Part 26

495 18 0
                                    

Happy reading📖
Don't forget vote and coment📌

"Rindy?"

"Hay van?"

"Lo kok bisa disini sih?"

"Gue pindah sekolah dan baru mendaftar,tadi gue lihat lo sendiri jadi langsung deh gue kesini"

"Oh"

"Lo kok jutek amat sih?"

"Sorry gue sibuk"

Setelah itu arvan langsung kembali kelapangan tanpa mempedulikan tenggorokkannya yang mengering.

***

Setelah keluar dari ruangan osis merisa tak sengaja menangkap sosok cewek yang tidak ia kenal,apa mungkin dia anak dari penjaga sekolah?ah tidak mungkin rasanya.Tapi rasa kepo itu sudah mulai merasuki tubuh merisa,ia langsung berlari untuk menuju lapangan basket,tapi sayang sesampainya disana mereka sudah tidak ada.

"SIAL!"umpat merisa

Karna rasa ingin tau merisa sudah kambuh ia langsung mengikuti kemana cewek itu berjalan,tiba-tiba cewek itu menghentikan langkahnya dan refleks merisa juga menghentikan langkahnya dan langsung bersembunyi di balik mading.

"Siap-siap van,gue akan ulang cerita dulu"ucapnya dengan licik

Dalam hati merisa bertanya,siapa dia?apa maksud dari cerita dulu?apa mungkin dia mantannya arvan?masa bodo lah yang penting dia cuman mantan nya bukan pacarnya.

Setelah meyakinkan diri sendiri merisa langsung pergi dari tempat itu dan segera menuju lapangan basket.

Di tengah jalan ia tak sengaja bertabrakan dengan rifki di koridor kelas X IPA 2.

"Ehh...sorry rif,gue ngak sengaja"ucap merisa

"Ngak pa-pa kok,santai ba e lah"ucap rifki santai

"Btw si divia mana?"tanya merisa pada rifki karena sedari tadi ia tak melihat keberadaan divia

"Dia ada urusan keluarga di semarang me"ucap rifki

"Trus besok dia sekolah?"tanya merisa lagi

"Kayaknya iya me,yaudah gue mau cabut dulu,kamera gue rusak nih"ucap rifki sambil menunjukkan kameranya yang sudah ambur aduk

"Oh yaudah,gue juga mau kelapangan nih"ucap merisa

Setelah itu rifki langsung menuju parkiran sekolah dan merisa langsung melanjutkan langkah kakinya.

***

"Zah,kamu bagian apa?"tanya alwan pada zahra

"Aku bagian komsumsi"ujar zahra

"Hm"gumam alwan

Setelah itu tidak ada lagi percakapan,tapi zahra teringat akan sesuatu yang membuatnya bingung,apa harus ia tanyakan pada alwan atau tidak?

"Hmmm,wan"panggil zahra ragu

"Iya?ada apa?"jawab alwan

"Kamu..kamu.."ucap zahra terbata-bata

"Kamu apa?"tanya alwan dengan mengerinyitkan dahinya tanda bahwa ia bingung dengan perkataan zahra

Adek KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang