan jalan pulang,
semua baik adanya.~
Jenuh, resah, kata apa lagi yang bisa menggambarkan tubuh terkurung dalam rumah sakit, harus terbaring, dijaga begitu ketat. Lisa tak menginginkan hal ini menimpanya hingga esok hari. "Taehyung, aku mau pulang."
Premintaannya hanya dijawab dengan alis yang terangkat kemudian kembali sibuk.
"Kim Taehyung."
"Kenapa?!"
"Aku mau jalan di luar."
"Di kamar aja."
Kedua matanya menyimpul kesal. Dia ini manusia, bukan mobil merek tinggi yang harus dijaga sampai tak boleh keluar.
"Aku malas mau ngomong kalau gini", bentak Lisa.
Lantas Taehyung tertawa melihat gelagat perempuan di sampingnya.
"Ya sudah. Tapi aku tetap di rumah ya nanti buat jaga kamu."
"Tapi katanya ada rapat penting lagi!"
"Ada aboeji. Aku tugasnya cuman duduk. Lebih baik jaga kamu di rumah", senyum Taehyung.
Seturut dengan permintaan dan juga syarat yang disetujui bersama, senja menjelang malam, Keduanya bersiap untuk pulang.
Lisa melepas genggaman Taehyung pelan sambil tersenyum menandakan dia bisa berjalan sendiri.
"Kamsamida", balasnya melihat pria berbaik hati membukakan pintu mobil untuknya.
Mengambail ancang-ancang, memasang sabuk, dan menarik rem tangan, terakhir senyumnya yang menepis hangat wajah muram perempuan yang sudah duduk rapi di sebelah.
"Neoneun mueos-eul meoggo sipni? (Kamu ingin makan apa)", tanya Taehyung yang mendapat gelengan bertanda tidak.
"Barang ini lucu sekali!"
"Harus kamu bawa kalau nanti sudah waktunya kita pisah."
"Pasti", tawa Lisa memutar badan miniatur merry go round di tangannya. Kenapa harus menjawab pasti? Tak bisakah jawab kalau dia tak akan pergi?
***
"Sudah minum obat?", Lisa yang baru menapak turun mencari lawan bicaranya yang masih mengangkut barang di belakang.
"Nanti", jawab Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract |✓Complete| [Taelice]
Fanfic💦Cover by: @AllStoriesYouLove [Update cover: 3, Jan 2020] 💦Book: Two (2) 💦Genre: Drama-Romance . . . . . . Kim Taehyung, Saat tak mencintainya, maka aku berusaha menyayanginya. Tapi saat sudah mulai belajar mencintai, aku justru perlahan kembali...