Sudah seminggu berlalu.
Dan sebagian dalam diri Park Hyun Mi masih memikirkan kejadian hari itu.
Dimulai menonton konser dan berakhir didalam mobil pria itu.
Dan berujung dengan mereka berciuman. Tidak, Pria itu yang menciumnya.
Bagaimana bisa pria itu mencium-nya begitu saja.
Dia sudah gila.
Sangat banyak pertanyaan yang ingin Hyun Mi tanyakan langsung mengenai kalimat-kalimat yang pria itu lontarkan padanya malam itu, Sungguh ia sangat ingin mengetahui maksud pria itu. Tapi otaknya yang cantik sudah terlalu membeku malam itu, Bahkan ketika pria itu turun dari balik kemudinya lalu mengantarkan Hyun Mi sampai depan pintu rumahnya dan berkata,"Terima kasih dan selamat malam sweetheart", Hyun Mi masih merasa jika semua ini adalah mimpi yang terlalu sempurna.
Dan apakah Hyun Mi sudah mengatakan jika ia bahkan dapat terbang jauh ke angkasa hanya dengan pria itu menyebutnya Sweetheart? Terkutulah kau Lee Hyuk Jae.
Hyun Mi benar-benar tak dapat menebak satu pun alasan tentang sikap pria itu kepadanya. Beribu kali otaknya mengingatkan jika bisa saja pria itu memang memperlakukan semua penggemarnya seperti itu tapi detik itu juga jutaan kali hatinya pun menolak . Otaknya ingin berpikir rasional tapi hatinya sudah terlanjur terlalu meyakini jika Lee Hyuk Jae bukan pria yang dengan mudah berperilaku seperti itu pada wanita sekali pun itu hanya untuk penggemarnya.
"Setidaknya hal indah itu terjadi padaku dan mungkin hal seperti itu tidak akan terulang lagi". Lanjutnya. Menganggukkan kepala seolah satu kalimat itu adalah mantra pamungkas untuk menenangkan hatinya. Yah, Hyun Mi ingin meyakini dirinya jika itu adalah hal beruntung yang harus ia simpan baik. Lalu soal pria itu yang menciumnya, Anggap saja itu tidak pernah terjadi. Yah lebih baik begitu daripada setiap mengingatnya jantungnya yang harus jadi korban. Mengingat ia lebih memilih untuk menabung uangnya daripada berobat ke dokter karena masalah jantung yang disebabkan ciuman mendadak pria itu.
.
.
"Semalam kau pulang jam berapa?".
Itu suara Kang Hyuk Hee yang sudah bertanya sebanyak enam kali dengan pertanyaan yang sama,"Aku pulang dengan selamat oppa tenanglah".
"Tentu saja selamat jika tidak kau tidak mungkin datang kesini pagi ini". Sepertinya ada yang salah menurut Hyuk Hee, Ia melanjutkan, "Tunggu, Kau tak membawa benda kotakmu itu?".
"Tidak".
"Kenapa?". Tanya-nya heran, Mengingat Hyun Mi dan benda kesayangannya itu benar-benar tak terpisahkan apalagi jika datang ke cafenya ini sudah pasti Hyun Mi akan memesan segelas cokelat panas lalu menghabiskan waktunya dengan mengetik dan mengetik. Dan kali ini gadis itu datang tanpa benda kotak itu. Ini benar-benar langkah bagi Hyuk Hee.
"Aku lupa membawanya".
"Apa?Lupa membawanya?Kau?". Hyuk Hee menggeleng terlalu berlebihan seolah Hyun Mi baru saja mengatakan aku cinta padamu oppa.
"Aku bukan seseorang yang bisa kau bohongi Park Hyun Mi, Sekali pun lupa kau akan lebih memilih untuk kembali kerumahmu untukn mengambilnya ".
Yah, Kang Hyuk Hee memang satu-satunya orang yang tidak bisa Hyun Mi bohongi, Pria itu pasti akan langsung menebak jika ia berbohong. Hyun Mi curiga Hyuk Hee adalah cenayang.
"Aku benar-benar melupakannya oppa lalu aku ingin kembali tapi sungguh aku terlalu lelah". Hyuk Hee memandang masih tak percaya,"Aku tidak bohong oppa sungguh".
Bohong.
Kang Hyuk Hee memang benar, Hyun Mi berbohong. Ia berpikir sepertinya akan berhenti untuk sementara pada kebiasaannya menggunakan benda kotak itu untuk menyalurkan bakat menulisnya. Jangan tanyakan mengapa karena jawabannya yah karena pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable
RomancePark Hyun Mi mungkin adalah satu dari sekian juta wanita yang sangat mencintai pria itu. Park Hyun Mi tidak pernah sekali pun memandang pria itu sebagai seseorang yang ia idolakan, Park Hyun Mi sejak awal memang telah mencintai pria itu. Ia memandan...