Part 30

312 13 0
                                    

Sekarang latihan basket sedang dimulai karna beberapa hari lagi ada pertandingan basket antar sekolah yang diadakan setiap tahunnya dan kebetulan SMA HARAPAN BANGSA yang akan menjadi tuan rumahnya. merisa dan reisya tengah memperhatikan jalannya permainan, mereka bertugas menjaga dan mengamati anggota basket yang mengalami cedera atau kesulitan lainnya sedangkan Divia dan Zahra mereka sedang membantu buk Ros mempersiapkan peralatan pertandingan basket yang akan dilaksanakan 4 hari lagi.

Merisa menyapu pemandangannya keseliling lapangan ia tak sengaja beradu kontak mata dengan arvan,ah mantannya itu selalu saja berhasil membuatnya mengingat kenangan pahit tentang mereka.

Merisa sudah sangat muak dengan kata-kata manis adek kelas tersebut,ingin sekali ia kesana dan merobek-robek wajah arvan sang mantan kekasihnya itu

Merisa menoleh kesamping dan mendapati reisya yang tengah melamun dengan ponsel yang ia genggam

Dry..drt

"Ponsel Lo bunyi tu"ucap merisa menyadarkan lamunan reisya

Reisya sempat menoleh pada merisa namun sedetik kemudian dia beralih pada ponselnya dan segera mengangkat panggilan itu,ia sedikit menjauh dari tempat mereka duduk.

"Kenapa dia?ngak biasanya menjauh kalau ngangkat telfon,ada yang aneh"ucap merisa curiga

***

Setelah merasa jauh reisya segera mengangkat telfon dari orang itu dan menggeser  tombol hijau disebelah kanan

"Hallo?"

"...."

"Ngak"

"...."

"Tapi-"

Tuut...tuut

"Sial!"

Sambungan itu terputus sepihak oleh orang itu,reisya tak sempat menjawab atau pun sekedar bertanya mengapa. Reisya tak tau mengapa orang itu tiba-tiba kembali lagi kedalam hidupnya,ada apa ini?

Reisya takut semuanya berubah ia tak mau kehilangan orang yang ia sayangi lagi. Ia tak mau semua orang menganggapnya seperti penghianat

"Tuhan tolong reisya"teriak reisa frustasi

***


Latihan basket untuk hari sudah selesai semua pemain diharapkan untuk beristirahat total untuk h-2 dan mereka besok harus gladiresik agar pada pertandingan mereka sudah tidak ragu lagi

“gue suka main lo bro”ucap alser pada radit

“thanks ser,lo juga kok”ucap radit tak enak

Sekarang alser dan radit tengah duduk santai setelah tenaga mereka terkuras dan mengistirahatkan diri sebentar

Sedari tadi radit terus memerhatikan merisa yang sibuk dengan tugasnya,seulas senyuman terbit dibibir merah milik radit,ntah mengapa ia tertarik dengan cewek itu sikapnya yang ketus selalu membuat radit gemas sendiri,padahal ia baru sehari sekolah disini dan sudah disibukkan dengan tingkah ketus gadis ini

Sebuah ide terlintas di kepala radit ia sangat ingin menanyakan dengan alser tentang merisa

“ser,lo udah berapa lama temenan sama si merisa?”tanya radit ragu

Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang